Wanita Penghibur?

2.2K 177 2
                                    


Author Pov


Malam ini tepatnya disebuah club dikota, terlihat sangat ramai dengan pengunjung yang seperti tak ada habisnya. Semua pengunjung yang datang asik dengan kegiatan mereka.

Mulai dari yang berdansa dilantai dansa, minum, ataupun mengobrol dan 'bermain' dengan para wanita yang disediakan club pada para hidung belang disana.

Jung Yerin, seorang gadis yang baru saja berumur 21 tahun itu terlihat menarik-narik dress mininya. Ia terlihat begitu tak nyaman dengan pakaian yang dipilih oleh bosnya.

Yap! Dia disini sebagai seorang pelayan yang harus siap mengantarkan minuman bagi tamu VIP di ruangan VIP pula.

"Bibi.. apa tidak ada pakaian yang lain untukku?"
Yerin bertanya pada seorang wanita yang merupakan pengurus semua pelayan di club ini

"Jangan mengeluh Jung Yerin. Bila kau sudah setuju, maka kini kau juga adalah bagian dari club ini. Apapun yang diinginkan tuanmu, harus kau ikuti!"
Tak dapat melawan, yang Yerin lakukan hanyalah mengatupkun bibirnya

Bibi itu benar, ia kini bukan lagi seorang gadis polos yang bermanja pada ibunya. Ia sekarang adalah gadis dewasa yang harus mencari uang untuk membantu sang ibu mencari uang untuk biaya perawatan ayahnya yang tengah sakit parah.

Bukannya tak ingin mencari pekerjaan lain, tapi bagi gadis lulusan smp sepertinya, sangat sulit untuk mencari pekerjaan.

Kadang ia sering mengutuk dirinya sendiri yang dengan bodohnya tak melanjutkan sekolah, hanya karena hinaan dari keluarga ibunya.

Hinaan yang membuatnya tak berani untuk melanjutkan sekolah. Itu karena perkataan mereka yang mencela Yerin sebagai anak tak tahu malu, karena bersekolah dengan tenang tanpa peduli dengan keadaan ibunya yang hampir mati menafkahi ia dan ayahnya.

Bukan hanya satu atau dua kali ia mendengarkan hal itu dan mencoba untuk menutup telinga, bahkan ibunya pun mendukung Yerin. Namun karena cintanya, ia memutuskan semua jalan ke masa depannya yang cemerlang.

Dan disinilah dia. Ditempat dimana ia akan menghancurkan hidupnya sendiri secara perlahan.

"Wah.. akhirnya minumannya sudah tiba. Cepatlah kemari!"

Mendengar panggilan dari seorang pria paruh baya yang terlihat mabuk, Yerin segera berjalan cepat menuju ketempat duduk mereka.

Namun dengan dress mini yang ketat, Yerin sedikit kesusahan untuk melangkah hingga akhirnya ia tak bisa menjaga keseimbangan dan sebotol wine yang ia bawah  segera pecah begitu menyentuh lantai.

Para pengunjung VIP serta para wanita penghibur langsung kaget dan dibuat kesal oleh Yerin. Salah satunya berdiri dan menjambak rambut Yerin yang diurai.

Gadis itu menahan tangisnya sambil meminta untuk dilepaskan. Namun dengan kasarnya pria itu menampar Yerin, hingga meninggalkan bekas dipipi putih gadis itu.

"Ampun tuan.. tolong maafkan aku,"
Pinta Yerin yang langsung dibalas dengan gelak tawa dari pria tua itu

"Mengampunimu? Enak saja! Gadis sepertimu seharusnya diberi pelajaran! Kemari kau.."
Pria itu langsung menyeret Yerin menuju sofa dan memangku gadis kecil itu dipangkuannya.

"Dasar gadis nakal.."
Dengan perlahan pria itu mencoba merobak dress Yerin

Dengan tenaga yang tak seberapa Yerin mencoba melawan namun tak bisa. Pria itu jauh lebih kuat darinya.

