Kurang apa Akio yang dengan senang hati menuruti kemauan si gebetan? Baru pulang kerja langsung ke Cafe menemui Becca, apa pun deh Akio lakukan agar dirinya yang tampan bisa dilihat. Tapi tetap saja, ujung-ujungnya yang dibahas justru cowok lain.
Ngeselin nggak sih?
"Ayo dong Mas, sekali saja ajak aku main lagi ke rumah Kak Stefan."
Terus Akio akan disunat kakaknya sendiri karena berani memancing api, membawa cewek lain ke rumah yang jelas-jelas menjadi ancaman serius bagi kehidupan rumah tangga Yuki bersama Stefan. Akio tidak segila itu melakukan, terlebih hanya karena membuat Becca senang.
"Aku kemarin baru ketemu Bang Stefan, dia kelihatan sibuk banget Bec."
"Aku juga ketemu kok semalam, Kak Stefan lagi sama si Jepang makan-makan di Resto."
Lah gue juga Jepang cok!
Eh, astagfirullah Akio kelepasan.
"Gini deh Mas, aku tuh pengen ketemu Kak Stefan nggak ada maksud apa-apa. Aku cuma pengen ngejenguk saja, dia bilang katanya lagi sakit gigi soalnya."
Alas purwo lewatttttt! Because, alasannya lebih luas.
Akio menggaruk alisnya sebentar. "Nggak ada tuh, kakakku sama sekali nggak bilang apa pun tentang suaminya. Biasanya kalau ada apa-apa, dia langsung nelpon Mamaku."
"Mas Kiki ini kok belibet banget ya?"
Susah juga menghadapi gebetan merangkap jadi calon pelakor kakaknya, aduh Akio sakit kepala. "Bec, Bang Stefan itu kakak iparku loh. Suami kakak cewekku."
"Iya iya, aku tahu."
"Terus kenapa jatuh cintanya harus ke dia?"
Nah, ini nih problem nya. Becca menyedot jus alpukatnya sebentar kemudian berujar. "Aku nggak jatuh cinta sama Kak Stefan, aku cuma ngefans dia doang Mas."
Berawal dari menyukai lama-lama jadi cinta. Akio hanya bisa mendengus. Eh, tahu-tahu muncul kakaknya bersama wanita berkerudung ungu yang baru saja menggeser pintu Cafe. Ibu-ibu rumpi jelas, tapi Yuki yang lebih terlihat mencolok berkat wajah congkaknya. Tubuh tinggi semampai, wajah yang tidak terlalu tirus, lalu rambut panjang kepirangan. Akio ingat betul Ibunya pernah berkomentar jika Yuki lebih dominan seperti wanita barat ketimbang asia. Kasihan banget. Mungkin saja dirinya ini anak pungut.
"Lah Ki, itu kan adik lo si Kiki?"
Cok! Tercyduck.
Yuki yang mendengar itu segera menoleh, langsung menyipitkan mata sambil mengangkat kaca mata gold nya.
Klik.
Akio sedang apes. Sebagai barang bukti, kakaknya memotret dirinya dengan Becca menggunakan kamera ponsel. Sudah tahu ujung-ujungnya pasti masuk ke ponsel sang Ibu. Nanti begitu sampai di rumah dia yang kena ceramah, selesai bekerja bukannya pulang malah main. Asw!
"Ih, jadi badmood."
Seharusnya Yuki yang mengatakan, tapi ini Becca loh? Sudah jelas cowok yang disukainya merupakan suami dari Yuki, terang saja dia jengkel. "Mau pulang?"
"Tapi Mas antarin aku kan?"
"Iya dong."
Lebih baik pergi dari pada membiarkan Becca dan Yuki saling mencakar di sini. Tanpa keberadaan Stefan, urusannya beda lagi. Lantas Akio yang pertama berdiri, lalu menggandeng Becca pergi. Memang kampret kakaknya itu, gegayaan melambaikan tangan begitu Akio melintas sembari meliriknya.
"Itu tadi Akio sama siapa Ki? Pacarnya?"
"Bukan."
Maudy harus menyiapkan diri sebelum mendengar jawabannya. "Lah terus?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home
FanficSelama menikah dengan Dima Oktara Stefano, banyak hal yang bisa ia dapatkan dari laki-laki itu. Cinta, kasih sayang, dan juga dua anak kembar yang lucu. Yuki yang berusia kepala tiga akhirnya memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai model...