12

21.7K 1.2K 45
                                    


Flashback terakhir

Glek Glek Glek

Tiga kali berturut-turut, Raja meneguk  susah payah ludahnya.

Pakaiannya sudah basah kuyup bagai di siram oleh seember air. Wajahnya memerah, kedua kakinya sedikit gemetar di bawah sana, jantungnya berdetak liar, membuat Raja merasa kesulitan untuk bernafas dengan normal.

Jam menunjukkan pukul satu siang, sialan! Sepertinya Tuhan tengah menghukum, dan menguji dirinya saat ini, bayangkan saja, jarak yang seharusnya di tempuh oleh Raja dalam waktu satu jam untuk sampe ke rumahnya, harus ia tempuh menjadi hampir dua  jam lamanya, karena macet, ada kecelakaan beruntun yang membuat barang-barang yang di angkut oleh kontainer berhamburan mengenaskan di aspal, dan beberapa onggok tubuh malang manusia bertebaran di tengah jalan dengan posisi yang dapat membuat seorang Raja mual, ingin muntah di tempat. Hancur, dan terpotong-potong karena di gilas oleh mobil, sepertinya.

Lupakan, masalah kecelakaan.

40 menit yang lalu Abel telah pulang dari sekolahnya, dan lihat'lah,  saat ini anaknya yang cantik, dan menggoda terlihat sangat lelap di atas ranjang besarnya. Berbaring pasrah, dengan kedua paha yang terbuka lebar, seakan mengudang Raja untuk menindih, lalu menenggelamkam milikinya sedalam mungkin ke dalam miliknya yang masih tersegel.

"Sakit sekaliiii., "rintih Raja tersiksa.

Dengan kedua kaki yang gemetar, Raja melangkah dengan jantung yang berdetak liar di dalam sana menuju Abel.

Miliknya di bawah sana, Demi Tuhan, sungguh sangat memalukan, berdiri tegak, menusuk celana bahannya kuat, meronta-ronta ingin segera di beri service. Mungkin, Raja akan mati terbakar apabila ia tidak mendapat pelepasan saat ini juga.

"Argggg!"geramnya tertahan.

Matanya yang sayu, dan menampilkan sinar tersiksa, melirik sekilah kearah kedua lengan kekarnya, bercak kemerahan, bekas gigitan terpampang begitu jelas di sana.

Untuk mengurangi gairah yang sudah berada di puncak, dan siap meledak, di dalam mobil membela kemacetan, Raja menggigit habis bagian tangannya, menghisap, dan mencubit kuat di sana, meninggalkan jejak merah keunguan yang menyeramkan, dan bekas-bekas gigi yang bertebaran begitu banyak menghias di sana. Agar ia tidak kelepasan, lalu menarik perempaun random untuk ia tiduri di tengah jalan dalam mobil.

Tidak! Itu mimpi buruk! Raja benci pengkhianat, cintanya suci untuk Abel. Jadi, Raja rela tangannya hancur oleh gigi, dan bibirnya, agar kesucian cintanya kepada Abel abadi, dan kekal. Miliknya yang gagah, tidak terkontaminasi oleh milik cewek lain, yang kebanyakan murahan, dan munafik, menurut Raja.

"Maafkan aku, Sayang."lirih Raja tersiksa.

****

Perempuan itu begitu lelap, sedikit'pun tubuhnya tidak sadar, kini tidak ada selembar kain'pun yang melekat di sana. Tapi, tidak dapat di bohongi, bulu-bulu halusnya yang lembut, terlihat berdiri meremang, karena hawa dingin Ac, dan juga hawa dari tiupan panas nafas hangat Raja yang terlihat memburu, dan tersengal saat ini.

Berkali-kali, Raja meneguk ludahnya susah payah. Tubuh yang tengah ia tindih di bawah sana, lagi dalam proses pertumbuhan, tapi Demi Tuhan, untuk ukuran tubuh seumuran Abel, perkembangannya, dan bentuknya sudah sangat sempurna bagai tubuh milik seorang perempuan dewasa yang telah benar-benar matang.

"Maaf. Maaf'kan aku, sayang."Ucapnya getir. Dengan keringat yang telah mengucur deras di wajah, dan seluruh tubuhnya, menahan rasa tersiksa yang membuat Raja ingin merobek  selaput kesucian Abelnya, tapi Raja menahan dirinya sebisa mungkin, terlihat dari kedua bibirnya yang telah merah, dan bengkak bahkan sudah terdapat luka di sana, karena gigitan kuat Raja untuk menahan desiran gairah yang benar-benar sudah berada di atas puncak.

sialan! Gadis jalang tadi, memasukan obat perangsang dengan dosis tinggi dalam minumannya, dan ia terjebak di dalam wilayah kekuasaanya. Asisten sialannya benar-benar ingin bermain dengannya, lihat saja. Akan Raja habisi sampai tak bersisa,  bajingan keparat pengkhianat itu, dan wanita jalang itu nanti.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Raja membawa telapak tangan besar, dan hangatnya kearah kedua belah dada yang terlihat menyembul seakan menantang Raja untuk segera meremasnya, putingnya yang yang berwarna pink, terlihat berdiri tegak karena rangsangan dari angin yang menerpa, dan hembusan nafas Raja yang panas.

Raja menutup matanya menikmati dengan mulut terbuka, di saat tangan kasar, dan besarnya berhasil merangkum sebelah payudara Abel. Mulutnya mengeluarkan rintihan tersiksa, menahan gairahnya.

Perlahan tapi pasti, tangannya memijat, dan meremas lembut kedua payud*** besar, dan berisi Abel.

Raja membuka matanya pelan, senyum lirih, dan getir terbit dengan tipis di kedua bibirnya yang berwarna merah, dan bengkak saat ini.

Walau ia meremas kuat payu Abel, yakin'lah, Sedikitpun, Abel tidak akan merasakan sakit atau ngilu.

Karena dengan bajingannya Raja, ia telah menyuntik  tubuh Abel dengan cairan obat tidur dengan dosis yang lumayan tinggi, berharap Abel terlelap sampai ia selesai melakukan perbuatan bejatnya.

"Demi Tuhan, sayang. Aku sudah nggak tahan. Aku mencintaimu."bisik Raja geram.

Raja tidak ingin mengotori tubuh mulus Abelnya dengan jejek merah yang ia ciptakan dengan kedua bibir, dan mulutnya.  Karena setelah ini, Raja berniat akan merahasiakan keadaan Abel yang telah ia tiduri, dan akan Raja ceritakan di saat Abel berusia ** tahun, dan akan ia sentuh lagi apabila Abel telah menginjak usia ** tahun.

"Maaf, Papa bisa saja memakai tubuh wanita lain untuk mengusir ketersiksaan yang papa rasakan saat ini, Sayang. Tapi, papa tidk bisa melakukannya, Papa terlalu mencintaimu. Maafkan papa." Bisik Raja serak.

"Aku suamimu, ini bukan zina, Sayang. Aku suamimu, dan aku akan mengambil hak-ku hari ini."bisik Raja lirih.

Ini halal, Raja nggak akan dosa, ia dalam keadaan terdesak. Abel, anak angkatnya telah ia nikahi di saat berumur tujuh tahun dengan persetujuan resmi dari Arum, dan adik laki-laki Arum. Mama, dan Papa Raja juga menjadi saksi bahwa ia, dan Abel telah terikat.

Ia meniduri miliknya. Raja nggak akan takuut.

Dalam sekali hentakkan kuat, Raja akhirnya telah menembus selaput kesucian Abel. Terlihat ada air mata yang keluar di sudut mata Abelnya, membuat Raja tak kuasa untuk tak mengeluarkan air matanya saat ini juga.

Ia bajingan, ia ingin berhenti, tapi miliknya seakan merasa tak puas di dalam sana. Demi Tuhan, sudah hampir 70 menit, Raja belum berhenti memasuki Abelnya, bahkan kondom yang laki-laki itu gunakan mungkin sudah bocor di dalam sana. Ia kalap, dan merasa candu.

Tubuh kekasihnya begitu nikmat, bahkan langkah kaki yang semakin mendekat di luar sana, dan panggilan namanya, dan Abelnya mengalun keras di luar kamar tidak di dengar olehnya sedikit'pun

Sampai suara keras itu,

Bruk!

"RAJA!!!"

Membuat Raja menegang di tempatnya, tapi dengan sialan, dan brengseknya, Raja tetap menggerakan tubuhnya di atas tubuh Abel.  kepayang tanggung. Kenikmatan sudah berada di atas puncak, dan siap ia tumpahkan sampai habis saat ini

Dan kelakuannya, benar-benar membuat seorang Ibra begitu benci, dan ingin membunuhnya sampai saat ini.

Raja bahkan tetap melanjutkan aksinya sampai ia klimaks walau sudah ada kedua orang tua isteri yang menyaksikan kelakuannya di ambang pintu sana dengan wajah pucat, dan shock mereka.

Ibra, benar-benar membenci Raja, dan ingin membunuh Raja apabila kesempatan itu ada.

Tbc
16-09-2019-29:50

HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang