Karna ini tahap revisi. Bantuin sherly koreksi kata yg salah yok 🙂. Yg baik jodohnya Renjun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lelaki berkemeja putih berjalan menyusuri lorong yang sepi.
Ia masuk kedalam lorong yang diketahui hanya memiliki 1 jalan dengan tangan kiri menyeret kaki seseorang.
Suara yang dihasilkan dari aktifitas itu cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Apalagi jika melihat darah segar yang menyapu tanah.
Seseorang yang di seret tadi adalah korban baru lelaki bermarga Hwang. Bukan tanpa sebab ia membunuh orang tersebut.
Tikus berdasi itu cukup berani mau mencurangi perusahaan dengan cara memanipulasi data keuangan perusahaan Hwang Company.
Untung saja pada saat tikus itu memanipulasi data, ada seorang karyawan atau bisa di sebut pengabdi Hwang Company yang mengetahui hal tersebut lalu membeberkannya pada ketua.
Tapi jangan salah paham .Pemimpin di perusahaan itu bukanlah sang pembunuh ini melainkan orang lain yang bermarga sama dengannya. Ia hanya anak sma yang bertugas sebagai pembasmi hama perusahaan yang tak mau ikut campur dalam urusan perkantoran, cukup pelajaran saja yang membuat ia harus merelakan waktu berhargannya.
Kembali pada tikus yang sudah tidak bernyawa setelah beberapa kali menerima tancapan Cuter dan beberapa goresan silet di kepala, perut dan juga Wajahnya.
"Apa sudah selesai?"
Seorang lelaki lain datang dari arah berlawanan.
Ia seperti baru saja membuang sesuatu ke tempat sampah lalu datang kembali untuk menerima tugas lain.
"Beberapa tancapan lagi di matanya".
Pria itu membuka Cuter dari saku kemejannya yang masih baru dan mengkilat.
" Sudahlah.....,dia sudah tidak berbentuk lagi. Bahkan sudah tak memiliki organ dalam."
Pria hwang terdiam sejenak, namun setelah itu ia membuang cuter nya asal.
"Hm...,baiklah. Ayo kita kembali!!!".
" Bersihkan dulu tubuhmu sebelum kembali kekelas. Renjun ". Kata temannya yang berusaha menyamakan langkahnya.
"Tidak perlu mengaturku, aku juga tidak sebodoh yang kau bayangkan, jeno".
" Baiklah jika kau sudah tau".
____________________________________
Renjun berjalan sendiri memasuki kawasan Sma nya. Ia berpisah dengan jeno ketika sampai gerbang.
Area luar sangat sepi, karena saat ini siswa/i masih menerima mata pelajaran. Sedangkan renjun dan jeno keluar sekolah saat Kelas masih belum dimulai.
Renjun bisa keluar masuk sesuka hatinya, karna keluarganya adalah infestor besar sekolah ini.
Jadi ada kemungkinan besar ia di takuti seluruh siswa dan guru² di sini.
Untuk memperenak jalannya, renjun mengambil ponsel lalu memasang earphone di telinganya.
Ia berjalan lurus tanpa memalingkan pandangan dari benda persegi itu.
Bruk!!!
Renjun menabrak wanita hingga terpental dan jatuh dia hadapannya. Berbanding terbalik dengan wanita itu yang tersungkur di hadapannya, renjun bahkan tidak bergerak satu senti pun dari posisinya, hanya ponselnya yang tersenggol lalu jatuh menimpa lantai.
"Akkk....". Wanita itu meringis kesakitan. Ia berusaha berdiri lalu memungut kertas-kertanya yang berceceran.
Renjun terdiam, ia menatap intens wanita di depannya. Kemungkinan kecil setelah ini wanita itu untuk hidup, mengingat ia berani menabrak hingga menjatuhkan ponsel milik renjun.
Renjun berlalu, sebelumnya ia merampas Name tag milik wanita muda itu, hingga membut bajunya hampir saja terbuka.
Keadaan menjadi hening sejenak, sampai wanita itu sadar jika telah di perlakukan tidak senonon oleh renjun.
"YAK MICOSEO......"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
