Helen tidak melakukan apa-apa selain makan, menonton tv lokal dan kabel, serta memasak sesuatu di dapur.
Jaehyun meninggalkannya kemarin, lalu kembali tadi malam, dan pergi lagi pagi-pagi buta. Helen sampai harus membantu Jaehyun memasang dasi dan menyisir rambut untuk Jaehyun.
Sekarang ia tidak tahu harus apa.
"Permisi, nona?"
Helen menoleh pada salah satu orang Jaehyun--mungkin asli orang Prancis--berdiri di sampingnya dengan pakaian khas pelayan rumahan.
"Ya, ada apa?" jawab Helen dengan bahasa yang sama.
"Nona tidak liburan di sini?"
"Liburan? Entah, mungkin nanti," Helen menerawang sebentar sebelum menatap pelayan tersebut. "Memang kenapa?"
"Oh, tidak. Saya hanya bercanda. Soalnya saya sering melihat Tuan jalan-jalan sebelumnya."
"Benarkah? Dia suka jalan-jalan sendiri?"
"Ah, tidak. Biasanya, Tuan berjalan-jalan dengan seorang wanita."
Gundalah hati Helen, mendengar apa yang pelayan tersebut baru katakan.
"Siapa namamu?"
"Saya? Nama saya Maria. Ada apa, nona?"
"Saya akan pergi jalan-jalan. Kamu bisa panggil saya Helen."
"Tapi, nona--"
Helen beranjak dari sofa, berjalan ke atas dan mulai mempersiapkan dirinya.
Memakai baju santai, tas pundak, sepatu kets, topi pet putih yang ia bawa. Helen langsung keluar dari kamar dan menuju pintu depan.
"Nona, jangan keluar!"
Helen menatap pelayan tersebut sambil tersenyum, "saya hanya akan keluar dan jalan-jalan. Bilang Jaehyun saya akan pulang malam."
See U Later See U Later See U Later
Helen tidak menyangka, bahwa Prancis sangat seru untuk jalan-jalan.
Ia sempat mengunjungi pasar, tempat perbelanjaan, dan beberapa kali mengambil gambar dengan isi orang-orang di dalamnya.
Sampai pada Helen memasuki museum yang menurutnya patut dimasuki.
Matanya berbinar ketika melihat lukisan bergantung di dinding, patung-patung dan hiasan antik berada di museum tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasananya seperti rumah antik milik Jaehyun, pikirnya.
"Kenapa malah mikirin Jaehyun..." desis Helen dan menggelengkan kepala.