Saaih tiba di ruangan Fateh setelah hampir sejam dia berada di luar, semuanya masih berada di ruangan Fateh.
"Kamu abis darimana aja Saaih?" Tanya Umi?
"Abis dari luar Umi, Umi lebih baik pulang aja ya Mi sama yang lain biar Aih yang jagain Fateh.
"Bener kamu gapapa sayang" tanya Umi
"Gapapa dong mi inikan tanggung jawab Aih" ucap Saaih
"Yaudah kalau gitu Umi sama Abi pulang dulu ya nak nanti insya Allah kesini lagi" ucap Umi
Satu persatu dari mereka keluar dari ruangan "ka Jidah pulang dulu ya Ih, nanti ka Jidah kesini lagi bawain makanan" ucap Sajidah
"Makasih ya ka, kalau ga bisa juga gapapa ko ka kan ada makanan kantin takut nanti ka Jidah cape" ucap Saaih
Thariq yang sedang berada di belakang pun hanya melewati saja tanpa berkata sedikitpun.
"Ish biasa aja dong liq" ucap Jidah dan Thoriq menghiraukan itu.
Saaih hanya diam saja melihat tingkah Thoriq, entah kenapa sekarang Thoriq berubah apa hanya karna masalah editan waktu itu sampai-sampai ia marah selama ini?.
Tapi biasanya Thoriq tidak akan seperti itu, ia hanya kesal lalu kembali lagi seperti semula tapi kali ini tidak, mungkin setelah ini beres ia akan berbicara kepada Thoriq.
Kini Saaih tinggal sendiri di ruangan Fateh, suasana sepi karna keluarganya telah pulang semua dan Fatehpun tertidur sedari tadi, tak lama kemudian Saaih pun ikut tertidur di sebelah Fateh dengan posisi duduk.
Sedangkan di kediaman Halilintar mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing begitupun dengan Thoriq yang sedang sibuk dengan gadgetnya.
"Llliiiqqqq" ucap Sajidah menghampiri Thoriq dengan membawa segelas air.
"Apa ka?" Tanya Thoriq
"Kamu lagi ada masalah ya sama Saaih?"
Thoriq yang tadinya fokus melihat handphone nya pun langsung menatap Sajidah dengan tatapan yang sepertinya ia tidak suka dengan pertanyaan Sajidah.
"Tadi bang Atta yang nanya gitu sekarang kak Jidah nanti siapa lagi?" Ucap Thoriq mendengus
"Ya berarti tandanya bukan ka Jidah aja dong yang ngerasa kaya gitu buktinya bang Atta juga nanya kaya gitu, kamu lagi kenapa sama Saaih ga biasanya kamu kaya tadi, menyudutkan dan menyalahkan Saaih ngomongnya gitu lagi ihh serem ka Jidah takut tau" ucap Sajidah sambil bercanda
"Gapapa ka"
"Llliiqqq, ga mungkin kamu gapapa sama dia kamu ada masalah apa sampe kayanya kamu sebel banget sama Saaih"
"Ga ada apa-apa ka udahlah males bahas kaya gitu mulu, udah ah Oliq mau ke kamar dulu"
Sajidah hanya menggelengkan kepala nya saja.
______________________________________
Hari sudah sore Fateh terbangun dari tidurnya ia melihat Saaih yang masih nyenyak tertidur, ia tak tega melihat Saaih tidur seperti itu nampak tak nyaman pasti lehernya sakit.
"Bbaaanggg....." ucap Fateh pelan sambil pegang
Perlahan Saaih pun bangun "hmmm iya Teh kamu mau apa mau minum apa mau apa?" Ucap Saaih.
"Bang Saaih gapapa?" Tanya Fateh
Saaih yang masih mengumpulkan nyawanya pun bingung menatap Fateh.
"Apa Teh??" Tanya Saaih memastikan lagi dengan ucapan adiknya itu.
"Bang Saaih gapapa?" Jawab Fateh santai
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTAR
Mizahkehidupan yang menyenangkan, tapi saat sesuatu itu menimpa semua berubah bagi keluarga mereka terutama Saaih