07 :: Hospital

3.2K 409 13
                                    

"Kim Raina!"

Raina menghentikan langkahnya, menoleh dan melambaikan tangannya seraya tersenyum ramah pada seseorang yang memanggilnya tadi.

"Mau pulang ya? Bareng yuk." ajaknya.

"Sorry, Jen. Kakak gue udah nunggu didepan, kapan-kapan aja ya."

Laki-laki itu, Lee Jeno mengangguk seraya tersenyum lebar.

"Gapapa, kalo gitu kita ke depan gerbangnya bareng."

"Loh? Bukannya lo bawa motor? Parkiran motor disana loh, Jen." ujar Raina seraya menunjuk kearah parkiran motor.

"Gapapa, nganterin lo dulu sampe ketemu kakak lo. Yuk!"

Jeno dengan cepat menarik pelan pergelangan tangan Raina tanpa mau mendengar jawaban dari gadis itu.

Tersenyum miring pada laki-laki yang sejak tadi memperhatikan mereka lalu kembali memperhatikan Raina yang sedang bercerita kepadanya.

"Nah itu kakak gue, duluan ya Jen."

Jeno hanya mengangguk seraya membalas lambaian tangan dari Raina.

"Siapa tuh?" tanya Doyoung saat Raina masuk kedalam mobil.

"Jeno, temen sekelas." jawabnya.

Doyoung hanya mengangguk lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Hari ini jadwal Raina untuk cek up ke Dokter Kang dan itu yang membuat Raina sangat malas, pastinya nanti akan diberi tambahan obat.

Diperjalanan menuju ke Rumah Sakit tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun dari kakak beradik ini, mereka berdua fokus dengan kegiatannya masing-masing. Raina yang sedang mengirim pesan pada Jaemin dan juga Doyoung yang fokus pada jalan.

Sesampainya diparkiran Rumah Sakit, Raina enggan keluar dari mobil, dia masih duduk manis didalam mobil sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Doyoung yang melihat adiknya itu menghela napas pelan lalu menarik pelan Raina agar keluar mobil.

"Apa sih kak!" kesal Raina.

"Kamu yang apa. Jangan males-malesan, ini juga buat kebaikan kamu." ujar Doyoung.

"Percuma juga kali kak aku rajin check up ke Dokter tapi ujung-ujungnya bakal mati juga." ujar Raina santai.

Rahang Doyoung mengeras, dengan menahan amarah dia hanya menghela napas kasar lalu menarik pelan sang adik ke dalam Rumah Sakit.

"Apaan sih kakkk, sakittt." rengek Raina.

Namun Doyoung terus menariknya hingga kedepan pintu ruangan Dokter Kang. Melirik sebentar kearah Raina lalu menariknya pelan untuk ikut masuk kedalam ruangan.

Dokter Kang yang melihat kedua kakak beradik itu tersenyum hangat, pun dengan Doyoung dan Raina yang membalas senyumnya.

"Gimana hari-harinya, Kim Raina?" tanya Dokter Kang saat mereka berdua duduk dihadapannya.

"Baik, sangat baik malah." jawab Raina datar.

Dokter Kang tersenyum kemudian menyuruh Raina berbaring diranjang pasien untuk diperiksa.

Setelah diperiksa, Raina kembali duduk disamping Doyoung dengan wajah datarnya, sedangkan Dokter Kang masih sibuk menulis tambahan obat untuk Raina.

"Keadaannya sedikit membaik dari sebelumnya. Tapi ingat ya, kamu tidak boleh terlalu lelah." ujar Dokter kang kemudian memberi resep obat yang harus dibeli.

"Ini vitamin tambahan untuk stamina daya tahan tubuh Raina, saya juga sudah memberi resep obat yang biasa dia minum." ujarnya lagi.

Doyoung mengangguk kemudian mengambil kertas resep obat yang disodorkan oleh Doker Kang, sedangkan Raina hanya mendengus kesal dan meninggalkan ruangan terlebih dahulu.

"Terimakasih, Dok. Kalau gitu saya permisi." pamit Doyoung kemudian menyusul Raina yang sudah menunggu didepan.

"Kamu tuh apa-apaan sih? Gak sopan." tegur Doyoung.

Raina merotasikan bola matanya malas, "setiap check up kayaknya dikasih vitamin terus. Vitamin kemarin aja belum habis." ujarnya.

Doyoung menghembuskan napasnya pelan, mengangkat tangannya perlahan kemudian mengusap surai hitam pekat milik sang adik.

"Kalau mau sembuh emang harus begitu. Yaudah sekarang kita tebus obatnya terus kakak traktir eskrim."

Mendengar kata eskrim membuat mata Raina berbinar, mengangguk cepat lalu menarik Doyoung untuk segera menebus obatnya.

"Ayay capten!! Gitu dong!!" ujarnya semangat.

Sementara Doyoung yang ditarik hanya pasrah dan tersenyum melihat sang adik yang kembali menampilkan senyum cerahnya.

::::

[1] She is Rain✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang