"Aku ingin menghabiskan sisa waktuku disini, bersamamu—selamanya."
"Ibuuu!" rengek anak tersebut yang tak berhenti menangis.
"Ibu kamu kemana sayang?" tanya Zayd barangkali ia mengingat kemana ibunya pergi.
"Meysha!" panggil seorang perempuan ketika telah menemukan anaknya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ayesha!"
Zayd tertegun ketika ia berhadapan dengan perempuan yang sudah lama tak ia temui. Wanita yang pernah hadir di mimpinya kini menjadi angan yang kelabu. Suram, rasa rindu itu telah hanyut namun kini telah sampai di tepi daratan. Ada secercah rindu untuknya tetapi, Zayd tidak menggubriskan perasaannya itu.
"Kenapa kamu meninggalkan dia sendirian?" bentak Zayd memarahinya.
"Maaf, jika Meysha merepotkan kamu." kata Ayesha tertunduk memujuk anaknya untuk berhenti menangis.
Ada perasaan tak tega di hati Zayd ketika ia membentak Ayesha. Namun, mau gimana lagi ia terasa khawatir melihat anak kecil yang mencari keberadaan orang tuanya.
"Maaf, sebaiknya kami pergi dulu." ucap Ayesha sambil menggendong anak kesayangannya.
Sebelum ia beranjak keluar dari pintu, Zayd kembali menghentikan langkah kakinya.
"Kenapa tidak kau titipkan pada ayahnya?" tanya Zayd penasaran karena tidak melihat sosok suami yang sedang bersamanya.
"Ayahnya sudah tiada". jawab Ayesha tanpa menoleh kebelakang.
"Mas!" raung Shilla menggoyangkan pundak suaminya.
"E-ehh, Iya sayang. Ada apa?"
"Kok malah melamun sih? besok kita jadi pergi ke Bandung kan, Mas?"
"Iya sayang, jadi kok."
"Yaudah, aku mau siapin bajunya dulu." kata Shilla sambil memilih-milih baju yang akan ia bawa.
Zayd mengusap wajahnya dengan kasar. Ia merasa kasihan dengan status Ayesha sekarang yang menjadi seorang janda dengan anaknya yang berumur dua tahun. Ia terus memikirkan bagaimana dengan keadaan anaknya saat ini. Melihat Ayesha siang tadi dengan pakaian seadanya, ia merasa ada yang tidak beres terjadi dengannya.
Zayd merasa lelah. Ia membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata. Semoga saja tidak terjadi apapun dengan Ayesha juga anaknya.
Sekarang tepat jam tujuh pagi tertera pada jam yang melekat di dinding. Shilla berpakaian casual sedangkan Zayd berpakaian dengan formal. Karena sebelum mereka berangkat pergi ada beberapa urusan yang akan ia selesaikan sebentar di restorannya.
Shilla hanya melihat nya dari sudut meja yang ia tempati. Setelah selesai, Zayd menghampirinya dan mereka pun pergi.
Selama didalam perjalanan ke Bandung, Shilla merasa kantuk berat dimatanya yang tak bisa ia tahan. Ia tertidur sambil memeluk bantal kesayangannya. Zayd memerhatikan nya dengan teduh sambil menggenggam erat tangan Istrinya.
Hampir selama dua jam Zayd menempuh perjalanan menuju Bandung, hingga akhirnya ia sampai di sebuah hotel ternama. Ketika Zayd hendak mengeluarkan koper yang ada di bagasi mobilnya, tiba-tiba Shilla terbangun karena ia merasa mobil ini sudah tidak berjalan lagi. Disaat ia melihat kearah kaca mobil dan benar saja ia telah sampai di tujuannya.
"Mas, kita sudah sampai?" tanya Shilla yang menghampiri Zayd dibelakang.
"Sudah sayang, kamu nyenyak banget sih tidurnya." jawab Zayd sambil mengelus kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHILLA-Janji Ikatan Suci
RomansBest Rank🏆 08/01/2024. #5-Shilla Kamu yang selalu mengusik pikiranku yang kini ku sebut di setiap bait-bait doaku Kamu, dia atau yang lainnya entah siapa nanti yang akan menjadi teman hidupku Angan tentang dirimu membuat aku bergairah ingin segera...