"Hai Jaemin!"
Jaemin menoleh lalu mengangguk saat Heejin datang menyapanya dan duduk dikursi depannya.
"Nyari siapa?"
"Ryujin," Jaemin kembali mengedarkan pandangannya, mencari gadis tomboy itu yang biasa tak datang terlambat.
"Tumben? Ada apa?" tanya Heejin heran.
Jaemin mengedikkan bahunya tak tau, "heran aja, Rain gak chat gue semalem."
"Emang lo gak chat dia duluan?"
Jaemin diam menatap Heejin kemudian menggeleng yang membuat gadis itu geram dan langsung memukul kepalanya.
"Laki bukan lo? Masa iya nunggu dichat cewe?!"
"Terus gue harus apa?"
"Cih, lo emang pinter Jae tapi sayang, lo bodoh dalam percintaan,"
"HARUSNYA LO CHAT DIA DULUAN LAH TOLOL!" pekik Heejin emosi yang membuat seisi kelas menatap mereka berdua.
"Heh malu! Liat tuh pada nengok semua, lagi lu kenapa teriak-teriak sih?!"
"Lo ngeselin, bikin emosi! Udah ah gue mau ke Hwall aja, bye!"
"Dih bucin."
"Bodo daripada lo bodoh!"
Heejin keluar kelas Jaemin dengan wajah kesal, sedangkan lagi-lagi itu hanya menghela napas kasar saat dirinya dimaki-maki oleh sahabatnya. Kemudian setelah itu laki-laki Na itu mengerjapkan matanya saat melihat gadis yang ia cari akhirnya masuk kedalam kelas dengan gaya khas tomboynya. Beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Ryujin yang sedangn bersiap mengerjakan pr yang sepertinya belum ia selesaikan.
"Ryujin,"
Ryujin hanya berdeham, dirinya sibuk menyalin pr milik Lee Daehwi.
"Raina kemana? Kok semalem gue... chat gak dibales?"
"Sakit,"
Sedekit kemudian Ryujin menggebrak mejanya yang membuat seisi kelas menatapnya terkejut.
"Bukannnn, maksud gue... gue... gue gak tau, iya gue gak tau." selanya gugup.
Jaemin memincingkan matanya, menatap gadis itu dengan tatapan curiga.
"Bohong ya?!"
Ryujin mengangguk setelah itu menggeleng cepat.
"Sakit apa?" wajah Jaemin berubah menjadi datar, membuat nyali Ryujin menciut.
"Eumm... anu... tanya Minju deh! Gue mau ngerjain pr nih, sana sana." usir Ryujin berusaha menghindari tatapan selidik Jaemin.
Laki-laki Na itu mendengus kesal lalu melangkah keluar kelas. Dia benar-benar menghampiri Minju untuk mendapatkan informasi tentang Raina, jika Minju menolak ya terpaksa dia memakai kekerasan, kekerasan dalam hal mengancam misalnya.
Dikelas Minju suasana tiba-tiba hening saat Jaemin masuk dan melangkah kearah Minju, membuat perempuan seisi kelas berbisik. Pasalnya mereka tau dulu Minju dan Jaemin saling suka hanya saja Jaemin tidak punya keberanian untuk menyatakan perasaannya.
"Minju,"
"Apa?!" ketus Minju.
"Raina sakit apa?"
"Eh?" Minju menatap Jaemin terkejut namun sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi datar.
"Tau darimana?"
"Kasih tau aja, sakit apa dan dirawat dimana."
Minju menghela napas, "gak tau sakit apa, lo dateng aja ke Rumah Sakit yang waktu itu lo bawa Raina pas dia pingsan karena ke hujanan, yang lo gak dateng-dateng pas ketemuan sama dia." ujar Minju sedikit menyinggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] She is Rain✔
Fanfiction[REVISION] -ft na jaemin© #Book1 Kisah Na Jaemin si kutu buku dingin yang selalu menjadi laki-laki pujaan seorang gadis ceria yang sangat menyukai hujan, namun dibalik senyum cerianya ternyata tersirat kesedihan yang mendalam. Mampukah gadis ini men...