Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aqila pov.
'Kau bisa membantu membersihkan rumah selagi aku memikirkan nasib mu berikutnya'.
Kata yang terakhir yang tuan minhyun katakan kepadaku sebelum pergi.
Aku masih terdiam di tepi ranjang. Jangan salah sangka. Aku duduk di ranjang kamarku yang tadi di tunjukkan tuan minhyun.
Berfikiran untuk melakukan sesuatu di sore ini agar tidak hanya duduk melamun memikirkan nasib yang melandaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dan menemui beberapa maid.
Mereka memberiku seember air dan pel. Tidak perlu ditanya lagi, aku segera menuju tempat-tempat yang seharusnya dibersihkan.
Selang beberapa menit area ruang tamu, dapur, ruang kerja bahkan kamarku sudah selesai aku pel. Tinggal area kamar-kamar saja.
Langkahku tertuju pada salah satu ruangan.
"Ini kamar tuan minhyun".
Terlintas dikepalaku untuk masuk, namun sedetik kemudian aku teringat sesuatu.
'Kau boleh kemana saja asal jangan kekamarku dan ruang berpintu merah di lantai dua'.
Ahhh.....,aku tidak boleh memasuki kamarnya. Ini perintah.
Aku berputar arah menuju ruang berikutnya.
Aku terdiam di depan pintu.
'Sepertinya ini juga kamar. Tapi bukankah tuan minhyun hanya melarangku masuk ke kamarnya dan ruang pintu merah? berarti aku bisa masuk keruangan ini'. batinku.
Aku menghelai nafas panjang.
" Niatku hanya membersihkan saja. Tidak ada yang lain".
Ocehku, kemudian masuk.
pov end.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam menunjukkan pukul 18.04. Waktu dimana renjun pulang kerumahnya, Ia masih memakai seragam. Tapi jangan salah sangka. Hal itu bukan karna dia mendapat kelas tambahan, les atau semacamnya. Bahkan dia sudah keluar dari sekolahan sekitar jam 13.01 yang lalu.
Tidak perlu dibahas. Orang seperti renjun sudah mudah di tebak.
.
"Dia belum pulang?"
Maid yang di tanya hanya menggeleng sambil menunduk.
"Bilang kepada minhyun hyung besok dia di suruh untuk datang kesekolah"
kata yang ditinggalkan renjun sebelum ia pergi menuju kamarnya.
"Akkkhhhh......". Jerit dua orang yang sama-sama kaget melihat satu sama lain.
Mereka adalah aqila dan pemilik kamar, renjun.
5 menit yang lalu, renjun berniat membuka pintu. Tanpa ia sadari aqila yang sedang mengepel ada pas di depanya ketika ia berhasil membuka pintu dan sedikit masuk kekamarnya.
Berhubungan lantai yang baru saja di pel masih licin, sepontang membuat kaki renjun terpeleset.
Tak disangka beriringan dengan suara jeritan mereka berdua, tubuh renjun menimpa aqila hingga mereka jatuh ke lantai.
Tanpa disengaja, bibir keduanya pun menyatu .
Adegan itu berlangsung beberapa menit, sampai mereka tersadar dan melepaskan diri masing-masing.
Renjun membulatkan matanya, ia bahkan tidak sekalipun pernah berkontak dengan wanita apalagi menindih dan berciuman dengannya.
Renjun bisa di sebut pria anti wanita. Tapi dia bukan juga gay. Karna dia tidak suka dengan pria.
" S siapa kau?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.