*SAAIH POV*
Saaih dan Fateh telah tiba dirumah, "bang Ateh masuk duluan ya bang, ngantuk hehe,abang juga langsung ke atas ya jangan begadang mulu ok" kata Fateh sambil mengedipkan matanya
Saaih hanya tersenyum den mengangkat jempolnya yang mendakan OK, sebenarnya Saaih menahan sakit di bagian kepalanya dari tadi saat masih menonton film di bioskop, dan sebenarnya Saaih tidak benar-benar menonton ia lebih memilih tidur untuk meringankan sakit di kepalanya bahkan suhu tubuhnya sudah mulai hangat, tapi Saaih berusaha menahan di depan adiknya, untungnya adiknya itu tidak menyadarinya.
Saaih sudah sampai kedalam rumah, kepala Saaih makin sakit, dan suhu tubuhnya merasa makin panas, ia ingin ke atas menuju kamarnya, tapi rasanya ia sedang benar-benar lemah, ia lebih memilih tidur di ruang tengah di sofa untungnya disana ada tersedia selimut tebal, jadi ia bisa tertidur dengan menyelimuti tubuhnya untuk mengurangi rasa panas dalam tubuhnya.
Sebelum tidur Saaih mencari obat pengurang rasa nyeri dan demam di tempat P3K, tapi ia tak menemukan obat yang di carinya alhasil ia tidak bisa meminum obat, sedangkan obat persedian yang biasanya ada di atas di kamar Saaih, Saaih ingin ke atas tapi rasanya ia sudah benar-benar lemas, ia tak mungkin menelpon bang Thoriq karna Saaih tak ingin merepotkan abangnya itu, dan tak lamapun akhirnya Saaih tertidur di sofa.
*THORIQ POV*
Waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari Thoriq terbangun dari tidurnya, ia melihat sampingnya itu masih sama sebelum ia tidur "masih kosong,kemana adik botaknya itu?" Pikir Thoriq.
Thoriq merasa cemas dan khawatir kemana perginya adiknya itu, ia tau betul jadwal adiknya itu,ia tak mungkin keluar kota, lagipula tadi kata Saaih ia tidak ada jadwal hari ini tapi ketika ia pulang dan sampai sekarang ia tak menemukan adiknya itu, ia berinisiatif untuk mencari adiknya itu
Tiba di bawah Thoriq melihat ada yang tertidur di balik selimut, tapi siapa yang tertidur di sofa? Pikir Thoriq, team mereka sudah punya kamar masing-masing dan tidak ada yang pernah tidur semalaman di ruang tengah
Cukup gelap untuk melihat siapa yang tertidur di balik selimut itu,pasalnya lampu hanya satu yang menyala, ia nyalakan lagi lampu sebagiannya dan ia buka perlahan selimut itu, betapa kagetnya ia melihat Saaih yang tertidur di sofa,"kenapa dia tidur disini?" Pikir Thoriq, ketika Thoriq ingin membangunkan adiknya ia merasa ada yang tidak beres dengan adiknya itu, Thoriq memegang dahi adiknya itu ia keget tubuh adiknya itu sangat panas "demamnya tinggi,pantesan mukanya merah dan berkeringat gini" pikir Thoriq dan bicara dalam hati
Thoriq ingin mengambil obat keatas karna Thoriq tau persediaan obat-obatan di atas lebih lengkap dari di kotak P3K yang di taro di bawah, karna Saaih selalu membeli obat-obatan untuk jaga-jaga ketika ia seperti ini flu,pilek,demam, dan pereda nyeri walapun obat-obatan warung setidaknya ada persediaan untuk Saaih dan Thoriq
Ketika ia baru saja bangun dari sofa Thoriq melihat Saaih yang sedang mengigau menyebut nama umi.
"Umi,umi,umi aih sakit mi" itu yang Saaih bilang yang terdengar kecil untuk Thoriq
Thoriq yang melihatnya pun begitu iba dan khawatir lalu ia berucap "tenang ada bang Thor ih jangan takut,abang yang jagain Aih selama umi ga ada, kamu cepet sembuh ya" kata Thoriq pelan, ia tak tau Saaih mendengarnya atau tidak yang pasti Thoriq akan menguatkan adiknya itu.
Thoriq melihat Saaih membuka matanya perlahan, ia tersenyum dan bilang "bang Oliq" kata Saaih
"Iya ih ini bang Oliq kamu mau apa? Mau minum" kata Thoriq
Saaih hanya menggeleng dan berkata "jangan tinggalin Saaih ya bang, sekarang cuman bang Oliq, abang yang aih punya" kata Saaih sambil terbata
Thoriq terdiam apa maksudnya Saaih?? bukannya abang Saaih ada dua dirinya dan bang Atta kenapa Saaih bilang hanya Thoriq abang yang ia punya.
Ingin ia menanyakan apa maksud kata-kata dari Saaih tadi tapi ia urungkan karna kondisi Saaih sedang tidak memungkinkan keadaannya lalu ia hanya mengangguk dan berkata " ia abang ga akan tinggalin kamu ih, kamu tidur ya abang ke atas dulu ambil obat, kamu belum minum obat kan ??"
Saaih pun hanya menggeleng dan tersenyum tak lama ia terpejam lagi untuk melanjutkan tidurnya karna sakit dibagian kepalanya dan badannya yang panas.
NEXTT NGGA?? KALAU MAU NEXT JANGAN LUPA VOTE YA BIAR AKU SEMANGAT TERUS OKKK...
DAN JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU @dwiannisa503
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTAR
Humorkehidupan yang menyenangkan, tapi saat sesuatu itu menimpa semua berubah bagi keluarga mereka terutama Saaih