Part 18 : Silent Treatment

1.2K 146 13
                                    

Perjalanan pulang ke rumah adalah perjalanan yang aneh bagi Shinhye dan Yonghwa. Shinhye ingin bertanya kepada Yonghwa tentang Suzy tapi Shinhye pikir mungkin ini bukan saat yang tepat, karena ia baru menjadi istri Yonghwa kurang dari 24 jam. Di sisi lain, Yonghwa sedang merenungkan apa ia harus memberi tahu istrinya tentang Suzy dan kehidupan masa lalunya tapi kemudian menolak ide itu karena Yonghwa belum siap untuk mengatakannya dan ia berpikir bahwa yang terbaik bagi Shinhye untuk tidak mengetahuinya. Aku hanya ingin memulai hidup baru, pikir Yonghwa saat ia mengemudikan mobilnya kembali ke rumah.

Ketika mereka sampai di rumah, Yonghwa langsung pergi ke dapur untuk minum sesuatu sebelum menuju kamar mereka di lantai atas sementara Shinhye ditinggalkan di ambang pintu sendirian. Shinhye mengucapkan terima kasih pada pengawal itu karena berada di sana semalaman. Shinhye mendesah dan mengunci pintu. Kenapa dia tidak berbicara denganku? Shinhye bertanya-tanya apa yang sebenarnya salah tapi tidak dapat benar-benar mencari tahu apa itu.

Shinhye pergi menemui ayahnya di kamarnya dan merasa lega karena Tuan Park sudah tidur nyenyak di tempat tidurnya. Shinhye berdiri di dekat pintu ketika ia mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena telah memberi ayahnya kehidupan yang begitu indah dan ia sangat bersyukur setiap malam dan siang karena memiliki Tuan Park di dalam hidupnya. Dengan hati-hati Shinhye menutup pintu, tidak ingin membangunkan ayahnya dan dengan cepat berjalan menuju kamar tidur Yonghwa. Shinhye perlahan membuka pintu dan mendapati Yonghwa yang sudah terbaring di tempat tidur dengan tangan dan kakinya yang berada di tempat tidur, masih mengenakan baju hitam dan celana jinsnya.

Shinhye tidak ingin mengganggu Yonghwa sehingga ia pergi ke arah kopernya dan mengeluarkan piyama sebelum berjalan menuju kamar mandi. Semenit kemudian, Shinhye sudah selesai mengganti pakaian malamnya dan membasuh make up-nya. Ia berdiri di depan tempat tidur, melihat suaminya tidur dan tersenyum pada dirinya sendiri. Dia tidur seperti bayi. Shinhye melihat betapa damainya Yonghwa saat tidur dan itu membuat Shinhye merasa seperti ingin membelai wajah Yonghwa tapi kemudian ia kembali ke kenyataan dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Shinhye ingin menampar wajahnya karena memiliki pikiran seperti itu. Ada apa denganmu? Shinhye memarahi dirinya sendiri sebelum berjalan ke sisi tempat tidur dan menarik satu bantal.

"Kurasa aku tidur di sofa hari ini." Shinhye bergumam pada dirinya sendiri dan berjalan menuju sofa sebelum duduk di sofa yang nyaman itu. Tanpa Shinhye sadari, ia tertidur dalam beberapa menit setelahnya.

_________

Yonghwa terbangun di tengah malam saat ia ingat bahwa ia perlu melakukan sesuatu untuk meeting besok dengan rekan-rekan investornya dari China. Yonghwa dengan perlahan duduk di tempat tidur sambil mengacak-acak rambutnya yang berantakan dan sedikit menguap. Ia mengerutkan kening saat melihat lampu meja di samping tempat tidur masih menyala, sedikit yang ia tahu bahwa istrinya benar-benar takut akan kegelapan. Yonghwa kemudian menyadari bahwa memang, ia tidak sendiri di kamar itu dan bahwa ia sudah menikah dan istrinya sekarang sayangnya tidur di sofa. Yonghwa mendesah pada dirinya sendiri saat melepaskan jaketnya dan melemparkannya ke tempat tidur sebelum berdiri dan berjalan menuju istrinya yang sekarang tidur di sofanya yang nyaman.

Yonghwa terkekeh saat melihat istrinya yang sangat lelah sekarang tidur di sofa sambil mengenakan piyama kecilnya yang lucu dan mulutnya sedikit meneteskan air liur. Ya Tuhan. Yonghwa tersenyum sendiri ketika ia dengan hati-hati membawa tubuh Shinhye ke pelukannya dan membawanya ala bridal style ke tempat tidur dan perlahan-lahan meletakkan Shinhye di tempat tidur berukuran King size itu. Yonghwa menatap wajah Shinhye yang indah saat ia memperbaiki rambut Shinhye dan meletakkannya di belakang telinga wanita itu dan memerhatikannya yang terus tidur. Shinhye tidak tahu bahwa sekarang dia sudah berada di tempat tidurnya. Yah, tempat tidur mereka lebih tepatnya. Setelah meyakinkan Shinhye kembali tidur, Yonghwa pergi ke dapur untuk minum. Ia membuka pintu lemari es dan mengeluarkan sebotol air putih sebelum duduk di kursi. Yonghwa menghela napas berat saat ia berjalan menuju sebuah ruangan kecil tepat di sebelah kamar Tuan Park dan dengan hati-hati membuka pintu agar tidak diperhatikan oleh mertuanya yang sekarang sudah tertidur nyenyak.

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang