Vote dulu dong!!!!
Aqila berada di ruang yang familiar untuk siswa bermasalah.
Dia ada di ruang bk.
"Kamu mau sampai kapan nunggak uang spp?". tanya guru bk itu menatap aqila intens.
" Maaf pak. Saya belum punya uang buat bayar, secepatnya bakal saya lunasi kok".
"Itu terus yang kamu bilang. Kalau kamu seminggu lagi nggak lunasin uang spp kamu, terpaksa kamu akan di D.O dari sekolah".
" Iya pak".
"Sekarang kamu boleh pergi".
Aqila membungkukan badanya, kemudian berbalik dan ingin keluar namun pak Wooseok guru bk itu mencegahnya.
" Tunggu!!!!".
Aqila berbalik. "A ada apa lagi ya pak?".
" Name taks kamu. Kenapa kamu nggak pakai name taks?". tanya pak wooseok menunjuk seragam aqila yang tanpa name taks.
Aqila berpikir keras. Dimana kira-kira name taks nya?.
1menit....
2menit....
Selang beberapa menit akhirnya aqila mengingat kejadian dimana name taks nya terakhir ia lihat.
Waktu itu ada anak lelaki yang mengambilnya. Dia.......
RENJUN?
"HEH KALAU SAYA TANYA DIJAWAB!!!!". bentak pak wooseok.
Astaga nih guru bk ngegas bgt. Untung ganteng.
" Eh iya pak maaf. Name taks saya hilang". Jawab aqila.
"Tapi nanti saya bakal cari kok pak, tenang aja". sambung aqial.
" Aduhhhh dimana ya?".
Aqila mengeledah tempat renjun. Jika dipikir tidak sopan, memang ia dia tidak sopan. Tapi mau gimana lagi, name taks itu harus ketemu.
"Cari apa?".
Seseorang datang. Dia pemilik kamar.
" Eh....?".
Bukanya marah karna kamarnya di masuki orang dan di gledah, renjun malah duduk di tepi ranjang sambil melihati aqila.
"Cari apasih?". Tanya renjun lagi. Yang sekarang dibalas oleh aqila.
" Name taks aku".
"Name taks?".
" Iya, waktu itu kamu ngambil name taks aku kan?. dimana sekarang?".
Renjun mencoba mengingat.
Terlintas beberapa bayangan di otaknya.Seingatnya dia meninggalkan benda itu di ruang kerja munhyun, saat dia sedang meminta pekerjaan. Lalu setelah itu dia tak melihatnya lagi.
"Dimana?".
" Entahlah. Mungkin munhyun hyung menganbilnya. Sudahlah lupakan saja, aku akan membelikan yang baru untukmu". Renjun menepuk kepala aqila pelan sesekali tersenyum.
"Hem...".
Entah apa yang merasuki aqila. Eh? kayak lagu?.
Dia tetap kekeh mencari name taks nya. Bagaimanapun name taks itu dibelikan oleh ayahnya, jadi iti sangat berharga untuknya.
Pertama, aqila masuk kedalam ruang kerja minhyun. Oh iya, ini tengah malam, dan kata penbantunya, minhyun sedang lembur di kantor, oleh sebab itu aqila berani masuk ruangan minhyun tanpa ada pemiliknya di dalam.
Dia mulai mencari di sekitar meja, dalam laci tapi tidak ada.
" Hem...apa munkin tuan minhyun membawanya?___
___Aissttt tapi mana mungkin. Sepenting apakan aku? sampai barang milikku di bawa kesana kemari oleh tian minhyun?, tidak masuk akal".
Aqila memutuskan untuk mengurungkan niatnya mencari name taks itu. Ia berjalan menuju kamarnya, tapi ketika melewati kamar minhyun, dia sempat berhenti.
'Mungkinkah di dalam?'. batin aqila.
Ok. Aqila memang sudah gila.
Ia berani sekali masuk ke kamar minhyun, yang jelas-jelas tempat yang di larang minhyun untuknya masuk ,setelah ruang berpintu merah.
"OMO!!!!". aqila terlonjak kaget. Dia membulatkan matanya saat melihat isi kamar minhyun. Membuat orang yang melihat mungkin akan periksa mata setelah itu.
Semua benda, cat dinding, sprei kasur, kecuali lantai, semua berwarna merah.
'Apa dia penggila warna merah?'. batin aqila.
Tapi bukan hanya itu saja. Hal yang paling membuatnya kaget adalah hiasan dindingnya.
Dinding merah marun itu di tempeli berbagai foto. Yang sebagian besar wanita dewasa.
Aqila melihat satu persatu foto wanita-wanita di dinding, sampai akhirnya ia berhenti di satu foto.
Foto itu sangat tidak asing baginya.
" Di..di...dia?___"
"Sedang apa kau?'.
eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath X Huang Renjun☑️
Любовные романы[Tahap Revisi] #Start: 2019 #End: 2020 "Take my head and not my heart" _HRJ_ #NC18+