Part 34 : Shin Hye's Eruption

954 141 15
                                    

Shinhye duduk di tepi sungai Han. Ia menatap ke arah sungai dan menghela nafas. Saat itu sudah cukup larut malam tapi ia masih duduk di sana, tidak ingin pulang, dan hanya menangis ketika mengingat kembali apa yang terjadi di rumah keluarga Jung beberapa saat yang lalu. Shinhye benar-benar tidak percaya bahwa ia memiliki hubungan seperti itu dengan keluarga Jung dan bagaimana ibunya menipunya sepuluh tahun yang lalu dengan tidak memberitahu Shinhye tentang transplantasi jantung itu. Ia sama sekali tidak tahu!

"Aku tahu saat pertama kali Yonghwa membawamu ke rumah Jung, aku ingat siapa dirimu. Kupikir aku salah menilai orang lain, tetapi itu memang dirimu."

Suara Nyonya Jung masih begitu jelas di telinga Shinhye. Ia terus melihat artikel surat kabar, di mana Nyonya Jung memberikan kepadanya sebelum ia pamit dari rumah itu, dan mendesah berat. Mengingat kembali ketika di sudut lorong rumah sakit, ada seorang anak sekolah menengah duduk di lantai sambil menangis, sementara para dokter mendorong ranjang Suzy menuju ruang operasi.

Si anak sekolah menengah, kebetulan adalah Shinhye. Tentu saja, ia mengenali wajahnya sendiri. Bagaimana bisa ia tidak tahu bagaimana penampilannya sepuluh tahun yang lalu?

"Eomonim-mu memutuskan untuk memberikan jantungnya pada Suzy sebelum dia meninggal di rumah sakit. Kami masih menyimpan semua dokumen jika kau tidak mempercayaiku, Shinhye-ssi."

Shinhye menyeka air matanya dan dengan cepat menyimpan semua artikel surat kabar itu kembali ke tasnya. Ketika Nyonya Jung mengusulkan ide untuk mendapatkan dokumen dan surat kabar itu agar bisa di perlihatkan kepadanya, Shinhye langsung menolak ide tersebut. Ia sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dikatakan. Shinhye benar-benar kecewa pada ibunya. Bagaimana bisa ibunya tidak memberi tahu dirinya atau bahkan ayahnya tentang hal itu sama sekali? Mereka adalah keluarganya! Mereka memiliki hak untuk mengetahui tentang transplantasi jantung itu.

Sedikit yang Shinhye tahu, Nyonya Jung belum menceritakan keseluruhan ceritanya.

"Kurasa itu sebabnya Yonghwa menyukaimu. Karena kau mirip Suzy dan kenyataan bahwa jantung eomonim-mu ada di dalam tubuh Suzy, Yonghwa mungkin merasa seperti berada di rumah ketika ia bersamamu. Tapi, itu semua karena Suzy. Percayalah pada Shinhye-ssi."

Shinhye menggeleng dengan tak percaya dan menangis lagi. Shinhye memeluk lututnya lebih dekat ke dadanya dan mulai terisak. Meskipun ia tidak ingin mempercayai ibu mertuanya sendiri, tetapi Shinhye  mengakui bahwa ada logika dalam segala hal yang Nyonya Jung katakan. Dari semua orang yang ada di Dongdaemun setahun yang lalu, kenapa bisa Yonghwa malah bertemu dengannya. Sama halnya di kereta dan juga Jeju. Bagaimana Yonghwa bisa jatuh cinta untuk seseorang seperti dirinya, seseorang yang begitu normal dan polos, jika ia tidak mirip dengan seseorang di masa lalu Yonghwa?

Shinhye merasa jijik ketika bayangan percintaan mereka setiap malam mengganggu pikirannya. Apa dia memikirkan Suzy-ssi saat dia bercinta denganku? Shinhye berpikir untuk dirinya sendiri dan segera membuang pikiran konyol itu karena terlalu berat bagi Shinhye untuk menanggungnya.

"Ada sebuah ruangan kecil di rumah Yonghwa, itu tempat dia menyimpan semua barang Suzy. Jika kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan hari ini, kau bisa menemukannya sendiri."

Shinhye berdiri dan memperbaiki rok dan blusnya sebelum berjalan menuju trotoar. Ia perlahan-lahan berjalan menuju rumah Yonghwa dan Shinhye bertekad akan mencaritahu tentang apa Nyonya Jung katakan padanya. Shinhye ingin tahu tentang masa lalu suaminya dan Shinhye memiliki hak untuk melakukannya.

_________

Yonghwa sedang menunggu Shinhye di ruang tamu. Sudah jam sepuluh lewat seperempat dan Shinhye masih belum pulang. Yonghwa sengaja kembali lebih awal dari pekerjaan hanya untuk makan malam bersama Shinhye tapi ia kecewa saat mengetahui dari Tuan Park dan perawat bahwa Shinhye masih belum pulang. Akhirnya, Yonghwa makan malam bersama mertuanya setelah menghabiskan waktu yang lama untuk memasak makan malam sederhana untuk mereka berdua. Yonghwa benar-benar tidak bisa melakukan apa pun tanpa Shinhye. Setelah makan malam, Yonghwa memberi Tuan Park obat-obatannya dan menyuruh ayah mertuanya untuk tidur.

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang