*THARIQ POV*
Thariq harus segera pulang kerumah ia harus mangganti pakaiannya yang sudah basah juga karna hujan, ia tak mau jika dia akan sakit nanti siapa yang akan menjaga adiknya itu.
Di perjalanan Thariq masih memikirkan apa yang adik nya lakukan itu tadi di taman sendirian dan di saat hujan deras "Lu bodoh banget sih Ih udah tau masih sakit kenapa lu hujan-hujanan di tengah malam begini, sebenarnya lu tuh lagi kenapa botak, hal yang lu lakuin bodoh tau ga bodoh banget aargghh" Thariq berbicara sendiri sambil menonjok stir.
Thariq telah tiba dirumah ia buru-buru masuk kedalam rumah ia harus ganti baju dan mandi air hangat dulu sebentar agar ia tetap fresh dan tetap menjaga stamina nya kalau tidak ia bisa saja nanti terkena flu dan juga sakit nantinya, ia tidak mau sampai sakit nanti siapa yang menjaga adiknya lagi dan lagi Thariq hanya memikirkan Saaih.
Tiba dirumah ia bertemu dengan Iyyah di ruang tengah Iyyah bingung dengan penampilan adiknya yang basah-basahan itu padahal ia pakai mobil tapi kenapa adiknya bisa basah kuyup seperti itu daripada penasaran lebih baik ia bertanya "Thariq kamu habis dari mana ko kamu basah kuyup gini sih kamu hujan-hujanan?"
"Ceritanya panjang ka udah ya Thariq mau keatas dulu mandi sama ganti baju ka bye" hanya itu jawaban Thariq, bukan ia tak mau memberi Tau keadaan nya sekarang apalagi ini bersangkutan dengan Saaih, hanya saja waktunya belum tepat untuk saat ini.
Thariq sudah selesai mandi dan ganti baju ia harus cepat-cepat kembali lagi ke rumah sakit.
Skipp..
Thariq sudah tiba di rumah sakit ia harus buru-buru keruangan Saaih, dengan sedikit lari ia telah tiba di ruangan Saaih, ia melihat Saaih dengan keadaan pucat bahkan bibirnya sedikit membiru selang infus yang tertancap di tangan kiri, dan badan yang masih terasa dingin.
"Lu kenapa bodoh banget sih Ih jadi orang, apa yang lu lakuin sampe-sampe lu jadi kaya gini" Thariq berbicara ke pada adiknya yang sedang tertidur pulas.
Tak lama suster pun datang untuk memeriksa pasien, Thariq yang melihatnya pun langsung bertanya kepada suster "sus gimana keadaan adik saya, adik saya gapapa kan?"
"Tenang dulu ya mas, mungkin lebih baik besok pagi dijelaskan oleh dokter" kat suster
"Baik suster terimakasih" hanya itu jawaban Thariq, lalu ia duduk di sebelah Saaih ia menatap wajah pucat Saaih lekat-lekat sampai Thariq ketiduran dengan keadaan duduk di sebelah Saaih dan tangannya sendiri yang menjadi bantalannya sedangkan tangannya satu lagi berada di atas perut Saaih.
Pukul 02.00 dini hari Thariq merasa ada tangan yang memegang tangan Thariq, pegangan nya cukup kuat perlahan Thariq bangun dan mengumpulkan kesadarannya, ternyata Saaih yang menggenggam tangannya dan sepertinya lagi-lagi Saaih mengigau, Saaih mengigau menyebutkan nama Thariq.
"Bang Thor, Bang Thor" itu ucapan Saaih sambil mata tertutup Thariq yang melihatnya pun langsung balas pegangan tangan Saaih dan berkata "ia Ih bang Thor disini, Saaih tidur ya biar besok sembuh, bang Thor yang jagain Saaih disini" setelah berkata itu Saaih tak mengigau lagi atau menyebut nama Thariq lagi sepertinya Saaih merasakan semua itu dan melanjutkan mimpinya.
Thariq belum ngecek Hp dari tadi Thariq melihat layar pipih itu yang ternyata Hpnya mati, dia langsung cas Hp itu tanpa menyalakan terlebih dahulu dan kembali melanjutkan tidurnya di sofa yang sudah tersedia dirumah sakit.
Tapi ia melupakan sesuatu bahwa ada yang menunggu kabar darinya...
HAYO KIRA-KIRA SIAPA YANG MENUNGGU KABAR DARI THARIQ YA, MAKANYA JANGAN LUPA VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA KALAU MAU MENUNGGU KELANJUTANNYA BIAR SEMANGAT NULISNYA, MAKIN BANYAK VOTE NYA MAKIN CEPET NEXT NYA...
JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU YA @dwiannisa503
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTAR
Humorkehidupan yang menyenangkan, tapi saat sesuatu itu menimpa semua berubah bagi keluarga mereka terutama Saaih