Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Seminggu sudah kepergian renjun ke korea lagi. Dan pada saat itu juga New Zealand yang tadinya menyenangkan, berubah menjadi membosankan. Lebih tepatnya membosankan untuk aqila sendiri.
Buktinya. Sejak satu jam tadi, aqila hanya melihati haechan yang tengah duduk sambil memainkan benda petaknya di meja makan. Entah apa yang di ketik pria kulit exotis itu, sampai beberapa kali sudut bibirnya terangkat.
Aqila yang notabenya tidak memiliki apapun untuk di mainkan atau bahkan satu buah ponsel, akhirnya menidurkan kepalanya di meja.
"Kak~". panggil aqila lesu.
" Hem...iya?".
"Aku bosen banget nih kak. Nggak ada temen buat ngobrol, kak haechan dari tadi sibuk main hp, sampai aku yang segede ini di cuekin:(".
Haechan melirik si penggerutu. Dia berdesis kecil dengan ekspresi tawa mengiringinya.
" Maaf deh maaf. oh ya, katanya renjun dua hari lagi mau kesini, tapi kamu nggak boleh tau. Biar surprize gitu katanya".
"oh. Kok kakak bilang ke aku sih? katanya aku nggak boleh tau?".
" Eh iya? aduh ogeb-ogeb". kata haechan sambil nepuk jidatnya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu hari terlewati. Tiba saatnya renjun terbang lagi ke New Zealand.
"Mau kemana?". Tanya minhyun masih dalam posisi orang sedang menikmati pagi harinya di depan televis.
Ia bertanya kepada renjun yang berlalu di belakangnya, padahal matanya bertuju pada televisi,bahkan tangan dan mulutnya asik menikmati potongan-potongan buah.
" Sejak kapan hyung peduli aku mau pergi kemana?". tanya renjun balik.
Mendengar jawaban yang lebih pasnya pertanyaan dari renjun, minhyun tersenyum meremehkan.
"Baiklah, aku tidak akan mengurus urusanmu. Tapi Jaga ruby. Dia sedikit trauma pesawat".
" Apa maksudmu? a-aku hanya mau mengajak ruby jalan-jalan saja".
"Lalu?".
" Lalu__,akh sudahlah. aku mau pergi".
Renjun pergi.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua mata saling menatap. Tidak tertinggal ukiran senyum di bibir masing-masing.
"Renjun-ah~". panggil aqila.
" Bogosiphoyo?".
"Ne.....,Bogosiphoyo". singkat aqila. Dia berlari menghambur kepelukan renjun.
Tidak perlu ditanya, renjun membalas pelukan aqila bahkan berulang kali fia mengusap kepala gadis itu.
Pelukan itu terlepas.
" Akh". pekik yang lebih tua.
"Wae?. kenapa aku dipukul?". tanya renjun sembari mengusap dada bekas pukulan aqila tadi.
"salah sendiri. Kamu nggak tau betapa kesepiannya aku di sini?".
Renjun menggaruk tengkuknya cengengesan. Jarang sekali orang seperti renjun pecicilan seperti itu. Mungkin hanya di depan orang tertentu saja, yang pastinya spesial pake telor:)
" Aku ada sesuatu buat kamu".
"Apa?".
Renjun mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar aqila menunggu sebentar.
Setelah itu, renjun keluar apartemen. Lalu kembali dengan tangan yang memegang sesuatu.
Mata aqila membulat kala melihat apa yang di bawa renjun.
"Omo". pekiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Akkkk....kiyopta". Aqila berlari kecil mendekati renjun, lebih tepatnya anjing yang di bawanya.
"Renjun, kok kamu bisa bawa anjing ke sini sih?". tanya aqila sembari mengusap-usap anjing putih itu.
" Namanya ruby. Dia anjing kesayangan aku".
"Ohh. Boleh nggak dia jadi kesayangan aku juga?".
" Jelas boleh lah. Pemiliknya aja juga boleh heheheh....". tawa renjun.
Aqila menutup pipinya yang panas.
"Apa sih. Kalau itu udah jelas kalik".
Kali ini renjun yang panas. Dia mengalihkan pandangan agar lawan bicaranya tidak melihat keadaan wajahnya sekarang sekarang.
Saling malu satu sama lain, sepertinya ruby jengah dengan situasi tidak mengenakan ini,
💢GOOHKKK!!!!💢
Ruby menggonggong membuat aqila bahkan renjun sempat terlonjak kaget. Kemudian saling menatap bergantian lalu tertawa.
Ruby be like💢" jadi nyamuk gue-_-"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.