Part 30 : Malam pertama mereka (21+)

2K 151 41
                                    

Mereka sampai di rumah dengan bergandengan tangan, dan berhenti beberapa kali untuk berciuman sebelum kembali ke kamar mereka. Yonghwa meraih tangan Shinhye dan menarik Shinhye mendekatinya saat ia mencium dengan manis pipi kanan dan kiri Shinhye. Shinhye tersipu malu ketika ia melihat Yonghwa mengunci pintu dan jantung Shinhye berdetak tak terkendali. Yonghwa tidak menyeringai. Ia tampak lebih seperti tenggelam dalam pikirannya saat ia membungkuk untuk mencium bibir Shinhye. Shinhye mendesah dan mulai membalas ciuman Yonghwa, dengan hati-hati agar tidak terlihat begitu putus asa untuk memiliki Yonghwa malam ini ketika mereka berjalan menuju tempat tidur.

Shinhye menelan ludah keras saat Yonghwa melepas ciuman itu, menunjukkan tatapan Yonghwa yang gelap dan penuh nafsu, dan mulai menarik blus Shinhye dari tubuhnya dan melemparkannya ke lantai. Sambil memerah seperti tomat, Shinhye tersenyum gugup dan mengalihkan perhatiannya ke lantai ketika ia merasakan lengan Yonghwa yang berada di pinggangnya terus naik hingga sampai ke bagian bra Shinhye.

"Kau sangat cantik sayang."

Shinhye dengan berani memotong ucapan Yonghwa dengan menyatukan bibir mereka, menarik leher Yonghwa dan menghimpit tubuh Yonghwa ketika mereka terus mengeksplorasi mulut masing-masing. Sebuah seringaian menyebar di wajah Yonghwa saat ia merasakan gigi Shinhye menggigit bibir bawahnya yang tebal dan kemudian ujung lidah Shinhye terangkat saat sebuah desahan kecil keluar dari mulutnya, membuat Yonghwa mengerang dan membuka mulutnya untuk memberikan Shinhye lebih banyak akses ke dalam mulut basahnya.

Yonghwa perlahan mendorong Shinhye ke tempat tidur dan menempatkan istrinya di kasur empuk itu, melepaskan ciuman untuk sesaat agar Shinhye bisa bernapas sementara Yonghwa melepaskan bajunya. Yonghwa tersenyum pada Shinhye sebelum membelai rambut Shinhye dan mencium dahinya. Yonghwa harus mengakui bahwa ia pernah melakukan ini beberapa kali sebelumnya saat ia kuliah di New York sepuluh tahun yang lalu. Di balik semua ekspresi tenang dan sikap sopan yang harus dijaga sebagai Direktur senior, Yonghwa masih memiliki kebutuhan seksualnya sendiri yang perlu dipuaskan. Ini bahkan bukan pertama kali ia berhubungan seks, tetapi kali ini berbeda karena Yonghwa akan bercinta dengan istrinya. Seorang wanita yang dinikahinya atas nama Tuhan, wanita yang ia cintai seiring berjalannya waktu dan Yonghwa bersumpah akan melindungi Shinhye selama sisa hidup mereka bersama.

Yonghwa tidak berhubungan seks seperti biasa, ia bercinta dengan Shinhye.

"Aku takut." Shinhye tiba-tiba menangis ketika merasakan tangan kasar Yonghwa menjelajahi sekujur tubuhnya dan Yonghwa dengan cepat mencium kening Shinhye dan meyakinkan Shinhye bahwa ia akan bersikap lembut karena ini jelas pertama kali Shinhye melakukannya. Yonghwa mulai menggerakkan lidahnya di bibir Shinhye, melakukan itu dengan perlahan, karena Yonghwa ingin merasakan rasa dari mulut Shinhye yang lembut itu.

Sebuah erangan kecil lolos dari mulut Shinhye ketika Yonghwa menarik celana jinsnya dan hanya meninggalkan pakaian dalam Shinhye saja. Yonghwa melakukan hal yang sama pada dirinya sendiri saat ia menurunkan celana jinsnya dan meninggalkan celana boxer Calvin Klein-nya.

"Yonghwa-ssi."

"Kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan itu?" Yonghwa mencium bibir Shinhye beberapa kali sebelum tersenyum pada Shinhye dan Shinhye membalas senyum Yonghwa, berusaha menyembunyikan rasa malunya.

"Aku tidak tahu harus memanggilmu apa."

"Kau bisa memanggilku, oppa."

Shinhye tertawa dan dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan memanggilmu seperti itu. Umur kita hanya terpisah satu tahun."

"Aku masih lebih tua darimu Shinhye."

"Aku akan memanggilmu Yong."

"Apa kau serius Sayang? Yong? Serius?"

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang