Part 31 : Seohyun's Rage

1.5K 154 16
                                    

Yonghwa terbangun keesokan harinya ketika ia merasakan sinar matahari mengenai matanya. Yonghwa perlahan membuka matanya dan berbalik untuk melihat istrinya, yang berbaring di sampingnya, masih tidur dan jelas terlihat sangat lelah. Yonghwa menyeringai seperti orang bodoh saat ia mencium dahi Shinhye dan dengan hati-hati duduk di tempat tidur. Yonghwa mendesah dan menguap sedikit, melirik sekilas ke arah istrinya yang cantik, sebelum keluar dari tempat tidur dan meraih celana dan kaosnya. Yonghwa berjalan menuju dapur. Sudah pukul 11.00, dan sudah saatnya perawat swasta merawat Tuan Park. Sesuai dugaannya, perawat itu sudah ada di sana.

"Oh, kau sudah di sini Soo Jung-ssi?" Tanya Yonghwa saat melihat mertuanya duduk di dapur sambil menyantap sarapannya bersama perawat.

Perawat itu tersenyum. "Ah, deh Yonghwa-ssi. Annyeonghaseyo."

"Abeoji, apa kau sarapan sekarang? Apa Soo Jung-ssi memasak untukmu?"

Tuan Park mengangguk sambil menyesap kopinya dan memberi isyarat kepada Yonghwa untuk sarapan bersamanya. "Abeoji mengira kau dan Shinhye sudah mulai bekerja."

"Aniyo, Abeoji. Shinhye diberi dua hari cuti sehingga dia akan di rumah hari ini. Ah, Soo Jung-ssi! Kau bisa pulang jika kau mau. Istriku ada di sini untuk mengurus mertuaku."

"Kudae? Kamsahamnida Yonghwa-ssi." Perawat itu tidak bisa menahan senyum dan membungkuk ke arah dua pria itu lalu meninggalkan Yonghwa untuk sarapan bersama Tuan Park.

"Apa kau tidak akan bekerja juga Yonghwa-yah? Hari sudah hampir siang." Tuan Park tiba-tiba bertanya sambil menawarkan semangkuk nasi kepada menantunya.

Yonghwa menggelengkan kepalanya. "Aku masih harus pergi ke kantor Abeoji. Aku punya beberapa pekerjaan yang harus di kerjakan, aku akan pulang agak terlambat hari ini."

"Arasso. Apa Shinhye masih tidur? Apa yang kalian lakukan tadi malam? Aish, anak itu! Sudah siang dan masih tidur?"

"Ah, Abe.. Abeoji. Shinhye le.. lelah kurasa." Ucap Yonghwa, tersipu malu.

"Aku mengerti. Mungkin karena dia baru saja kembali dari perjalanan kerjanya. Dia pasti tidak cukup tidur saat dia pergi. Ini pertama kalinya dia pergi ke luar negeri Yonghwa-yah."

Yonghwa mengangguk malu-malu. "Ah, de.. deh Abeoji. Dia pasti sangat lelah. Biarkan dia tidur beberapa menit lagi."

"Arasso. Makan sarapanmu sekarang."

Mereka makan sarapan mereka sambil berbicara satu sama lain tentang proyek baru Yonghwa dan sudah lama sejak terakhir Tuan Park bekerja di kantor, ia benar-benar asyik sendiri dalam percakapan itu. Tuan Park adalah seorang pebisnis sebelum dia berhenti dari pekerjaannya dan membawa Shinhye dan istrinya untuk tinggal di Seoul sehingga mereka dapat melarikan diri dari Busan.

"Abeoji, aku akan ke kamarku sekarang dan bersiap untuk bekerja neh?" Ucap Yonghwa setelah mencuci semua piring mereka beberapa waktu yang lalu.

Tuan Park tersenyum. "Deh. Jangan lupa bangunkan Shinhye dan suruh dia untuk sarapan. Aigoo, putriku sangat malas sekarang. Kau benar-benar perlu menasihati dia agar bisa menjadi istri yang baik untukmu, Yonghwa-yah."

"Aniyo, Abeoji. Gwenchana. Shinhye tidak selalu seperti itu. Dia benar-benar.. lelah."

"Arasso, berhati-hatilah dalam perjalanan ke kantor nanti."

"Deh, Abeoji. Aku permisi dulu."

"Deh."

Yonghwa berjalan menuju kamarnya dan terkekeh pada dirinya sendiri ketika membuka pintu dan melihat Shinhye masih tidur nyenyak di ranjang seolah tidak ingin terbangun sama sekali. Yonghwa duduk di sebelah istrinya dan membelai wajah Shinhye dengan penuh kasih. Shinhye bergerak sedikit, refleks karena sentuhan hangat Yonghwa, tapi tetap menolak untuk bangun.

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang