delapan

13 0 0
                                    

Bel istirahat telah berbunyi, semua orang berlombah-lomba menuju kekantin. Mengisi perut mereka yang mulai berdemo meminta makan.

Aldo dan Gilang sudah lebih dulu pergi kekantin. Sedangkan Dafa ia tengah berada diperpus, katanya ia akan menyusulnya. Gavin hendak menyusul mereka kekantin.

"Gavin." panggil Clarisa sambil membawa paperbag. Ia pun menyerahkannya.

Gavin menoleh dan menatap Clarisa bingung.

"Jaket lo ketinggalan kemaren." jawab Clarisa mengerti tatapan bingung Gavin. "Kalau gitu gue duluan ya."

Gavin masih tidak bergeming. Sesaat kemudian ia tersadar.

Gavin menyimpan paperbag itu di samping tasnya. Ia pun mulai berjalan kearah kantin.

***

"Caca mana caca?" Mira datang ke kelas dengan heboh. Winka dan Caca menoleh kearah sumber suara.

"Caca mari ca hey hey.. Caca mari ca ada dikampung baru." celetuk ikbal sambil bernyanyi.

Mira menatap Ikbal jengkel. "Nggak lucu."

"Emang gue lagi ngelawak, gue lagi nyanyi." sahut Ikbal.

Winka berucap. "Tom and Jerry berantem lagi deh." Mira dan Ikbal memang selalu bertengkar, kadang hal kecil sekalipun, bisa jadi besar. Mira memang tidak sekelas dengan Caca dan Winka, namun ia kerap sekali datang kekelasnya. Ya seperti sekarang ini.

"Emang gue nanya?"

Caca meleraikan mereka, bisa bahaya jika ketahuan guru.

Caca menarik Mira menjauh dari Ikbal. "Kenapa?"

"Iya lo heboh bener." sahut Winka. "Ada berita penting?"

"Masa gue denger-denger Gavin lagi deket sama cewek disana." Mira menatap Caca meminta penjelasan. "Emang bener ca?"

Caca mengangkat kedua bahunya. "Mana gue tahu."

"Cowok emang gitu ya. Untung Yudi nggak." sahut Winka.

Mira mencibir. "Noh, si Yudi lagi dikerubunin cabe-cebean diruangan Osis." adunya.

Winka berdiri dan mengebrak meja. Murid yang berada dikelas menatap kearah mereka.

"Kaget gue." sahut Caca, mengelus dadanya.

Winka geleng-geleng kepala. "Nggak bisa dibiarin." ia pun melangkah keluar.

Mira menahan tawa sedari tadi, hingga Winka pergi tawanya pun terlepas. "Hahaha."

Caca menatap Mira dengan bingung. "Kesambet lo?"

"Aduh.. Duhh." Mira masih tertawa dan memegang perutnya sakit akibat tertawa .

Caca memicingkan matanya kearah Mira. "Lo bohong pasti, iya kan?"

"Hehe."

Winka buru-buru datang keruang Osis, namun pintunya tertutup. Tanpa mengetuk pintu. Ia langsung membukanya dengan kasar.

"Astagfirullah."

"Allahu akbar."

Yudi pun terperanjat kaget dengan kedatangan Winka yang datang tiba-tiba itu.

Winka pun masuk dan berteriak. "Yud-i...... Eh ibu." sahut Winka saat ia melihat Bu Linda dan Bu Fitri tengah mengobrol dengan Yudi. Sementara Yudi menatap kerahnya dengan raut bingung.

"Hehe saya kira Yudi lagi sama cabe-cabean, kalau gitu saya duluan ya bu." Winka hendak keluar. Namun tiba-tiba  Bu Linda berucap.

"Winka! Kamu kira saya cabe." Bu Linda dan Bu Fitri menatapnya dengan wajah Horornya.

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang