12 :: Kehidupan Jaemin

2.8K 364 22
                                    

"Eh sayang, kamu udah pulang?"

Jaemin mendengus kesal lalu melangkah ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan dari Mamanya. Lagipula tidak perlu dijawab juga, toh yang ada dihadapannya itu memang Jaemin. Huh, basa basi yang sangat basi. pikir Jaemin.

Laki-laki Na itu melempar tasnya asal, menghempaskan tubuhnya ke kasur lalu memejamkan matanya. Hari ini sangat lelah, belum lagi perkataan teman-temannya yang membuat dirinya pusing memikirkannya. Sebenarnya dia tidak ingin memikirkan hal yang tidak seharusnya ia pikirkan, namun entah kenapa sikap aneh gadis itu selalu saja memenuhi otak Jaemin.

ceklek

Jaemin melirik kearah pintu kamarnya yang terbuka, mendengus kesal lalu kembali memejamkam matanya, menghiraukan sang Mama yang sekarang sudah melangkah mendekat padanya. Mengusap surai sang anak dengan lembut seraya tersenyum tipis memandang wajah anaknya yang sudah beranjak dewasa.

"Mau sampai kapan kamu benci sama Mama? Bahkan Mama ngelakuin ini semua demi kamu, Jae." gumamnya.

"Mama sayang kamu, Mama gak mau kamu hidup susah dan berakhir dengan Papa yang merebutmu kalau dia tau. Mama gak punya siapa-siapa lagi, nak selain kamu. Kamu harta yang paling berharga untuk Mama," Mama Jaemin mengecup lembut kening sang anak.

"Mama harap kamu maafin Mama, Jae." lanjutnya kemudian melangkah keluar kamar Jaemin.

Dan saat itu juga laki-laki Na itu membuka matanya dan mengusap wajahnya kasar. Dia dengar semuanya, semua yang Mamanya ucapkan, bahkan dia juga dengar setiap malam isak tangis Mamanya yang memenuhi indra pendengarannya. Namun, hati kecil Jaemin masih cukup kecewa dengan sang ibu hingga sulit untuk menghancurkan tembok pembatas ia dan ibunya yang ia bangun sejak dulu.

Tangannya terangkat, meraih ponsel yang ia letakkan dinakas samping ranjangnya lalu memainkannya, mungkin saja ini bisa mengurangi beban pikirannya. Tersenyum tipis melihat beberapa foto postingan milik Raina yang gadis itu koleksi diakun instagramnya, namun beberapa detik kemudian senyumnya luntur saat melihat notifikasi pesan seseorang yang muncul di pop up.

Dan hal selanjutnya membuat dia merutuki kebodohannya, bahkan seseorang yang ia kirimkan pesannya langsung membalas dan menyetujui permintaanya. Mendengus kesal lalu mengacak surainya kasar. Tanpa berpikir lagi dirinya langsung beranjak, meraih kunci motor dan jaketnya lalu melangkah keluar.

"Mau kemana, Jae?" tanya sang Mama yang sedang duduk didepan televisi.

"Rumah temen," jawabnya lalu melangkah lebar ke pintu utama.


-She is Rain-

N

anaku❤️
|Gue tnggu dicafe xxx skrg!
|Jam 8 harus udah disana!

Raina yang membaca pesan dari Jaemin reflek melempar ponselnya karena terkejut, setelah itu memekik senang seraya melompat-lompat diatas kasur, ini adalah kali pertamanya Jaemin mengirimnya pesan, bahkan langsung mengajak Raina bertemu. Oh astaga, niat Raina untuk menjauhi Jaemin langsung sirna begitu saja saking senangnya.

Dengan cepat gadis itu membuka lemarinya, mengeluarkan beberapa baju lalu ia cocokkan didepan kaca, padahal jam baru menunjukan enam lewat tigapuluh lewat, dia masih punya banyak waktu untuk bersantai, namun dirinya tidak mau terlihat buruk didepan Jaemin, apalagi ini kali pertamanya mereka bertemu, bertatap mata langsung dengan jarang dekat.

Dari beberapa baju yang ia cocokkan, akhirnya Raina memilih kaos lengan panjang dan jeans denim yang biasa ia pakai. Melangkah ke meja rias lalu merias wajahnya dengan make up tipis, mengikat kuda surai panjangnya lalu menjepit ditepi poninya.

"Selesai!" serunya lalu beranjak dan melangkah keluar.

"Kak, aku kencan dulu ya!" pamit Raina dengan riang.

Doyoung yang duduk menonton televisi mengernyit bingung, menghampiri sang adik lalu memandangnya aneh.

"Kencan? Emang kamu punya pacar?" tanyanya.

Raina merengut sebal, "ih kakak!" pekiknya kesal lalu pergi meninggalkan Doyoung dengan menghentakan kakinya.

Doyoung hanya menggeleng melihat tingkah sang adik lalu kembali menonton drama favoritnya yang sempat tertunda karena Raina.



















Raina yang sudah sampai di cafe langsung mengambil tempat duduk dekat jendela, menatap pemandangan diluar cafe sambil menunggu Jaemin datang, ia sengaja datang lebih awal karena tidak mau membuat Jaemin menunggunya lama.

1 jam



2 jam



3 jam

Raina menoleh saat bel pintu cafe berbunyi, mendengus kesal saat melihat orang yang datang bukan Jaemin yang ia tunggu. Meraih ponselnya yang ada didalam tas kecil miliknya, mencari kontak Jaemin lalu menghubunginya. Dan tidak ada jawaban dari laki-laki itu, bahkan sudah kali ketiga ia mencoba menghubunginya. Dengan gusar gadis Kim itu kembali menghubungi Jaemin.

"Kenapa?"

Raina menghela napas lega saat Jaemin akhirnya menjawab panggilannya.

"Kamu dimana? Aku udah nunggu tiga jam dicafe yang kamu kirim tadi."

"Jadi orang jangan terlalu bego, lo pikir itu gue yang ngirim pesan? Jangan mimpi!" sarkas Jaemin disebrang sana.

"M-maksud kamu, Na?"

"Haechan yang ngirim pesan itu. Lebih baik lo pulang sekarang karena gue gak akan datang untuk menemui lo."

Raina diam menahan napas, matanya memanas, dadanya begitu sakit seperti terhantam benda berat. Tertawa remeh menertawakan dirinya lalu memutuskan sambungan secara sepihak.

"Bego, Kim Raina bego!" rutuknya.

"Hiks Na Jaemin hiks gue benci! Gue benci lo bajingan hiks hiks." isaknya.

Raina beranjak, berjalan gontai keluar cafe dan kembali terisak saat hujan tiba-tiba turun membasahi tanah dibumi. Dan untuk pertama kalinya Raina tidak menyukai hujan, untuk pertama kalinya Raina membenci hujan yang turun seakan mengejek kebodohan dirinya.

Gadis Kim itu memilih menerobos hujan tanpa menunggunya reda, menangis kencang dibawah derasnya air hujan. Lututnya bertumpu ditanah, isaknya semakin jadi mengingat betapa bodohnya ia yang rela menunggu laki-laki itu selama itu.

"B-bahkan hiks Jaemin gak pernah anggap lo ada hiks."

"Sadar Raina hiks sadar, lo itu hiks bukan tipe Jaemin!" ujar Raina memukul-mukul kepalanya.

"Harusnya lo sadar hiks lo hanya cewe penyakitan hiks yang gak lama lagi mati! hiks hiks."

"Lo—"

Bruk


"KIM RAINA!!"



::::

[1] She is Rain✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang