"Ka-kamu?"
Wajah Mery memucat, gadis itu memundurkan langkahnya beberapa saat. Bahkan, mainan yang Mery pegang untuk menghibur Devan langsung terjatuh ke tanah. Mery spontan menutup mulutnya yang bergetar akibat menahan tangis.
Perlahan, Aldevan mendekati Mery, reaksi tubuhnya masih sama seperti dulu. Jantungnya berdebar-debar dan hatinya yang mendadak menghangat. Aldevan menatap Mery dengan mata berkaca-kaca. Sayangnya, gadis itu menampilkan respon yang tak terduga sebelumnya oleh Aldevan. Mery malah melihatnya dengan rasa takut yang tidak bisa dimengerti oleh cowok itu.
Sedangkan, Della masih menimbang-nimbang apa yang ingin ia lakukan. Wanita itu malah memandang Aldevan lamat-lamat. Aldevan tidak asing di matanya. Ia seperti pernah melihat cowok itu. Tapi dimana?
"Mery, ini aku, Ry. Devan. Pacar kamu. Kamu kenapa tiba-tiba ketakutan gini sih? Aku kangen kamu. Kamu nggak kangen sama aku?" Devan bertanya sambil memegang kedua lengan Mery, namun ditepis kasar gadis itu.
"Lepasin!" sentak Mery. Napasnya mendadak tidak beraturan. Menatap Aldevan penuh kilatan benci. "Aku benci sama kamu!"
Bersambung di KaryaKarsa...
Jadi, kalian yang mau baca kelanjutannya bisa di KaryaKarsa aku yaa @xerniy
Bisa beli dengan harga Satuan (Rp 3000 per 3 part) atau beli paket PARACETAMOL untuk harga lebih ekonomis cuman Rp 15.000
Yuk, yang kangen Mery Devan langsung ke KaryaKarsa aku yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
PARACETALOVE
عاطفية-Kepercayaan itu seperti sebuah kaca, jika sudah pecah, tidak ada yang bisa membuatnya kembali sempurna.- **** Berawal dari ketidaksengajaan Mery menemukan surat beramplop biru di nakas milik Aldevan. Sejak itu semuanya berubah, rasa ragu Mery atas...