part 20

1.3K 48 2
                                    

Thariq melihat kiri kanan menelusuri rumah sakit ini siapa tau Saaih masih ada di daerah rumah sakit, hawa dingin makin menyeruak di tubuh Thariq, malam semakin gelap dan penglihatan makin tak terlihat karna hujan yang sedang turun sangat lah deras yang disertai angin

Thariq ingin ingin keluar dari rumah sakit dan menuju parkiran tapi ia harus mutar terlabih dahulu, karena jalan pintu utama sudah di tutup karna jam besuk sudah habis lagian ini sudah jam 12.00 malam.

Thariq harus melewati taman yang sangat gelap dan sangat sepi, Thariq melihat sekilas daerah taman itu tapi tunggu ia seperti melihat siluet seseorang, Thariq jadi merinding jika itu manusia ngapain dia malam-malam di taman yang gelap dan hujan yang sangat deras ini Thariq bergidik ngeri jika ia membayangkan bahwa apa yang Thariq lihat itu bukan manusia "anjir gua merinding dah tapi gua penasaram itu orang apa bukan, aduh ya Allah kenapa jadi merinding gini sih" Thariq berbicara sendiri

Ia mencoba mendekat tapi tunggu dulu tidak mungkin ia ke taman hujan-hujanan seperti ini, hanya intuk melihat itu makhluk halus atau bukan, yang benar saja ia rela basah kuyup dengan rasa penasaran yang ada di benak Thariq

Untunglah Thariq menemukan payung yang sudah tersedia di rumah sakit ini, ia langsung mengambil dan memakai payung tersebut dan berjalan menuju taman dengan sangat pelan dan hati-hati, ada rasa takut menyeruak di hati takut-takut jika itu nanti hantu pikir Thariq

"Ya Allah semoga itu bukan hantu ya Allah Oliq takut" batin Thariq berbicara,

Jarak Thariq sudah dekat dengan orang tersebut, tapi perlahan Thariq malah menutup matanya sambil baca ayat qursi di dalam hati, setelah itu ia lalu membuka matanya "lah tuh hantu ko ga ilang apa karna gua baca di dalam hati ya jadi ga kedengeran sama tuh hantu gua baca ayat qursi" Thariq berbicara sendiri untuk menghilangkan rasa ketakutannya.

Tapi tunggu Thariq seperti mengenal siluet ini, apa ia tak salah lihat apa ia hanya halusinasi, Thariq semakin mendekatkan dirinya dengan seseorang tersebut, sekarang Thariq tepat berada di belakangnya.

Thariq sangat kaget apa yang ia lihat, ia melihat adiknya yang ia cari berada disini, seketika hati Thariq hancur melihat keadaan adiknya sekarang, hujan-hujanan di tengah malam seperti ini, bahkan ia masih sakit, ia tak tau apa sebenarnya yang terjadi dengan Saaih, kenapa dengan adiknya itu?

Tanpa basa-basi Thariq langsung menghampiri adiknya itu.

Thariq : Ssssaaaaiiiihhhhhh lu ngapain disini Ih, udah malam hujan deras dan lu masih sakit

Thariq berteriak dan ia sangat marah dengan adiknya, Saaih yang dari tadi terpejam pun kaget dengan kehadiran abangnya yang sudah ada di hadapannya

Saaih : aaabbbaannnggg, abang ngapain disini bang ??

Thariq : gua yang harusnya nanya sama lu, lu ngapain disini hah, gua telponin ga di angkat-angkat sampai ga aktifnya lagi, lu bikin gua khawatir tau ga Ih

Saaih pun merasa bersalah sudah bikin abangnya khawatir seperti itu, Saaih tau sekarang abangnya sangat marah dengannya ia tau kemarahannya menyiratkan kekhawatirannya.

Saaih : gua gapapa bang, lagian ngapain abang cari Saaih sih, Aih kan udah gede, soal hp maaf ga kedengeran di silent mungkin sekarang hpnya mati kali jadi ga aktif

Thariq frustasi dengan jawaban Saaih, kenapa ia bisa bicara seperti itu, dan sekarang ia duduk di samping  Saaih sampai membuang payung yang ia kenakan

Saaih marah sama abangnya "kenapa payungnya di buang sih bang lu udah gila ya nanti kalau lu sakit gimana?" Kata Saaih

"Lu yang gila ngapain malam-malam disini sebenarnya apa sih Ih yang bikin lu kaya ginih Hah?" Teriak Thariq

Saaih hanya diam saja, Thariq melihat ke arah samping matanya terpejam bibirnya sudah membiru, ia terlihat seperti kedinginan, ia memegang badan Saaih badannya terasa dingin sekali dan tak lama kemudian Saaih merebahkan badannya ke pundak Thariq dengan berkata "bang dingin" sambil bibir bergetar.

"Ih lu gapapa" yang tanpa sadar Saaih telah pingsan karna Thariq merasa badan Saaih mulai melemas dan beratbdi dekapannya "ih bangun ih ya ampun Saaih" seketika itu jug Thariq menggotong adiknya ke area rumah sakit dan berteriak "suster tolong sus adik saya kedinginan" suster itupun langsung membawa Saaih ke UGD.

Sebelum Thariq masuk keruangan Thariq berkata pada suster "sus saya titip adik saya dulu saya mau pulang ganti baju nanti saya kembali lagi, tolong jagain adik saya sebentar ya sus" suster pun menjawab "baik mas Thariq, saya permisi dulu"

NEXT????????
VOTTTEEE!!!!!!! JANGAN CUMAN JADI PEMBACA GELAP...

HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang