Sedari tadi alarm diponsel Gilang terus saja berbunyi. Namun keempat pemuda itu tak kunjung bangun.Bi Uun pembantu Dafa berjalan kearah kamar anak majikannya.
"Den bangun." Bi Uun membangunkan keempat pemuda itu.
Aldo yang terusik tidurnya hanya berguman. "Lima menit lagi Bi."
"Tapi ini udah jam setengah tujuh den."
Aldo yang mendengar pun segera membuka matanya. "Jam berapa bi?" tanya nya memastikan.
"Jam setengah tujuh den." ulang Bi Uun.
Aldo bangun. Ia langsung membangunkan ketiga temannya.
"Woy bangun, Lang bangun Lang." Aldo menepuk punggung Gilang. "Daf bangun Daf." Aldo beralih kearah Dafa. "Vin bangun." dan beralih kearah Gavin.
"Apaan sih." sewot Gilang. Namun ia enggan membuka matanya.
"Bangun woy, kesiangan ntar." teriak Aldo.
"Berisik." sahut Gavin namun masih dengan mata tertutup.
"Masih pagi juga."sahut Gilang masih dengan memeluk guling.
"Bentar lagi." kata Dafa, masih enggan untuk bangun.
Aldo mencari cara untuk membangunkan mereka. Ia berjalan kearah kamar mandi, membawa air segayung. Aldo menyipratkan sedikit air kearah muka mereka.
"Bangun woy, bangun." ucap Aldo sambil menyipratkan sedikit air kearah muka mereka.
"Basah woy." kata Gilang menarik lagi selimutnya sampai kepala.
"Udah jam 06:40 bentar lagi masuk woy." Aldo kesal sendiri melihat teman-teman yang belum juga bangun.
"Apa."
"Hah."
Gilang dan Dafa segera bangun. Ia melirik kearah jam yang ada dikamar Dafa.
Mereka segera turun buru-buru berjalan kearah kamar mandi. "Gue duluan." ucap Gilang.
"Lo pasti lama." sahut Dafa.
Aldo menyelonong masuk duluan.
"Bangke. Kenapa si kuyuk dulu." ucap Gilang. "Jangan lama woy! Nggak usah semedi dulu." teriaknya dari luar.
Gilang melirik kearah tempat tidur. Ternyata Gavin belum bangun. "Bangunin Gavin sono." ucap Gilang kepada Dafa.
Dafa berjalan kearah tempat tidur. "Vin bangun." ucap Dafa sambil menggoyangkan badan Gavin. "Vin." ucap nya sedikit berteriak.
Gavin terusik pun mulau membuka matanya.
"Bangun."
Gavin bangun ia berjalan kearah kamar mandi, namun tiba-tiba Gilang menghadangnya. "Gue dulu woy."
"Do, cepat napa." sahut Gilang tak sabaran.
"Bentar!" sahut Aldo dari dalam. Tak lama Aldo pun keluar. Dafa menyerobot duluan. Saat Gilang hendak masuk.
"Perasaan dari tadi gue deh yang nungguin lo keluar." sahutnya kepada Aldo.
Aldo mengangkat kedua bahunya acuh. Gavin berjalan kearah bawah. Ia akan menggunakan kamar mandi tamu yang berada dibawah. Jika ia terus saja menunggu mereka pasti akan lama.
Gilang siap siaga menunggu didepan pintu kamar mandi. Takut jika kedualuan lagi. Padahal Gavin sudah tidak ada dikamar.
"Daf cepet elah, gue mau mandi nih."
Dafa pun keluar. Langsung saja Gilang menyingkirkan Dafa. Ia langsung masuk kedalam kamar mandi.
Tak lama dari itu Gavin sudah siap dengan seragam sekolahnya. Aldo, ia sudah lebih dulu sarapan dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM
Teen FictionDiam bukan berarti semuanya telah selesai. namun itu mempersulit.