Karma🐥9

448 41 7
                                    

Sekarang misi Mark adalah mencari keberadaan Yugyeom dan Yongmun, butuh waktu cukup lama untuk menemukan mereka dan rupanya mereka berdua sedang berada di minimarket depan komplek.

"Gue bingung tau nyariin lo berdua." Keluh Mark yang langsung duduk bersama kedua adiknya.

Tak ada jawaban dari Yugyeom dan Yongmun, justru keduanya hanya saling pandang seolah tak menganggap kehadiran Mark.

Mark memasang wajah sedih, "Jangan ngambek dong. Gue minta maaf enggak cerita sama kalian dulu."

"Yaudah pulang sana." Jawab Yongmun dengan santai.

"Dek maafin abang ya,"

"Gue cuma enggak mau diledekin sama kalian soalnya gue kan orangnya susah jatuh cinta." Jelas Mark dengan harapan keduanya dapat mengerti.

Giliran Yugyeom yang membuka mulut, "Ya seenggaknya cerita kek bang gimana pun kita kan tetep pengen denger curhatan lo." Yongmun hanya mengangguk menyetujuinya.

Mark tertunduk lesu, "Iya tau gue salah dan kayaknya gue bakalan nyerah aja deh."

"Lah kenapa?" Tanya Yongmun dengan wajah datar.

"Cewek yang lagi gue deketin itu Sana sahabat kalian berdua." Jelas Mark dengan hati-hati.

Yugyeom dan Yongmun terkejut, "HAH?! Kok bisa?!" Mark hanya terdiam dan masih menunduk.

"Berarti elo ngelanggar prinsip yang selama ini lo terapin dong bang." Kini Yongmun mulai menatap tajam kearahnya kakaknya.

"Iya pake acara ngelarang bang Xiumin deketin Yongmun. Dan elo juga ngelarang gue deketin kak Irene sahabat lo di Amerika itu." Yugyeom pun tak mau kalah tentang urusan menyudutkan Mark.

Mark mendongakkan kepalanya dengan perasaan yang masih campur aduk, "Lha iya ini gue juga mikir gimana ngejauh tanpa harus nyakitin dia."

Tanpa Mark duga kedua adiknya justru tertawa kecil saat ia semakin kebingungan dengan situasinya sekarang.

Mark menatap keduanya heran, "Kok lo berdua malah cekikikan sih?"

"Ya habisnya muka abang lucu banget." Jawab Yongmun yang akhirnya tertawa lepas bersama Yugyeom.

"Hah?" Mark semakin bingung dibuatnya.

"Kita udah tau kali bang soal cewek yang lo deketin itu Sana. Kita tadi cuma mau ngetes lo doang." Jawab Yugyeom sambil bertos ria dengan sepupunya.

Mark tersenyum merasa lega, "Jadi kalian enggak marah beneran tadi."

Yongmun melirik tajam, "Lebih ke kecewa sih kenapa gitu elo enggak ada cerita sama kita." Mark kembali menundukkan kepalanya sambil memegang ponsel dan bersiap mengirim Sana sebuah chat.

"Kalau suka itu diperjuangin bang jangan cuma gara-gara prinsip elo nyerah." Sungguh Mark takjub dengan kata-kata berbobot yang akhirnya keluar dari mulut Yugyeom.

"Yaudah elo berdua gue bolehin deket sama sahabat-sahabat gue."

"Dih malah ketawa lagi." Mark sedikit menjaga jarak dengan keduanya -takut tertular penyakit aneh mereka.

"Yugyeom tadi bercanda kali bang. Adek udah nganggep kak Xiumin kayak abang Yongmun sendiri kok." Jawab Yongmun yang sudah berhenti tertawa.

"Udah tau kan kalau gue lagi bucinin Tzuyu." Mark menatap adik sepupunya tersebut dengan jengah.

Kini Yugyeom dan Yongmun dengan kompak berdiri lalu berjalan sambil bergandengan tangan meninggalkan Mark yang masih menatap mereka heran.

"Semangat ya mepet-mepetnya." Detik ini juga Mark menyesal mencari keduanya.


Karma [LSOT] || Mark Sana ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang