1

88.9K 2.5K 105
                                    


KISAH ABEL DAN RAJA❤

.....

Ibra menegang melihat siapa tamu yang mengetuk berisik pintu rumahnya, dan menekan berkali-kali bel rumahnya adalah seorang laki-laki sialan yang merupkan..ah, sial! Lupakan!

"Ada apa kamu kemari?"Desis Ibra dingin dengan raut wajah yang memendam kemarahan yang mendalam.

"Aku melihatnya kemarin, dimana milikku?"Bukannya menjawab, laki-laki tinggi tegap dengan manik hitam kelamnya yang tajam, dan dingin, malah melempar pertanyaan yang membuat seorang Ibra marah besar. Itu terlihat jelas dari wajah pria itu yang sangat merah dengan urat-urat  yang menonjol jelas di leher bahkan keningnya.

"Siapa? Milikmu?"Tanya Ibra dengan nada ejeknya. Sebisa mungkin, Ibra mengendalikan emosinya, tidak mungkin bukan, ia berkelahi di depan anak, dan isterinya yang pasti sedang menunggunya di meja makan sana untuk sarapan bersama?!

"Jangan menyembunyikannya lagi, Ibra! Aku bersumpah untuk hidup, dan matiku, apabila aku melihatnya setelah sekian tahun kalian menyembunyikannya, aku akan mengambil milikku dengan cara apapaun, apapun!"Rajata Subroto mendesis dengan nada dingin, bahkan telunjuknya yang panjang, dan kasar, menunjuk tepat di depan wajah Ibra, seakan mengingatkan pada Ibra bahwa ia tidak main-main dengan apa yang ia ucapkan barusan.

Demi Tuhan, Raja tidak sanggup, dan sudi lagi memendam rasa rindu yang mendalam, dan gairah sialan yang selalu membuat ia bagai orang gila di saat ia hanya menatap dalam penuh kerinduan pada sosok cantik, dan menawan yang yang selalu ia pandangi setiap saat hanya lewat selembar foto. Itu mengerikkan! Rasa rindu yang ia rasakan, dan tidak bisa ia salurkan sedikit pun selama ini membuat dada ia terasa sakit, dan sesak. Sakit sekali, dan gairah sialannya,  selalu berada di puncak dengan cepat karena foto yang berisi raga wanitanya, membuat fisiknya tersiksa, bagian intinya terasa ngilu, dan sesak, dan kepalanya akan pening sepanjang hari atau malam, apabila ia tidak menuntaskannya segera dalam kamar khusus yang berisi ribuan foto wanitanya. Itu mengerikkan untuknya, dan untuk seseorang yang telah penasaran dengan sosok wanitanya yang telah menunggu dengan sabar, dan penuh kerinduan sama seperti dirinya juga.

Seketika kedua mata Raja terlihat berkaca-kaca. Mengingat sosok itu. Sosok yang malang sekali.

Sebentar lagi, kamu akan menemuinya, sayang. Lirih hatinya miris di dalam sana.

Raja tidak ingin menajalani hari-hari yang mengerikkan lagi tanpa ada sosok yang telah ia puja.

Wanita cantik yang telah menghipnotisnya, menyihirnya, apapun itu sebutannya yang jelas wanita  cantik, dan menawan itu telah menyedot habis hatinya, membuat ia jatuh cinta hanya pada sekali pandang pertama, membuat ia gila, membuat ia menjadi seorang yang sangat bajingan, dan brengsek.

"Kenapa diam, takut?"tantang Raja dengan seringai khasnya, matanya yang terlihat berkaca-kaca tadi entah sudah hilang kemana, matanya yang terlihat redup, dan sendu dalam beberapa detik tadi sudah berganti menjadi tatapan tatapan tajam, dingin, dan seakan tak tersentuh oleh siapapun.

Ibra sekali lagi bergidik ngeri. Seketika rasa sesal yang mendalam, menyapa hatinya di saat mengingat anaknya Abel harus di titip di laki-laki gila di depannya ini dulu dalam waktu yang lumayan lama.

Oh, sungguh malang sekali Abelnya dulu, karena harus di rawat oleh sosok gila seperti Raja. Ibra bersumpah,  pria sialan di depannya ini, tidak akan bisa bertemu dengan anaknya lagi. Apapun yang terjadi, lihat saja.

"Singkirkan tangan kotormu, Raja. Aku sangat jijik padamu, pergilah, dan Jangan berbuat gila di rumahku."Ibra menepis kasar tangan Raja.

Raja tak bergeming, sebelah alisnya di angkat, keningnya terlihat mengernyit bingung.

"Dari mana kamu tau aku akan ber---"

"Papa...."

Raja menelan ludahnya dalam, tubuhnya yang tinggi tegap, terlihat menegang  kaku dalam sekejap.

Jantunganya dengan perlahan tapi pasti mulai berdetak tak normal di dalam sana. Rasa sesak juga perlahan tapi pasti mulai menyapa hati, dan dadanya di dalam sana.

Darahnya berdesir hangat, jakunnya terlihat naik turun. Demi tuhan, ia kenal suara lembut itu, sangat mengenalinya. Perlahan tapi pasti, dengan menjijikkanya, benda keramatnya yang berada di tengah tubuhnya terlihat menonjol jelas di bawah sana.

"Oh sial! Bajingan!"

Bruk!

Ibra mendorong kasar tubuh Raja yang berada di depan pintunya, lalu menutup pintunya kasar. Meninggalkan Raja yang masih kacau, dan belum sadar hanya karena karena sapaan singkat Abel yang memanggil papanya.

Raja benar-benar gila, dan Raja suka ia gila, karena ia gila karena wanita yang ia cintai! Hahahaa..

Tbc

HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang