Momen Berdua

1.3K 110 2
                                    


Author Pov

Sepulangnya mereka dari pantai, Jungkook langsung mengajak Yerin ke kamarnya. Bukan untuk berbuat mesum atau yang lainnya, tapi ia ingin malam ini Yerin bisa tidur dengan tenang tanpa diganggu oleh Taehyung.

Sesudah menidurkan Yerin yang terlihat sangat kelelahan, Jungkook mulai menyelimutinya lalu mengecup mesra dahi wanita itu.

Setelah itu ia langsung pergi ke balkon kamar dan terlihat mencari kontak seseorang di ponselnya. Tak lama ia lalu memanggil kontak yang telah ia temukan.

"Hyung?"
Panggilnya

'Ada apa Kook?'
Jawab orang yang Jungkook telpon tak lain adalah Jimin

"Aku.. tidak ingin pergi.."

'Apa?'

"Aku ingin bertahan bersama Yerin disini. Menghadapi, hyungku layaknya seorang pria."
Ucap Jungkook dengan nada pasti

Tak ada jawaban. Yang ada hanyalah hembusan nafas yang terdengar frustasi dari Jimin.

"Hyung kau dengar?"

'Aku tidak mengerti kenapa kau ingin memiliki wanita dari kakakmu.. Apa yang membuatmu sampai berani melawan Taehyung, Kook?'

Jungkook terdiam sejenak. Sama dengan Jimin, ia juga bingung kenapa bisa ia melangkah sejauh dan senekat ini?

"Entahlah.. yang pasti saat ini aku ingin melindungi wanitanya. Sampai saat aku telah mendapatkan pertanyaanmu ini, kumohon tetaplah dukung aku.."

'Aku akan mendukungmu jika kau berhenti menyukai wanita kakakmu. Sadarlah! Kau sudah terlalu jauh saat ini. Berhentilah selagi bisa.'

Selesai mengatakan hal itu, Jimin mematikan sambungannya dengan Jungkook. Membuat Jungkook terdiam sambil menatap lirih layar ponselnya.

"Apa aku tengah pubertas?"
Gumamnya yang tersenyum miris



Yerin Pov

Pagi ini tak seperti pagi biasanya aku di rumah tuan Kim. Jika biasanya aku akan bangun di kamar yang disiapkan untukku, kali ini aku terbangun di kamar pria yang tengah tidur di sampingku ini.

Wajahnya begitu tampan. Rahangnya terlihat tajam dan juga rambut yang begitu indah. Bibir seksinya menambah ketampanannya.

Apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus terus mengaguminya seperti ini, sementara aku adalah wanita kontrak untuk kakaknya?

Aku bisa saja membatalkan kontrak itu. Tapi jika kulakukan, bagaimana dengan Ayahku? Aku tak boleh hanya memikirkan egoku saja.

Kini aku hidup hanya untuk keluargaku. Bukan lagi untuk diriku sendiri. Jeon, apakah bisa aku menjadi milikmu dan sebaliknya?

Apakah kau masih mau menerima aku yang telah kakakmu nodai?

Perlahan tanganku mulai membelai wajahnya. Merasakan betapa lembutnya pipi dan juga betapa tinggi hidungnya ini.

Aku begitu mengaguminya, hingga tak sadar telah membuatnya bangun. Ia membuka kedua matanya, menatapku dengan penuh kasih sambil menyunggingkan senyuman.

"Bukankah aku tampan?"
Tanpa berpikir aku langsung mengangguk mengiyakan

Membuatnya terkekeh senang. Apakah aku terlihat konyol saat mengakui sebuah fakta dari dirinya?

"Apa aku terlihat seksi?"
Untuk pertanyaan kali ini, kurasa aku harus memikirkannya dulu

Aku belum yakin bahwa dia terlihat seksi disaat kadang jika kuingat lagi, ia sering bertingkah lucu dan manis didepanku.

Ma Girl [TaeRin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang