SATU

40.8K 1.3K 54
                                    

SATU

Jessy merasa gusar, risih, ah Jessy bahkan sulit untuk menjelaskan apa yang hati, dan tubuhnya rasakan saat ini, yang jelas, Jessy tidak bisa tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi.

Manik hitamnya yang kelam menatap nyalang kearah langit-langit kamarnya. Jujur saja, matanya sudah terasa kaku, tapi kenapa ia tidak bisa memejamkan matanya lalu menuju dunia mimpi. Demi Tuhan, Jessy merawa was-was juga malam ini.

Jessy menyesal tidak mengikuti ajakan mama, dan papanya tadi yang pergi berziarah ke makam Bunda Ajeng yang berada di Bandung. Ia benar-benar sendiri di rumah yang besar ini, saat ini. Walau ada dua pembantu yang tidur di rumahnya. Tapi mereka tinggal, dan tidur di pavilium yang berada di samping rumah. Membuat Jessy benar-benar tidur sendirian di rumah sebesar ini. Kakaknya, Hans, laki-laki itu hanya sesekali pulang ke rumah. Sejak SMA laki-laki itu sudah mandiri, tinggal di apartemen yang berada dekat dengan tempat sekolah mereka, di SMAN 34 Mataram.

"Nonton tv aja dulu."Gumam Jessy lirih.

Jessy, dengan kesal bangkit dari baringannya. Lalu turun dari ranjang secepat mungkin. Gerah, sangat gerah padahal Ac-nya menyala dengan sempurna dalam kamarnya. Baju yang ia kenakan juga adalah dress tidur tipis sepaha, sangat minim. Bahkan kedua dadanya menyembul sempurna di luar tanpa di bungkus oleh bra. Ah, biar saja ia seterbuka ini, malam ini. Nggak ada orang di rumah, hanya dia sendiri. Nggak ada kaum yang berjenis kelamin laki-laki juga. Aman.

"Kenapa harus se-resek ini malam ini? Ck!"decaknya sebal. Tangan lentiknya menjambak kasar rambutnya. Meluapkan rasa kesal yang telah menggunung untuk dirinya sendiri.

Dirinya saja yang aneh malam ini. Dan Jessy merutuki kebdohannya hingga membuat ia terjaga sampai selarut ini. Demi Tuhan, Jessy benci begadang, sebelum jam sepuluh malam ia sudah tidur biasanya. Dan sialnya lagi, sepertinya Jessy tidak akan bisa ikut hadir di acara perpisahan yang di adakan oleh teman-teman sekelasnya besok. Jessy merutuki dirinya malam ini yang benar-benar aneh, dan menyebalkan.

****

Deru napas laki-laki tinggi jangkung itu terlihat naik turun terengah, berdiri terpaku di ruang remang dengan tivi yang masih menyala menikmati tubuh damai yang molek, dan luar biasa indah memanjakan pengelihatannya malam ini, ah pagi ini. Matanya menatap dalam, dan intens kearah sesosok tubuh indah yang tengah terlelap damai di atas sofa sempit itu. Wow....tubuh indah itu di bungkus oleh baju super mini tanpa ada kain atau selimut yang menutupinya. Laki-laki itu menatapnya takjub. Kepalanya yang pusing karena mabuk semakin bertambah pusing karena gairah yang tengah berkumpul sedikit-demi sedikit untuk mencapai puncak dalam dirinya.

Kakinya yang panjang putih bersih itu, membuat manik hitam kelam itu menatap tanpa berkedip dengan jakun yang terlihat naik turun, dan nafasnya semakin terengah tak terkndali. Sial! Kaki jenjang itu, seakan menghipnotisnya untuk menatap lebih lama, dan membelai nakal kaki halus nan jenjang itu dengan tangan, kalau bisa dengan lidahnya juga untuk mengecup rasa, dan bagaimana lembutnya kaki itu.

Matanya yang sudah sangat merah karena pengaruh alkohol kini semakin merah karena gejolak gairah yang begitu cepat menanjak merasuki tubuhnya. Matanya juga sangat berat tadi hanya untuk sekedar terbuka sipit, tapi pemandangan indah di depannya ini membuat matanya terbuka nyalang dengan kabut gairah yang tak bisa di akhirinya begitu saja sebelum pusat intinya yang telah berdenyut di bawah sana terpuaskan. Terpuaskan oleh tubuh indah yang tengah terlelap damai saat ini di depan matanya saat ini.

"Uh. Pusing."Hans Subroto mengerut pelan keningnya yang sangat pusing saat ini.

Niat ingin melangkah mendekati tubuh indah itu, urung, tapi hanya sesaat. Setelah di rasa keningnya sudah tidak sakit lagi, ah kepalanya tidak sakit lagi, sedikit, laki-laki itu melangkah terhuyung menuju tubuh indah itu, yang tiada lain pemiliknya adalah Jessy Subroto, yang menjadi adik Hans. Hans yang tengah berhasrat  tanpa sadar karena kebiadaban minuman haram yang ia teguk untuk menghapus sesaat rasa sakit hatinya karena cinta yang bertepuk sebelah tangan pada seorang perempuan yang ia idamkan sejak lama. Tapi tak dapat ia gapai, menyedihkan!

BASTARD BROTHER! (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang