🍁 9- Kado Yang Berharga🍁

2.6K 162 5
                                    

Komen pleaseee...

Now playing- Mawar Eva- Lebih Dari Egoku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing- Mawar Eva- Lebih Dari Egoku.

Kita hanya sebatas rindu yang berujung temu.

—Paracetalove—
•••

"Selamat malam, Om."

Riko mengernyitkan dahi, mendapati cowok berhoodie putih datang ke rumahnya malam-malam seperti ini.

"Mau ketemu siapa?" tanya Riko ketus.

Aldevan meneguk salivanya kasar, ini pertama kali ia berinteraksi dengan Riko. Rasanya gugup, tentu, dalam dua bulan menjalani hubungan dengan Mery. Aldevan sangat jarang melihat pria itu di rumah.

"Saya mau ketemu Mery, Om. Boleh?" tanyanya, alis Riko bertaut tanda tidak suka, melihat itu Aldevan buru-buru berkata, "Cuma sebentar, saya janji nggak akan ganggu Mery belajar."

Riko bersedekap, dalam hati ia tertawa, senang sekali bisa menjahili pacar putrinya. "Ngapain?"

"Nggak ngapa-ngapain kok, Om. Kalo Om keberatan, saya bicaranya di luar, Om bisa mantau dari dalam," kata Aldevan, takut Riko salah paham.

"Maksud saya, ngapain kamu tunda-tunda? Cepetan masuk!"

Rahang Aldevan nyaris jatuh ke tanah, ia kira Riko tidak akan mengijinkan, jelas, dari rautnya saja Riko terlihat kurang suka. Membuat nyali Aldevan kicep seketika, plus mati gaya.

Mendapati keheranan dari wajah Aldevan, Riko menepuk pelan bahunya, "Apalagi yang ditunggu? Kamu pacarnya yang saya tau. Terima kasih sudah buat dia berubah."

Aldevan tersenyum hangat, ternyata tidak sia-sia memberi nasihat pada Mery. Buktinya, cewek itu sudah berubah—terutama bagaimana cara bersikap yang benar pada orang tua.

"Sama-sama, Om."

"Yaudah cepetan masuk, saya panggilkan Merynya."

Aldevan tersenyum menanggapi, mereka akhirnya masuk dengan Riko yang mendahului. Sampai di dalam, Riko mengajak Aldevan duduk di ruang tamu, sementara ia memanggil Mery.

"MERYYY! CEPETAN TURUN, ADA YANG MAU KETEMU KAMU."

"SIAPA PA?"

"NGGAK TAU. POKOKNYA KAMU CEPETAN KE BAWAH. KASIHAN ORANGNYA NUNGGU," alibi Riko, dia mengedipkan sebelah mata pada Aldevan, bercanda.

"MALES AH, PA. PASTI RAYA SAMA TASYA, SURUH AJA KE KAMAR MERY. YA PA."

Riko mendengus pasrah, daripada membuat Aldevan menunggu lama, dia biarkan cowok itu menemui Mery di kamarnya saja. Dengan satu syarat, "Pintunya jangan ditutup. Saya percaya sama kamu."

PARACETALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang