part [8]

57 3 2
                                    

"Oh my gosh, what took you so long?"

Helen menyengir saat Madam Tiana dan sejumlah perempuan lainnya—yang dikenal sebagai pekerja kepercayaan Madam Tiana—telah menunggunya di salah satu ruangan private di club-nya.

"Maaf sejuta maaf, Madam. Hape saya low-bat, makanya lama pas kesini."

"Udahlah nggak usah pake lama lagi, cepetan ceritain Madam," ucap Kezia kesal.

Sepertinya semua orang sudah tidak sabar lagi mendengar sesuatu dari Madam Tiana. Memang, Madam Tiana mengundang mereka semua karena sesuatu yang ingin dibicarakan. 

Tapi kalo semuanya udah dateng baru saya kasih tau, itu pesan dari Madam Tiana.

"Iya Madam, saya capek dengerin segala kekayaan Madam dari tadi."

"Halah, dasar kalian orang miskin. Makanya kalian pada iri pas saya cerita begituan."

Bodo amat, begitulah semua wanita yang ada di sana berucap dalam hati, termasuk Helen.

"Helen, duduk sini." Joana mengajaknya duduk di sebelahnya, bersebelahan dengan Kezia juga.

Setelah Helen duduk, barulah Madam Tiana menyunggingkan senyumnya. "Nah, semuanya udah ngumpul. Oke, sekarang saya cerita."

Madam Tiana berdehem.

"Kita punya pesaing baru."

Semuanya menarik napas. Astaga, kalau begini doang mah, gue mending cabut aja.

"Terus maksud Madam nyeritain kita tuh gunanya apa??" ucap salah satu wanita yang duduk di dekat Madam Tiana. 

Kalau seingat Helen, namanya Yura. Kupu-kupu malam yang juga menjabat sebagai lady escort di sini. Sudah bekerja selama 3 tahun, dan juga melayani para tamu dengan baik, membuat Madam Tiana mempercayakan Yura sebagai salah satu wanitanya.

Madam Tiana berdehem lagi. "Kalian tau, siapa investor dari club pesaing kita?"

Semuanya menggeleng.

"Dia itu, sugar daddy-nya Kezia."

"Mantan, Madam! Udah nggak jadi sugar daddy lagi!"

"Ya terserah kamu lah," Madam Tiana menghela napas. "Saya nggak bisa langsung mengibarkan bendera perang sama pemilik club itu, karena dia juga punya koneksi sama kenalan kita. Tapi saya juga nggak rela bisnis saya rugi gara-gara kedatangan club baru. Jadi saya minta tolong kalian, terutama Kezia."

Semuanya mendengarkan dengan jelas.

"Saya minta kalian, buat nyari investor baru untuk club kita."

Semuanya mulai berbincang-bincang saat mendengar keputusan Madam Tiana. Ribut. Helen mengangkat tangan.

"Tapi, Madam. Itu susah banget. Nyari investor di tengah-tengah Jakarta kayaknya nggak mungkin, Madam. Kebanyakan investor kita dari luar negeri, paling deket aja dari Malaysia sama Brunei. Jadi mau nggak mau, kita harus keluar-keluar, Madam."

Madam Tiana mengangguk tanda mengerti. Lalu menghadap ke arah Kezia. "Kezia, kamu seriusan nggak mau balikan sama sugar daddy kamu itu?"

"Mantan, Madam."

"Ya, apalah itu. Kamu nggak balikan aja?"

Kezia terdiam. "Saya nggak yakin, Madam. Saya udah ditipu sama dia. Bilangnya aja sugar daddy, ternyata seumuran."

See U Later | ft. Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang