Tadi niatnya ingin pergi kekelas, Gavin malah mampir keperpus. Ia berjalan kearah paling pojok. Tak lupa ia membawa satu buku. Padahal ini masih jam pelajaran. Namun berhubung ia masih ngantuk. Jadilah ia ada disini.
Ia menelungkupkan kepalanya, dan tak lupa buku yang tadi ia bawa sebagai penghalangnya.
Entah sudah berapa lama Gavin tertidur. Punggungnya terasa amat sakit. Karena ia tidur sambil duduk. Bayangkan saja, itu pasti tak nyamankan?
Ia melirik kearah jam tangannya, ternyata setengah jam lagi pulang. Ia telah tertidur 2 jam lebih. Gavin berdiri. Ia bukan berjalan kearah kelas, namun ia hendak bolos, karena baginya jika ia datang jam segini belum lagi ini pelajarannya Bu Ririn.
Untuk masalah tasnya paling juga ketiga temannya akan membawanya.
Gavin berjalan kearah gerbang belakang, ia memanjat pagar dan mendarat dengan sempurna. Seolah ia sudah terbiasa.
Sebelum ia berjalan jauh dari sekolah. Tak lupa Gavin mengirimi pesan kepada Dafa, karena jika ia mengiri pesan kepada Gilang atau Aldo, akan ribet. Belum lagi pasti mereka akan ikutan membolos.
***
"Woy buruan lah, lo jalan atau ngesod, lama amat." gerutu Gilang. Ia sudah sampai parkiran, namun Aldo masih berada jauh dibelakangnya.
"Sabar elah." sahut Aldo tengah mengikat tali sepatunya yang lepas.
Gilang menghampiri Aldo, ia langsung saja menarik tasnya Aldo, otomatis Aldo pun tertarik karenanya.
"Eh..eh.. Buset dah. Lo kenapa sih." sahut Aldo sewot.
Gilang melepaskan tarikannya. "Buruan gue mau jemput Febby."
Biasanya Aldo selalu membawa motor, namun tadi pagi motornya bocor, jadi lah ia bareng Gilang. "Baru juga sehari lo jadian, udah kayak babunya aja." gerutu Aldo.
"Yang jomblo mah sirik terus!" sahut Gilang.
Aldo naik keatas motor Gilang. Sebelum Gilang menjalankan motornya, Aldo melingkarkan tangannya kepinggang Gilang.
"Apaan lo, lepas gak." Ucap Gilang.
"Takut jatoh Lang." sahut Aldo dengan tampang imutnya.
Siswa-siswi yang belum pulang melihat kearah mereka.
"Lepas, atau gue turunin lo disini." ancam Gilang.
Aldo melepaskan pegangannya.
Didalam perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka, Aldo tengah bermain Game diponselnya.
Gilang yang teringat sesuatu. Sedari tadi ia tidak melihat tasnya Gavin. Padahal sebelum pulang ia titip ke Aldo.
"Do." ucap Gilang.
"Apa." sahut Aldo namun matanya masih menatap kearah ponselnya.
"Tas si Gavin ada di lo?"
"Lah mana gue tahu." sahut Aldo cuek.
Gilang mengerem mendadak mendengar jawaban Aldo. "Astagfirullah." Aldo yang sedang bermain game pun terpental kedepan. Untung saja ponselnya tidak jatuh.
"Lo kenapa sih! Untung gue kagak jatoh." gerutunya.
"Kenapa lo kagak bawa, goblok." maki Gilang.
"Lah. Kok gue." bela Aldo.
Gilang memutar arah kembali kesekolah.
Setelah sampai ia sendiri berjalan kearah kelas, jika Aldo pasti akan lama. "Lo tunggu disini aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM
Teen FictionDiam bukan berarti semuanya telah selesai. namun itu mempersulit.