PROTECT YOU [✔]

TEN

Happy Reading~

"Jadi nanti setelah kau rapat dengan mr. Nakamoto, malam harinya kau akan makan malam dengan mr. Mizutami untuk membahas pemasaran yang terse-...".

"Sehunna kau mendengarku?". Suho mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Sehun saat dirasa pria itu tak merespon ucapannya.

"Ha-hah hyung kau bicara apa?". Sehun tergagap saat kesadarannya kembali.

"Ck! Kau melamun... apa yang kau pikirkan Sehunna?".

"Entahlah hyung aku hanya merasa gelisah.. a-aku.. aku mengkhawatirkan Luhan".

"Hei tenang saja, bukankah kau bilang paman Kang sudah pulang? Itu artinya beliau akan menjaga Luhan kau tenang saja".

"Aku tahu hyung.. tapi tetap saja aku merasa gelisah. Aku ingin menelfon Luhan sekarang".

"Hei kau gila! Pesawat kita sebentar lagi berangkat. Nanti saja setelah kau sampai kau bisa menelfon istrimu".

"Tapi hyung~".

"Sehunna tetap berpikir positif hmm".
Sehun hanya mengangguk lemas sambil mengusap wajahnya.

..

..

..

..

..

"Biar aku yang kirim pesan terlebih dahulu kepada asisten rumah tangganya".

"Terserah".

'Bibi Kim aku ada tugas mendadak jadi aku tidak akan pulang untuk beberapa hari, jika suamiku bertanya jawab saja aku sedang tugas diluar kota'.

Send

Lalu gadis itu meng-nonaktifkan handphone berwarna hitam itu.

"Dimana dia?".

"Sudah kusimpan dikamar atas".

"Bagus".

~

"Ngghhh".

Lenguh seorang pria cantik yang terbangun dari tidurnya.

"Sshh.. dimana aku?".

Luhan mengedarkan pandangannya namun nihil karena keadaan ruangan yang gelap.

Krekk

"Eoh.. apa ini? Tanganku di rantai.. astaga!!".

"TOLONG!!! SIAPAPUN TOLONG AKU!!!".

Luhan berteriak kencang berharap seseorang mendengar teriakannya dan menolongnya untuk keluar dari ruangan gelap ini.

"Tolongg!!! Hikss....".

Pria cantik itu menunduk dengan bahu yang bergetar.

BUGH

Lalu pria itu terkesiap saat mendengar debuman dari luar, ia mulai waspada saat suara langkah kaki terdengar kearah ruangannya.

Kriet

Cklek

Pintu terbuka dan lampu menyala membuat Luhan memicingkan matanya akibat sinar lampu yang menyerang matanya.

"Hyo-yojin?". Luhan terkejut saat pelaku yang membuka pintu adalah Hyojin, pasiennya sendiri.

"Sudah bangun dokter Lu?". Hyojin tersenyum manis kearah Luhan lalu berjalan dan duduk dikursi kayu yang berada tepat didepan ranjang tempat Luhan dirantai.