"Tolong lepaskan aku!"
Yerin berteriak histeris

Tanpa memedulikan Yerin, pria itu langsung menggigit bahunya dan membuat Yerin kembali merontah hingga tak sengaja tangannya menampar pria itu dengan keras.

Membuat teman-temannya terkejut dan segera menghentikan tawa mereka. Menatap pria yang ditampar Yerin dengan muka panik.

Pria itu segera murka dan melempar Yerin hingga tersungkur dilantai. Gadis itu menangis dan menarik diri mundur ketika pria itu berjalan menghampirinya.

"Gadis jalang beraninya ka-"
Perkataan pria itu segera tertahan begitu pintu ruangan terbuka dan menampakkan tiga orang pria dewasa yang begitu tampan

Terlebih lagi yang berdiri ditengah dan paling depan. Wajahnya terlihat begitu segar, mata elangnya yang tajam dan juga rahangnya yang begitu tegas. Membuat siapa saja akan jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.

"T-tuan Kim? Kau disini.."
Ucap pria itu dengan nada pelan

Pria yang bernama lengkap Kim Taehyung itu segera menunjukkan smirknya begitu melihat sikap pria itu yang langsung ciut begitu melihatnya.

"Dari sebelah kau terdengar begitu gagah dan jantan. Tapi yang kulihat ini adalah kebalikannya. Ada apa denganmu?"
Tanya Taehyung yang menatap remeh pria tua itu

"Wah.. sudah bau tanah, tapi masih main dengan gadis kecil begini? Tuan Ahn.. apa kau tak sadar diri?"
Taehyung kembali menyindir pria yang bermarga Ahn itu

Ia kemudian berjongkok dan menatap Yerin yang juga menatapnya dengan mata yang berkaca, dan rambut yang acak-acakan serta pakaian yang jauh dikatakan pantas.

"Kasihan sekali.."
Ujarnya yang langsung menggendong Yerin keluar dari ruangan itu

Tuan Ahn yang ingin protes, segera dicegah oleh salah seorang pria yang tadi bersama Taehyung.

Ia memiliki rambut hitam pekat dan rahang yang tak kalah tajam dari milik Taehyung. Ialah Jung Hoseok. Salah satu teman baik Taehyung.

"Jika ingin selamat maka diam dan kembali berpesta!"
Usai mengatakan hal itu, Hoseok mundur beberapa langkah lalu kembali menutup pintu dengan smirk jahatnya yang ditunjukkan untuk tuan Ahn.

Yerin Pov


Setelah dibawa keluar dari neraka dunia, aku pikir aku akan selamat. Tapi nyatanya tidak. Pria yang tengah menggendongku ini, malah menidurkanku diranjang dan menindihku dengan tubuh besarnya.

"Berathh.."
Tuturku dengan sedikit desahan karena tangannya yang terus menyusuri tubuhku

"Dasar gadis polos.. dielus begini saja kau sudah bereaksi. Tidak seru!"
Kulihat ia bangun dari tubuhku dan segera melepaskan jas hitamnya.

Melonggarkan dasinya lalu duduk tak jauh dari ranjang, sambil memegang segelas wine ditangannya seraya menatapku yang terbaring tak berdaya diranjangnya.

"Pergilah.. aku tak menyukaimu. Kuharap kau mencari pekerjaan baru. Dan jangan sampai kita bertemu disini lagi."
Selesai mengatakan itu ia memintaku keluar dengan gerekan jarinya

Perlahan aku bangun dan pergi dari sana tanpa sepatah katapun. Aku tak ingin berterima kasih padanya, karena bagiku ia juga adalah orang yang sama bejatnya dengan pria tadi.

Setelah kembali ke ruang ganti, aku segera bicara dengan bibi pemilik club ini dan ia tanpa berpikir segera mengusirku, begitu tahu masalah yang kubuat.

Aku senang telah terlepas dari jeratan kegelapan. Tapi disisi lain, aku tak bisa mencari uang untuk pengobatan ayah.

'Ibu.. maafkan anakmu yang tak berguna ini..'



Bersambung









Chapter 1 selesai. Tunggu chapter 2 ya😁

Ma Girl [TaeRin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang