Karma🐥21

256 20 3
                                    

"Sana kita tuh mau kemana deh?" Protes Jihyo pada Sana yang menarik lengannya dengan penuh semangat.

Jika bukan karena kesepakatannya dengan Youngjae, sebenarnya Sana malas harus menyeret Jihyo kemall seperti ini. Ini adalah imbalan yang diminta Youngjae setelah menyetujui mengantarkan Sana ketempat janjian dengan Mark.

Ya setelah beberapa hari lalu perasaan Youngjae pada Jihyo terbongkar, Youngjae memutuskan untuk mendekati Jihyo secara terang-terangan dan meminta bantuan pada sahabat-sahabatnya.

Sana memilih tidak memperdulikan rengekan Jihyo dan langsung menariknya menuju meja yang sudah ditempati oleh seorang laki-laki.

"Kalian selesaiin masalah kalian. Gue pergi dulu." Pamit Sana sambil berjalan menjauh.

Ditengah perjalanan, Sana jadi menebak-nebak apa yang sebenarnya kejutan yang ingin diberikan oleh Mark.

Bolehkah Sana berharap jika pujaan hatinya tersebut akan menyatakan perasaan padanya. Ah bahagianya hidup Sana.

Sana menetralkan nafasnya setelah sampai di cafe yang sering ia kunjungi tersebut. Sesuai dengan perintah Mark,  Sana langsung menuju lantai 2 dengan senyum yang terus mengembang.

"Irene." Suara khas Mark membuat Sana melangkah perlahan.

"Kenapa Mark?" Sekarang terdengar suara perempuan yang membuat Sana mempercepat langkahnya menaiki tangga.

Pemandangan macam apa yang dilihat Sana sekarang? Bukan ini yang ia harapkan. Melihat Mark menggenggam tangan seorang perempuan yang amat cantik.

"Sebenarnya aku mau jujur sama kamu kalau aku suka sama kamu dan aku udah nyaman sama kamu."

"Would you be mine?" Perempuan itu nampak terkejut lalu mengangguk.

Tanpa sadar Sana meneteskan air mata. Ia segera pergi dari tempat tersebut, ia sudah tak kuasa melihatnya lagi. Hati Sana bukan lagi sakit melainkan sudah hancur.

Jadi ini kejutan yang ingin diberikan Mark? Terimakasih Sana senang jika kau senang :).

Dilain tempat nampak Mark yang sedang terlihat grogi.

"Gimana udah belum? Capek anjir ngulang sampe 5 kali lebih." Protes Mark pada tembok(?). Ah rupanya dibalik tembok ada Yugyeom dan Yongmun yang sedang bersembunyi.

"Ya salah sendiri mau nembak pake ribet harus divideoin." Cibir Yugyeom yang sedang fokus melihat hasil angle dari kamera yang dipasangnya.

"Kan biar bisa pamer kekalian." Mark dan perkataan menyebalkan adalah paket komplit.

"Kenapa liat-liat? Baper ya setelah gue tembak 5 kali lebih." Goda Mark yang lebih terlihat meledek.

Irene langsung menatap dengan tatapan malas, "Mendingan gue jomblo daripada harus punya pacar kayak elo."

"Gue juga enggak mau ya punya pacar kayak elo apalagi istri. Nanti anak gue jadi bar-bar lagi." Ledek Mark dengan tawanya.

"Sembarangan kalau ngomong."

Tanpa pikir panjang Irene langsung mengeluarkan kemampuan beladirinya untuk memelintir tangan sahabatnya tersebut, "Aduh ren sakit. Cuma bercanda kok sahabatku yang super cantik."

"Woy udah belum keburu Sana dateng ini."

"Udah mantap inilah bang angle kamera sama soundnya."

Tunggu dulu? Apa-apaan semua ini? Jadi yang tadi dilihat Sana hanya akting untung mengatur angle kamera dan sound saja? Wt-

Karma [LSOT] || Mark Sana ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang