Part |22|~Melamarmu

2.3K 100 4
                                    

"Mungkin, inilah jalan terbaik yang di berikan oleh Allah. Aku dipertemukan denganmu dan kau dipertemukan denganku, hingga akhirnya bersama."


Pagi-pagi sekali dengan begitu senang dan semangat nya rasa tidak kesabaran Ghibran  untuk memberitahu kepada besannya tentang kejadian semalam yang Zayd sampai kepada kedua orang tuanya. Ingin sekali rasanya Ghibran menyelenggarakan pernikahan mereka ini dengan segera tetapi, sebelum nya harus dibicarakan dahulu kepada sang mempelai wanitanya.

Ghibran sama sekali belum ada menyentuh sarapan yang telah disediakan di meja makan. Ia sibuk mondar-mandir sambil melirik jam di ponselnya.

"Abah kenapa mondar-mandir gitu?" tanya Ummi yang melihat gerakan Abah yang tak seperti biasanya.

"Abah sudah tidak sabar lagi Ummi untuk memberitahu besan kita." jawab Abah dengan penuh semangat nya.

"Ini kan masih pagi Abah, sebaiknya Abah sarapan dulu ya." kata Ummi membujuk Abah.

"Hm, baiklah. Kalau sudah dirayu begini Abah jadi luluh." kekeh Abah sambil melihat senyuman malu dari Ummi.

"Abah...!" gumam Ummi malu karena di rayu sama Abah.

__

Menatap diri dihadapan cermin, Shilla memoleskan krim di wajahnya dan tidak lupa lipbalm untuk melembabkan bibirnya. Walaupun terlihat sederhana ia tidak begitu menghiraukan nya, segera ia memasang kerudung dan membawa tas untuk berangkat ke kampus.

Bahkan hari ini ia sengaja melewatkan sarapan pagi nya hanya untuk menemui Faris. Iya, sahabat karibnya itu.

"Shilla! Gak sarapan dulu?" teriak Mama ketika Shilla buru-buru hendak keluar rumah.

"Gak, Ma. Shilla sarapan di kampus aja." sahut Shilla sambil memakai helm dikepalanya.

"Hati-hati dijalan nya." kata Mama menghampiri Shilla di luar.

"Iya, Ma." ujar Shilla sambil mencium punggung tangan Mama nya.

"Shilla berangkat dulu ya, Ma. Assalamu'alaikum." ucap Shilla menyalakan motor nya.

"Wa'alaikumussalam."

Mama langsung masuk kedalam rumah ketika Shilla sudah beranjak pergi. Mama pergi kedapur dan menyiapkan sarapan di atas meja. Tak lama kemudian Papa dan Hadid datang menghampiri Mama.

"Shilla mana Ma?" tanya Papa yang melihat Mama didapur sendirian.

"Shilla baru saja pergi tadi, Pa." jawab Mama sambil meletakkan makanan di atas, meja.

"Ohh-" seketika Papa memberhentikan pembicaraan nya karena ada panggilan telepon masuk.

📱Assalamu'alaikum

📲Wa'alaikumussalam. Pak Miyaz bagaimana kabarnya?

📱Alhamdulillah, sehat wal afiat. Bapak sendiri bagaimana kabar nya.

📲Alhamdulillah, sehat.

📲Jadi begini pak, tujuan saya menghubungi bapak saat ini saya ingin memberitahu kabar gembira.

📱Iya apa itu pak kalau saya boleh tahu?

📲Alhamdulillah, Pak. Anak saya menyetujui perjodohan ini. In syaa Allah, lusa kami akan datang kerumah bapak.

📱Alhamdulillah, ya Allah. Saya sangat senang mendengar kabar nya pak. Kami akan menunggu bapak dan keluarga untuk bertamu dirumah ini.

📲Baiklah, Pak. Kalau begitu saya tutup dulu telpon nya. Assalamu'alaikum.

SHILLA-Janji Ikatan Suci Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang