Chapter 11

1.1K 230 36
                                    

liked by tjoooh and 6669 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by tjoooh and 6669 others

modelanmumirippeju kamu terlalu emas untuk aku yang cuma serbuk marimas. 😔

Begini sih konsekuensi jones, dari mulai sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas terus-terusan gaul sama batang melulu. Di sana batang, di sini batang. Bosan! Akio menempuh pendidikan di sekolah khusus laki-laki, wajar dong dia solo. Tetapi Yuki masih tetap tidak habis pikir bagaimana bisa adiknya itu malah kepincut dengan Otan, seperti tidak ada cewek lain saja di muka bumi. Capek deh.

"Ngapain senyum-senyum, yang?"

Selaras dengan apa yang tengah Yuki lakukan, Stefan yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk melirik istrinya itu yang tengah duduk bersandar di ranjang sembari memainkan tablet. Sudah selesai masak rupanya. "Lihatin postingan Kiki di Instagram bikin ketawa."

"Kenapa?"

"Ya kamu pasti tahulah gimana si Kiki."

"Galau tuh anak?" Cinta bertepuk sebelah tangan sendiri, sad boy. Yuki tersenyum singkat kemudian meletakkan tabletnya di atas nakas, beranjak dari sana demi bisa berada di jarak intim dengan Stefan. "Anak-anak sudah pada bangun?"

"Lupa? Kan semalam aku sudah bilang." Lantaran siswa kelas enam melakukan ujian akhir, maka adik tingkatnya sementara diliburkan. "Mereka hari ini libur yang, jadi aku biarin bangun siang."

"Jangan gitu ah, nanti jadi kebiasaan."

Selama Dima Oktara Stefano yang menjadi bapaknya, disiplin sudah pasti merupakan sesuatu yang wajib diterapkan di rumah ini. "Halah yang, sekali-kali saja doang juga."

"Sekali-nya itu nanti jadi berkali-kali." Namanya juga Yuki, lah dia sih bodo amat apa kata Stefan. "Oh iya yang, minggu depan Median mau main ke sini katanya."

"Sore apa paginya?"

Seingat Stefan, Median tidak menjelaskan banyak. Cowok itu hanya mengatakan akan bertandang ke rumahnya minggu depan. "Nanti deh aku tanya lagi ke dia."

Apa pun alasannya, Yuki sungguh tidak bisa menerima jika Stefan menjadi biro jodoh dadakan antara Median dan Becca. Eh tapi, bukannya jika Becca berhubungan dengan Median justru lebih bagus? Akio hempas. Diam-diam Yuki melirik suaminya yang membungkuk untuk mengenakan celana dalam. Lucu dong, pantatnya sangat seksi dipandang. Alhasil Yuki jadi gemas dan langsung menginjak kain berwarna biru tua di antara kedua kaki Stefan. Ini cewek, serius mau ngerjain suami sendiri pagi-pagi?

Stefan menoleh spontan dengan raut jengkel. "Apa nih? Jangan jahil deh yang, aku lagi pakai celana dalam."

"Biarin gitu aja bagus kok nggak usah pakai celana dalam."

Lah gimana sih?

Kalau tidak pakai celana dalam nanti anunya jadi gondal-gandul coeg! Nggak sekolah nih. Yuki memang seksi, tapi jika menyeringai begini justru membuat Stefan ngeri. "Ini aku mau kerja yang, jangan gini. Kamu mau aku telat terus ditindak tegas atasanku. Kalau dipecat, mau makan dari apa kita? Batu?"

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang