Terpesona

1.3K 109 3
                                    


Yerin Pov

Pagi ini seharusnya kubiarkan saja tuan Kim itu kelaparan! Kalau saja aku menuruti kata hatiku, saat ini aku takkan merasakan rasa malu seperti ini.

Lihatlah semua roti yang berserakan ini. Dasar karyawan tak punya etika! Bagaimana orang seperti itu diterima disini?

Sementara aku memungut roti yang berserakan dilantai, aku seketika berhenti saat sepasang sepatu hitam mengkilat berhenti didepanku.

Aku mengadahkan kepala untuk melihat siapa pemiliknya. Saat melihat wajah dari pemilik sepatu dadaku yang tadinya terasa sesak karena menahan emosiku, kini terasa lebih lega.

"Bangun.."
Ia melihat kearahku dengan wajah datarnya

Hanya begitu saja? Dia bahkan tak mengulurkan tangannya padaku. Dasar!
Karena merasa canggung dengan posisi seperti ini, dan tak tahan dengan tatapan aneh dari orang-orang disini, akupun segera berdiri.

Dengan emosinya ia merebut tempat bekal yang berisi roti yang kupungut tadi, lalu melemparnya kearah meja resepsionis.

Aku dan seisi ruangan itu kaget, begitu pula dengan si resepsionis yang terlihat sangat ketakutan sekarang.

"Pecat dia sekarang!"
Jimin yang berada disampingnya hanya mengangguk dan pria itu segera memberi tanda pada security disana untuk mengusirnya.

"Ikut aku!"
Taehyung lalu menyeretku menuju ke ruangannya bersama dengan beberapa orang-orangnya yang mengikuti kami dari belakang

Setelah sampai, ia meminta orang-orangnya untuk menunggu diluar ruangannya. Sedangkan aku dibawanya hingga ke dalam ruangan.

Mendudukkanku disofa berhadapan dengannya. Ia sekilas mengusap wajahnya gusar. Lalu kembali menatapku masih dengan tatapan datarnya.

"Apa kau bodoh?"
Apa sih maksudnya?

Aku tidak menjawab dan hanya terdiam sambil terus menatapnya.

"Kau itukan bukan pengemis atau apapun sejenisnya. Lalu kenapa kau mempermalukan dirimu disana?"

"Aku hanya memungut roti yang mengotori lobi.."
Ia langsung mencengkram pergelangan tangan kananku dengan kasar membuatku harus menahan rasa sakit

"Aku hanya memintamu untuk mengantarkan sarapan. Bukan untuk memungut sampah!"
Dia lalu menghempas tanganku

Sial! Pergelangan tanganku rasanya sangat perih. Dia ini kenapa sih? Inikan hanya masalah kecil, kenapa dibesar-besarkan seperti ini.

"Kau sebaiknya pulang, sebelum aku melakukan hal buruk padamu!"
Masih dengan nada kesalnya ia berdiri meninggalkanku di ruangannya. Pergi entah kemana.

Dasar pria aneh! Hal kecil saja bisa membuatnya marah seperti itu. Jika tahu seperti ini perlakuanmu terhadapku, harusnya tak aku bawakan makanan tadi!

Dengan perasaan marah akupun keluar dari sana. Aku bahkan menolak tumpangan dari Hoseok oppa yang akan mengantarku pulang.

Saat dalam perjalanan pulang, aku tak sengaja bertemu dengan teman SMA ku -Hwang Nara- si pembully.

"Wah.. Jung Yerin!!"
Sapanya dengan nada yang gembira tapi terkesan dibuat-buat

"Ah.. Hwang Nara ya.."
Ia segera memelukku singkat

"Sudah lama ya kita tidak bertemu."

"Iya.. sudah lama.."

"Bagaimana kabarmu? Ah! Jangan dijawab dulu.. disini bukanlah tempat yang bagus. Bagaimana kalau ke cafe sebentar?"

Ma Girl [TaeRin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang