20. Devan kembali

157 35 14
                                    

Happy reading❤

Karin pun kini berjalan menuju ruang guru, Karin rasa Devan menunggu diri nya disana. Hm apakah Devan sudah tau jika Karin yang akan mengajari nya dua Minggu full ini? Devan sudah lama putus kontak dengan Karin. Entahlah Karin pun bingung mengapa Devan menjauh darinya.

Saat mau sampai di depan ruang guru. Karin dapat melihat jelas, seorang pria yang selama ini menghilang dari pandangannya.

Karin berjalan mendekat kearah Devan yang sedang terduduk di bangku depan ruang guru.

"Hai Devan," sapa Karin kepada Devan.

Devan pun menengok dan betapa kaget nya dia sekarang melihat wanita yang ingin ia jauhi saat ini.

"Hai Rin,"  sapa balik Devan.

"Belum pulang?" tanya Devan kepada Karin.

"Eh? Lu belum tau?" tanya Karin balik kepada Devan.

"Soal?" sahut Devan.

Karin pun menaikan sebelah alis nya "oh rupanya dia belum tau kalo gue yang ngajarin," ucap batin Karin, "elu lagi nunggu orang buat ngajarin elu lomba nanti kan?"

"Iya kok tau?"

"Orng yang lu tunggu itu gue," ucap Karin yang sanggup membuat Devan terkaget.

"Maksud luh, lu orang yang bakal ngajarin gua dua minggu full ini?" tanya Devan.

"Iya Devan," sahut Karin sambil tersenyum ramah.

Devan sempat kaget karena orang yang akan mengajarinya di dua minggu full ini adalah wanita yang selama ini dia jauhi.

"Oh my God, bagaimana cara gue move on kalo gini jadinya." batin Devan.

"Eh kok bengong?" ucap Karin.

"Eh, eh? Hehe jadi gimana? Mau belajar dimana Rin?" tanya Devan.

"Seterah lu aja sih gua mah," sahut Karin.

"Hm gimana kalo di rumah gue aja?" ujar Devan yang di setujui oleh Karin.

Sesampai nya di rumah Devan, Karin tercengang dengan rumah mewah milik Devan. Bahkan Karin mengakui bahwa rumah Devan lebih mewah dari rumah milik Karin.

Karin dan Devan memasuki rumah mewah milik Devan.

"Belajar di lantai dua aja ya," ujar Devan sambil menaiki tangga, dan diikuti oleh Karin.

"Hm terserah hehe," sahut Karin

Setelah menaiki tangga menuju lantai dua, Karin dan Devan duduk di sofa.

"Bi… tolong ambilkan cemilan dan minuman," teriak Devan

"Rin lu gua tinggal ke kamar dulu mau mandi ga apa-apa kan?" tanya Devan.

"Gak apa-apa kok," sahut Karin.

"Lu kalo mau liat-liat setiap sudut rumah gue jangan segan-segan, kalo mau makan tinggal bilang aja ke si bibi," kata Devan sambil berdiri dari duduk nya.

"Okee deh." Karin tersenyum manis sambil memberikan dua jempol nya.

Devan pun membalas senyum Karin dan pergi meninggalkan Karin yang terduduk sendiri.

"Ni non makanan nya," ucap seorang wanita paruh baya yang bisa Karin katakan adalah pelayan rumah Devan.

Karin tersenyum manis kepada pelayan tersebut sambil berkata, "makasih bi."

Karin meminum jus jeruknya, dan memakan satu iris brownis coklat yang berada di atas piring.

Karin melihat pemandangan yang berada disekitar nya. Karin berdiri dan mulai berjalan menuju rak yang berada didekat pintu kamar Devan.

I Love My Junior💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang