Part 41 : Happy Family (21+)

2K 145 53
                                    

Setelah Yonghwa mengakhiri telepon dengan investornya, Yonghwa dengan cepat mematikan TV dan pergi ke kamarnya, takut jika Shinhye menunggunya karena wanita itu tidak pernah bisa tidur saat Yonghwa tidak berada di sampingnya. Begitulah cara Shinhye menempel padanya sejak mereka kembali bersama dan terutama saat Yonghwa tahu bahwa Shinhye hamil. Shinhye merasakan dorongan untuk bersamanya 24 jam dan pada awalnya Yonghwa merasa sangat tidak nyaman, namun ia akhirnya berhasil mengatasinya dan menghibur Shinhye karena Yonghwa tahu betapa sulitnya hamil. Lagipula, Shinhye hamil anaknya. Tentu saja, Yonghwa perlu ekstra mencintai Shinhye!

Yonghwa tersenyum saat melihat kamar itu gelap gulita dan satu-satunya cahaya yang terlihat hanya dari kamar mandi. Dia masih di kamar mandi, Yonghwa menyeringai nakal sebelum melangkah lebih dekat ke kamar mandi sambil melepas pakaian kerjanya dalam hitungan detik dan melemparkannya ke lantai. Yonghwa beruntung malam ini karena pintu kamar mandi itu tidak terkunci. Saat Yonghwa memutar kenop pintu dan masuk, ia melihat istrinya yang telanjang sekarang mencoba menutupi tubuhnya yang tentu saja tidak mungkin karena perutnya sudah sangat besar dan terlalu jelas bagi Yonghwa.

"Omo, Yong, apa yang kau lakukan? Aku sedang mandi."

"Tepat sekali, itu sebabnya aku masuk."

"Mwo? Ah, kau ingin mandi juga? Deh, arasso beri aku waktu sebentar supaya aku bisa keluar dan memberimu ruang."

Dengan cepat Shinhye meraih handuknya dan membungkusnya di sekujur tubuhnya.

"Apa yang kau bicarakan sayang? Kenapa kau harus keluar? Ayo mandi bersama dan menghemat air, oke?"

Yonghwa meraih handuk Shinhye dan menarik itu kembali, memperlihatkan tubuh telanjang Shinhye sekali lagi, sebelum menggantung handuk itu dan perlahan mendorong Shinhye ke dinding. Shinhye tersipu malu dan mencoba menutupi dirinya dengan telapak tangannya yang merupakan hal bodoh untuk dilakukan karena perut besarnya benar-benar terlihat oleh Yonghwa. Yonghwa meraih tangan Shinhye dan mencium punggung tangannya sebelum tersenyum pada Shinhye.

"Kenapa kau repot-repot menutupi dirimu sendiri?"

"Yong, aku tidak merasa nyaman."

"Tentang apa?"

"Aku tidak merasa nyaman saat sedang telanjang di depanmu sekarang."

"Mwo? Itu bukan pertama kali kau telanjang di depanku Shin."

"Kau tahu.. tubuhku tidak dalam bentuk sempurna saat ini, Yong. Aku gemuk dan perut besarku terlalu jelas sekarang dan--"

Yonghwa memotong ucapan Shinhye dengan mencium bibirnya. Yonghwa memeluk Shinhye lebih erat, payudara dan perut besar Shinhye menyentuh tubuhnya dan Yonghwa merasa lebih bergairah saat tangan Shinhye perlahan-lahan menyusuri dadanya. Ia terus mencium Shinhye dan saat mereka kehabisan napas, Yonghwa menarik diri dan memilih mencium seluruh wajah Shinhye. Shinhye tersenyum karena ia tidak pernah merasa begitu di cintai seseorang. Yonghwa adalah satu-satunya yang bisa membuatnya merasa bahagia.

"Kau gemuk karena sedang hamil anakku."

"Yong--"

"Kau terlihat cantik Shinhye, kau selalu cantik. Dan, kau lebih cantik lagi saat kau membawa anak kita di dalam perutmu. Jadi, jangan sekali-sekali kau berpikir bahwa kau terlihat gemuk untukku karena nyatanya kau adalah wanita paling cantik yang pernah aku lihat di dunia ini."

"Yong--"

Shinhye tidak bisa melanjutkan kata-katanya saat Yonghwa mendekat lagi untuk menciumnya dan Shinhye tidak dapat menahannya kecuali membalas ciuman Yonghwa dengan sangat bergairah. Yonghwa membawanya untuk mandi dan Shinhye tersenyum saat Yonghwa membelai perutnya sambil menciumnya. Mereka menarik diri saat Yonghwa meraih sampo dan mencuci rambutnya sementara Shinhye hanya menunggu di sampingnya. Shinhye baru saja akan menghabiskan waktu untuk mandi saat Yonghwa tiba-tiba masuk, sudah telanjang dan bergabung dengannya di bawah shower.

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang