Part 28 : Saat aku menciummu

1.1K 158 11
                                    

Begitu sampai di hotel, Shinhye langsung menuju kamarnya di lantai dua karena ia khawatir jika Yonghwa tidak makan siang, tetapi yang mengejutkan, suaminya sudah bangun ketika Shinhye masuk ke kamar. Yonghwa tersenyum padanya, dengan laptop dan TV menyala bersamaan dan Yonghwa sibuk melakukan pekerjaannya menilai bagaimana semua dokumennya tercecer di tempat tidur.

Shinhye menghela napas.

"Oh, kau kembali? Bagaimana perjalananmu ke desa?" Tanya Yonghwa begitu melihat Shinhye di kamar mereka.

"Itu.. baik-baik saja. Apa kau sudah makan siangmu Yonghwa-ssi?"

"Belum, aku menunggumu Shinhye."

"Aku sudah menduga itu." Shinhye bergumam pada dirinya sendiri dan sedikit tersenyum karena Yonghwa benar-benar menunggunya sehingga mereka bisa makan siang bersama.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan Shinhye. Ya, aku ingin makan siang bersamamu. Bisakah kita memesan makanan kita sekarang karena aku benar-benar lapar? Aku bahkan tidak sarapan sama sekali."

"Kau tidak sarapan? Waeyo? Aish. Soo Yeon Sunbaenim mengajak kita makan siang bersamanya jam 2. Jika kau tidak keberatan, kita bisa pergi dan makan siang di kafe hotel daripada memesan dari layanan kamar."

"Kau yakin ingin mengajakku makan siang bersama Soo Yeon-ssi?"

"Deh? Apa maksudmu Yonghwa-ssi?"

"Aniyo, gwenchana. Aku ingin makan siang bersama Soo Yeon-ssi."

Yonghwa dengan cepat bangkit dari kursinya dan mencium pipi Shinhye sebelum berjalan ke arah lemari untuk mendapatkan sepasang kaos baru. Shinhye ditinggal sendirian di tengah kamar, menyentuh tempat di mana Yonghwa menciumnya dan Shinhye mendapati dirinya tersenyum dan merenungkan apa pantas baginya untuk menikmati keintiman yang Yonghwa berikan padanya karena mereka akan bercerai pada akhirnya. Shinhye tidak ingin jatuh cinta pada Yonghwa dan harus pergi suatu hari nanti. Shinhye tidak ingin hal itu terjadi dan karena itulah ia menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada Yonghwa.

Keduanya bersiap untuk makan siang bersama Soo Yeon. Yonghwa mengenakan pakaian kasualnya, kaos Polo putih dan celana jins biru-hitam, dan Shinhye mengenakan blus bunga favoritnya dengan celana jeans hitam dan riasan sederhana.

Dalam perjalanan menuju kafe hotel, Yonghwa tersenyum pada istrinya karena Shinhye terlihat cantik bahkan saat mengenakan blus bunga sederhana yang disesuaikan dengan celana jinsnya. Yonghwa melihat bahwa Shinhye bahkan memakai blusher di pipinya dan Yonghwa tidak bisa berhenti menatap bibir Shinhye saat ia melihat sekilas lip gloss di atas bibir itu.

"Kenapa kau terlihat sangat cantik Shinhye? Kau bahkan memakai make up hari ini. Apa kau mencoba untuk membuatku terkesan?" Yonghwa melihat wajah Shinhye merona ketika ia meraih tangan Shinhye dan menautkan kedua tangan mereka.

"Mwo? Aniyo, Soo Yeon Sunbaenim mengatakan bahwa aku terlihat agak pucat pagi ini jadi aku pikir kenapa aku tidak memakai make up untuk menutupi wajah pucatku. Ini bukan karena--"

Yonghwa memotong ucapan Shinhye dengan menciumi pipinya. "Istriku yang cantik."

"Ya.. yah."

"Ayo pergi. Sunbaenim-mu sudah menunggu kita."

_____________

Yonghwa menyapa Soo Yeon saat memasuki kafe dan mereka menghabiskan satu jam berikutnya untuk makan siang dan juga membicarakan perjalanan kerja Soo Yeon dan Shinhye di Phnom Penh. Yonghwa kagum dengan istrinya ketika Soo Yeon mulai bercerita tentang bagaimana Shinhye begitu dekat dengan anak-anak di Phnom Penh dan tidak dapat benar-benar meninggalkan mereka pada hari terakhir mereka di desa tersebut.

Forever and Always (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang