Jam istirahat pertama sudah berbunyi. Gavin dan ketiga temannya langsung berjalan keluar. Gavin bukan kekantin, melainkan berjalan kearah lapangan. Ia hendak bermain basket disana.Clarisa tidak mengikuti Rani yang hendak kekantin. Ia hanya berjalan melihat- lihat sekolah barunya. Matanya melihat seorang laki-laki yang tengah bermain basket dilapangan tidak jauh dari kantin, sepertinya itu teman sekelasnya. Ia pun berjalan kearah laki-laki itu. Tanpa memberitahu Rani dulu.
Gavin tengah memantul-mantulkan bola basket. Ia tak menyadari ada seseorang didekatnya.
"Hai." sapa Clarisa. Ia saja bingung biasanya ia paling tidak mau menyapa duluan apa lagi kepada lawan jenis. Tapi kenapa dengan orang ini, ia selalu ingin berada didekatnya.
Gavin menoleh. Ia mengerutkan dahi.
"Kita sekelas kan? Nama lo siapa? Gue Clarisa." Clarisa memperkenalkan dirinya kepada Gavin.
Gavin masih diam, namun tak lama ia menyebutkan namanya. "Gavin." ucapnya datar.
Aldo datang menghampiri Gavin dan Clarisa. "Woy. Cie elah lagi ngapain nih." sahut Aldo melihat Gavin dan Clarisa saling pandang namun sekilas.
Gavin menatap datar kearah Aldo. Sedangkan Clarisa hanya tersenyum malu.
"Nih." Aldo menyodorkan minuman dingin yang ia titipkan tadi.
"Thanks." Gavin mencari tempat duduk yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Ia langsung minum-minuman dingin yang dibawa Aldo sampai habis.
Clarisa masih diam. Memperhatikan Gavin.
"Suka lo?" ucap Aldo disamping Clarisa. Ia mengikuti arah pandang Clarisa.
"Hah." kata Clarisa kaget dan menatap kearah Aldo.
"Risa." seseorang memanggilnya. Clarisa menoleh kearah suara itu. Rani ternyata. "Gue kira lo ada dibelakang gue. Tau nya lo minggat. Lagi apa sih disini?" Rani menoleh kearah Aldo. "Bareng dia lagi?" Tunjuknya.
"Kenapa emangnya?" tanya Aldo heran.
Rani menggeleng. "Nggak sih." Rani menarik tangan Clarisa. "Yuk kekelas." ajaknya. Clarisa mengikuti ajakan Rani.
Aldo menghampiri kearah Gavin yang tengah duduk sambil memantul-mantulkan bola basketnya.
"Vin." panggil Aldo, Gavin menoleh.
"Woy." panggil Gilang, ia dan Dafa menghampiri kearah Aldo dan Gavin. "Kagak makan lo?" tanyanya kearah Gavin.
"Gak laper." jawab Gavin seadanya.
"Main basket yok, mumpung masih lama nih istirahatnya." sahut Gilang mengambil alih bola basket yang ada ditangan Gavin.
"Lama apaan, tinggal 6 menit lagi." ucap Aldo melihat kearah jam tangannya.
"Lama segitu juga." Ucap Gilang.
Gavin berdiri. "Ke kelas." ia berjalan. Dafa dan Aldo mengikutinya.
Gilang menatap teman-temannya pergi. "Kagak jadi nih, maennya!" teriak Gilang. Tak ada sahutan dari ketiga temannya. Ia pun menyusul kearah mereka.
***
Clarisa menghampiri Rani yang tengah memilih-milih buku. Tadi saat kekantin Rani memintanya tuk menemaninya mencari buku.
"Ran, Gavin itu orangnya cuek ya?" tanya Clarisa.Rani berhenti sejenak. "Iya, gue kan sekelas sama dia dari kelas satu. Ya, hampir 2 tahunan." Rani mengambil buku paket sejarah kelas 11.
Clarisa mengangguk-nganguk.
Rani menatapan kearah Clarisa. "Kenapa? Atau jangan-jangan lo suka lagi." tuduh Rani.
Clarisa menatap kearah lain. Ia saja bingung harus menjawab seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM
Teen FictionDiam bukan berarti semuanya telah selesai. namun itu mempersulit.