"Jadi gimana dok hari ini sudah boleh pulangkan?" Tanya Saaih
"Iya kondisi kamu sudah mulai membaik abis ini kamu boleh pulang, tapi ingat jaga pola makan jangan begadang dan istirahat yang cukup" jelas Dokter
Ya pagi ini Saaih sudah boleh pulang, karena kondisi Saaih sudah membaik dan panasnya pun sudah turun, dokter baru saja memeriksa keadaan Saaih dan hari ini Saaih diizinkan pulang dengan syarat harus tetap istirahat di rumah.
Saaih melihat Thariq sedang membereskan barang-barang dan beberapa pakaian mereka selama dirumah sakit, Saaih pun langsung membantu Thariq setelah tadi infusannya baru saja di lepas oleh perawat, Thariq pun yang melihat Saaih mendekat dan tau tujuannya apa dan mau apa pun bicara "jangan macem-macem botak gua tampol lu" jawab Thariq kesal
"Apasih inikan baju gua ya mau gua beresin lah" jawab Saaih santai dan tetap melanjutkan aksinya melipat baju
"Gausah biar gua aja lu sono diem-diem di tempat duduk kalau ngga gua pencet bekas infusannya mau lo" Thariq mengancam
"Coba aja kalau berani, dasar abang macam apalu" kata Saaih
"Oh nantangin nih bocah" Thariq menggapai tangan Saaih yang berusaha di jauhkan oleh Saaih dan tangan Saaih sudah kena oleh Thariq dan hampir memegang tangan yang bekas di infusny.
"Iya iya ampun elah ngeselin banget sih lu" Saaih pun berlalu
"Nah gitu dong dari tadi kek kan ga bakal jadi lama kaya gini, dasar botak nih" kata Thariq
Thariq pun telah usai membereskan semua barang dia dan Saaih waktunya untuk pulang kerumah feeling Thariq sedikit tidak enak "huft pasti nyampe rumah ribut lagi nih, feeling gua sih gitu" batin Thariq berkata
"Bang ayok pulang udah bereskan Aih udah ga betah nih disini" Saaih membuyarkan pikiran Thariq
"Iya elah sabar yaudah yuk" kata Thariq mendahului Saaih
"Lah malah gua yang di tinggal woyyy" teriak Saaih yang tanpa sadar ini masih di rumah sakit.
***
Mereka sudah di perjalanan menuju pulang Thariq yang sedang menyetir pun bertanya kepada Saaih "lu bener ih gamau kasih tau ke yang lain bahwa lu di rawat dan sekarang baru pulang?"
"Bener bilang aja kita abis keluar kota atau kemana ke, lagian emang ada yang peduli sama gua bukannya mereka cuman peduli sama abang kesayangannya aja ya??" Saaih balik bertanya
"Ya mereka peduli ke bang Atta karna mereka tau keadaan bang Atta coba kalau gatau ya pasti mereka juga ngiranya baik-baik aja bang Atta" Thariq mencoba menjelaskan.
"Hmm alasan lu ga masuk akal lu tau kan pas pertama bang Atta sakit dan disaat itu juga lu ngasih tau bahwa gua juga sakit, emang mereka ada yang peduli sama gua ga ada yang peduli sama gua sama sekali.. mereka tetep pergi dan apa disaat gua di ruangan bang Atta juga gua tetep di marahin udah lah Aih males debat kaya gini bang" Jawab Saaih kesal
"Ih lu boleh kecewa sama bang Atta tapi lu jangan membenci, dan lu juga jangan membenci yang lain Ih, gua ga bela siapa-siapa.. bagaimana pun kita keluarga, jadi gua harap lu bisa mengerti dengan keadaan kita yang sekarang" Thariq berusaha menenangkan Saaih.
Saaih pun hanya diam tak lama pun mobil mereka berhenti dan menandakan mereka sudah tiba di rumah.
Saaih masuk duluan ke dalam rumah meninggalkan Thariq, ia tak marah dengan perkataan Thariq lagian ada benarnya juga kata Thariq, tak lama Thariq pun mengikuti Saaih ke dalam rumah.
Saaih masuk dan mau menuju ke arah tangga untuk beristirahat di kamarnya baru kakinya akan melangkah ke anak tangga suda ada suara yang membuatnya jadi terhenti "dari mana aja kamu baru pulang hari ini" suara itu berasal dari Sohwa yang tepat berada di belakang Saaih
"Ada acara ke luar kota" hanya itu jawaban Saaih
"Masih sempet-sempetnya ya kamu ke luar kota Ih sedangkan bang Atta lagi sakit emang ga bisa di batalin dan bilang kalau ada keluarga sedang sakit dan di rawat" kata Sohwa sambil melihat Saaih sebal.
Saaih yang mendengarnya pun hanya tersenyum miring dan berkata "hm oh kalau Aih boleh ya bisa membatalkan semua urusan Aih buat abang kesayangan ka mimah, tapi sedangkan kalian selalu ngertiin keadaan bang Atta yang slalu sibuk dan ga peduli sama kita, haha oh ya beda ya kan bang Atta tuh kesayangan dan kebanggaan kalian, beda dengan Saaih apasih Saaih mah cuman ada di mata kalian tapi tak di anggap, bahkan di saat yang bersamaan Saaih dan bang Atta sakit kalian lebih memilih bang Atta yang selalu sibuk yang udah pisah rumah yang udah ga peduli lagi dengan kita di bandingkan Saaih yang ada di depan mata kalian, apa ka mimah tau??" Saaih sudah benar-benar kecewa dengan Sohwa yang selalu menyalahkan dirinya.
Tanpa mereka sadar anak-anak gen halilintar pun sedang mendengar pertikaian di antara Sohwa dan Saaih.
"Bukan gitu maksud ka mimah Ih, kamu kan ga di rawat bang Atta di rawat kamu tau sendiri kan, tolonglah keadaannya berbeda" ucap Sohwa
"Apa aku harus di rawat dulu baru di liat sama ka Mimah? Apa aku harus koma? Gitu maksud ka Mimah kalau Saaih sakit, koma baru ka Mimah peduli itu maksud ka Mimah?" Ucap Saaih meredup.
"Bukan gitu maksudnya Ih" belum sempat Sohwa menjawab ada yang memotong pembicaraan Sohwa "Cukup kalian apa-apaan sih liat yang lain semua denger adek-adek denger, ga bisa apa kalian bicarain ini semua baik-baik gua udah ga kenal sama keluarga Thor yang sekarang, sekarang terserah apa mau kalian" Thariq bicara kepada semuanya yah Thariq yang memotong pembicaraan Sohwa
Semua diam dan tak lama Saaih pun naik ke atas meninggalkan semuanya,Sajidah pun menyuruh yang lain masuk ke kamar masing-masing untungnya Saleha dan Qahtan sedang tidur jadi tidak mendengar keributan yang ada.
Sajidah menghampiri Thariq dan memeluk Thariq sambil menangis "tenang ka ga akan terjadi apa-apa Oliq yakin ini semua ga akan berlangsung lama" kata Thariq sambil mengusap punggung Sajidah, Sajidah pun hanya mengamini di dalam hati sambil menganggung mengiyakan perkataan Thariq "tapi sampai kapan liq keluarga kita kaya gini" tanya Sajidah yang masih menangis "ssstttt udah ka Jidah jangan di pikirin kita ga akan tau sampai kapannya dan yang pasti ini semua harus di rahasia in sama umi dan abi Oliq gamau umi dan abi tau keadaan kita yang ga baik-baik aja sekarang, yang penting kita selalu berdoa ya ka dan Oliq minta sama ka Jidah jangan pernah nyalahin siapapun" Thariq berusaha menenangkan dan menjelaskan dan lagi lagi hanya di angguki oleh Sajidah..
MAAF YA GA JELAS DAN BARU UP AKU LAGI KURANG ENAK BADAN GUYS MINTA DOANYA YA HEHE.
DAN JANGAN LUPA VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA MASA UDAH SAKIT BEGINI YANG VOTE DIKIT, DAN SATU LAGI JANGAN JADI PEMBACA GELAP OKK GUYS
HAPPY WEEKEND 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN SAAIH HALILINTAR X GEN HALILINTAR
Humorkehidupan yang menyenangkan, tapi saat sesuatu itu menimpa semua berubah bagi keluarga mereka terutama Saaih