Karma🐥12

423 37 8
                                    

Malam ini Mark memutuskan untuk mengajak sang pujaan hati dinner direstoran langganan keluarganya.

Ia hanya ingin menunjukkan keseriusannya pada Sana. Gadis cantik yang telah mencuri hatinya tanpa permisi.

"Tante cantik anaknya saya ajak makan sebentar ya." Ujar Mark saat disambut Sana dengan sang mama didepan pintu rumah.

Modus yang diajarkan Yugyeom boleh juga hmm... 😏

"Silahkan ganteng." Jawab mama Minatozaki dengan senyum ramahnya.

Sana mengerucutkan bibirnya, "Ih mama apaan sih."

"Hati-hati ya Mark pulangnya jangan kemaleman eh iya anak tante jangan sampai lecet lho." Perintah mama Minatozaki yang langsung diiyakan oleh Mark, "Siap laksanakan tante."

Mark segera melajukan mobilnya setelah berpamitan.

"Kak Mark pake cara apa sih kok bisa bikin mama luluh gitu? Selama ini cowok yang dipuji sama mama tuh cuma Yugyeom tauk." Ucap Sana yang lebih terdengar seperti omelan.

Mark melirik sekilas kemudian mengulum senyum, "Oh ya?"

Tentu saja Sana mengiyakan dengan semangat.

"Sejujurnya aku cemburu soal kedekatan kamu sama sahabat kamu itu." Ujar Mark jujur.

Sontak Sana langsung menoleh, "Ih apaan sih kak. Lagian kak Mark juga tau kalau sepupu kakak itu sedang membucin." Mark tertawa mendengar penjelasan Sana yang terdengar sedikit panik.

"Ya siapa tau kamu yang suka." Goda Mark.

"Dih suka sama Yugyeom?! Ya enggak mungkin lah kak lagian aku sukanya sa-" Sana segera merutuki dirinya yang hampir keceplosan.

Untung saja sekarang mereka sedang berhenti karena lampu lalulintas sedang menunjukkan warna merah. Jika tidak, pasti Mark mendadak berhenti karena ocehan Sana barusan.

Mark tersenyum penuh arti, "Sama siapa hayo?"

"Bukan siapa-siapa kok."

"Ya kakak sih enggak tau kamu sukanya sama siapa tapi kakak cuma bisa berharap kalau orang yang kamu suka itu kakak." Sana segera menoleh kearah jendela berusaha menyembunyikan pipinya yang sudah merona karena ulah si sulung dari keluarga Tuan.

Mark menggeleng-gelengkan kepalanya sembati melajukan mobilnya dan jangan lupa senyum yang masih setia melekat pada wajah tampannya.

"Loh ini bukannya gantungan tas Yongmun kak?" Tanya Sana berusaha meredam salah tingkahnya.

"Tadi sebelum jemput kamu dia ngotot pengen dianter kerumah Mina ya udah kakak anterin tapi kakak bilang enggak bisa jemput."

Sontak Sana menekuk wajahnya, "Yah berarti tadi kakak bolak-balik dong."

"Ya enggak papa demi kamu aku mah rela ngelakuin apa aja asal..."

"Asal?" Sana mengernyitkan dahinya.

"Asal jangan nyuruh aku ngejauhin kamu."

Sudah cukup! Sana tidak bisa jika begini terus!

Kasian jantungnya...

"Kak Mark bisa diem apa enggak sih!" Bentak Sana tanpa sadar.

Mark panik, "Kamu marah ya san? Maaf ya kakak enggak ada maksud buat bikin kamu risih."

Sana menunduk sembari menekuk wajahnya, "Aku enggak marah kak, cuma aku mohon sama kakak jangan buat jantung aku diskoan terus kak." Ucapnya jujur.

"Lucu banget sih calon pacarku." Ucap Mark sembari mengacak gemas rambut sang pujaan hati.

Tuhkan mulai lagi :(

Karma [LSOT] || Mark Sana ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang