Pagi hari anak-anak gen halilintar sedang berkumpul di ruang makan setelah sarapan pagi bersama mereka melakukan morning breafing karena dua hari lagi mereka akan ada acara besar di salah satu televisi.
Suasana mereka cukup canggung Saaih hanya diam saja dari tadi bahkan ia tak ikut sarapan bersama dan baru turun ke bawah setelah anak-anak kumpul.
"Ih kenapa kamu ga sarapan?" Tanya Sajidah, ia khawatir dengan Saaih pasalnya ia juga baru keluar dari rumah sakit tapi kenapa ia tak ikut sarapan bersama dengan yang lain
"Tadi Aih udah ngemil roti ka di kamar jadi udah rada kenyang paling nanti deh makannya" kata Saaih agar Sajidah tidak khawatir tapi memang benar adanya bahwa Saaih sebelum turun kebawah makan roti yang tersedia di kamarnya.
Seketika semuanya hening tak ada lagi yang berbicara satupun Fateh yang dari tadi bercanda dengan Muntaz pun ikut diam "lah ini pada kenapa dah diem-dieman gini pada sakit gigi ya kalian" ucap Fateh sambil melihat semuanya
Tak ada jawaban dari mereka semua Fateh pun kesal "dih katanya mau ngomongin soal acara nanti ko pada diem gini sih ga jelas nih orangnya, yaudah lah kalau ga ada yang mau di omongin mending Ateh tidur lagi aja ke kamar, Ateh ngantuk baru tidur jam 03.00 tadi" kata Fateh mereka masih pada diam dan Fateh baru saja mau beranjak dari bangkunya untuk ke kamar tapi tiba-tiba Atta datang
"Assalamualaikum" kata Atta yang baru saja tiba dan langsung duduk di sebelah kiri Thariq sedangkan sebelah Kanan Thariq Saaih. "Waalaikumsalam" jawab semuanya
"Loh ko abang kesini pagi-pagi gini" tanya Sohwa
"Lah Emangnya kenapa ga boleh???"
"Ya bukannya gitu abang kan lagi sakit hm pasti abang ada acara nih pagi ini jadi abang mampir dulu ya kesini" tanya Sohwa selidik
"Dih so udzon aja kamu sama abang sendiri, kalian pasti lagi ngomongin acara awards buat nanti lusakan?" Kata Atta
Fateh terdiam giliran ada bang Atta kenapa pada ngomong,dari tadi dia berbicara tak ada satupun yang ngomong atau balas ucapannya ia kesal dengan kaka dan abangnya, Fateh baru ingin beranjak pergi tapi tangannya sudah di cekal oleh seseorang,Fateh melihat siapa yang memegang tangannya yang ternyata adalah Saaih
"Duduk" hanya itu ucapan Saaih sambil memegang pergelangan tangan Fateh dan menatapnya tajam, Fateh pun hanya menuruti saja tanpa harus menjawab membuat ia menggrutu kesal
Saaih sudah melihat gerak gerik Fateh dari tadi, Saaih tau ia pasti kesal dengan yang lain karena mengabaikan dia, tapi ketika Atta datang mereka malah menyambut Atta dengan baik, sebenanya ia juga ingin pergi sama seperti Fateh tapi ia juga harus tahan agar suasana tidak memperburuk yang akhirnya bisa ribut lagi nantinya ia tidak mau itu terjadi karna banyak adik-adiknya.
"Sabar walaupun kamu kesel marah dan bete, kamu harus tetep professional setelah ini baru kamu pergi" bisik Saaih ke Fateh, Fateh pun yang mendengarkan Saaih hanya mengangguk dan menuruti kata Saaih, untunglah Saaih mengerti keadaan Fateh "cuman bang Aih yang bisa ngertiin Ateh kalau bukan karna bang Saaih juga Ateh gamau disini..Ateh sayang bang Saaih" batin Fateh
"Yaudah jadinya kita mau pake kostum kaya gimana dan warna apa?" Tanya Sohwa ke yang lain
"Gimana kalau pake warna ijo stabilo bagus tuh kayanya" kata Fatim seru sambil melihat Saaih yang ia tau itu adalah warna Favorit abang botaknya itu
Saaih yang sedang asyik dengan handphone nya pun reflek melihat ke arah Fatim yang juga sedang menatapnya, Saaih yang melihat Fatim sedang tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke arah Saaih pun tersenyum melihat tingkah adiknya itu mungkin ia tau karna warna itu adalah warna favorit Saaih
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTAR
Humorkehidupan yang menyenangkan, tapi saat sesuatu itu menimpa semua berubah bagi keluarga mereka terutama Saaih