Terkadang hidup ini begitu lucu, si Cinderella Man siapa lagi kalau bukan Na-upss maksudnya Lee Jaemin dulu sangat tidak menyukai berbohong atau hal-hal yang tidak sesuai dengan kejujuran ataupun keadilan di dunia. Dia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya karena dia menemukan banyak hal-hal 'kotor' disana, padahal posisi jabatannya sudah sangat nyaman.
Tetapi, sekarang apa?
Dia jatuh ke dalam lubang yang tak berdasar di dalam lingkaran keluarga aristokrat, yaitu keluarga Lee yang maha kaya di Korea. Begitu resmi menjadi bagian keluarga Lee, Jaemin baru mengerti bahwa perusahaannya tempat bekerja dulu jauh lebih baik. Bahkan kata 'kotor' tidak bisa menyaingi keluarga Lee.
Keluarga ini benar-benar kompleks...
Ingin menyesali tapi nasi sudah menjadi bubur, ya jadi lebih baik di makan saja buburnya. Setidaknya bubur masih enak daripada nasi gosong bukan?.
"Oh apa maksudmu pergi bulan madu?"
Jaemin bertanya sesampainya mereka di hotel. Membayangkan mereka berdua pergi berdua untuk berbulan madu membuat Jaemin sedikit bergidik. Jeno melepas satu-persatu kancing kemejanya, dia melirik Jaemin yang menatapnya penasaran.
"Kita memang akan pergi berbulan madu ke Italia bulan depan" ucap Jeno, Jaemin melebarkan matanya.
"Siapa yang ingin berbulan madu denganmu!" Jaemin protes, daripada pergi bulan madu berdua dengan Jeno lebih baik dia memilih mengunci dirinya di kamar.
"Tenanglah, aku akan sibuk mengurus bisnis disana. Kau bebas mau pergi kemana pun dan bebas melakukan apa yang kau suka. Dan lagipula kau harus bertemu ibu" Kata Jeno dengan nada malas. Sinar mata Jaemin yang menyiratkan protes segera digantikan dengan sinar tidak percaya dan kebahagiaan. Dia cukup bersemangat untuk pergi ke Italia maklum saja seumur hidupnya dia tidak pernah ke luar negeri.
Dan apa kata Jeno tadi... Ibu?
Jaemin memang sama sekali belum pernah bertemu dengan ibu mertuanya. Awalnya dia pikir Jeno itu yatim piatu karena saat di SHS dia tau Jeno di asuh oleh matriarch Lee. Baru setelah menikah dia tau Jeno masih memiliki orang tua itupun tahu dari Haechan. Dia cukup heran orang tua Jeno tidak ada yang hadir ke pernikahan mereka padahal hampir semua keluarga Lee menghadiri pernikahan mewah mereka.
"Mengapa orang tuamu tidak hadir disaat pernikahan kita?" Jaemin bertanya. Jeno yang baru selesai mengganti pakaiannya dengan piama memandang rumit Jaemin.
"Karena kau pilihanku"
Jawabannya membuat Jaemin melongo.
* * *
Pagi-pagi sekali pintu kamar hotel mereka diketuk dengan sangat kencang membuat tidur nyenyak Jaemin terganggu. Membuka matanya Jaemin sedikit terkejut menyadari Jeno tidur di sampingnya. Jika tidak mengingat mereka sudah menikah Jaemin pasti akan berteriak seperti anak perawan yang pemalu ketika mendapati orang lain tidur disampingnya.
"Hei Jaem!" Jaemin yang bergegas membuka pintu ketika mendapati muka Haechan didepannya kekesalannya memuncak. Dia melototi Haechan, apalagi yang akan dilakukan si tunangan gila sepupu Jeno ini.
"Aduh... aku tau kau dan Jeno masih pengantin baru tapi tidak bisakah kalian bangun lebih cepat" Haechan tidak peduli pelototan mata Jaemin, dia malah mengeluh dan sedikit menggoda Jaemin membuat Jaemin ingin mencakarnya.
"Hari ini kalian akan check out dan mulai hari ini kalian akan pindah ke rumah baru yang sudah disiapkan nenek. Semua barang-barangmu baik yang lama atau pun yang kita beli kemarin sudah ku kirim ke sana, barang-barang milik Jeno yang di apartement juga sudah ku kirim. Isshh, kalian akan hidup di kompleks yang sama dengan para anggota keluarga Lee yang lain" Beritahu Haechan. Jaemin menaikan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Crazy Rich
FanfictionJika kalian ingin bertanya maka bertanyalah pada Na uh sorry maksudku Lee Jaemin seperti apa rasanya menikahi orang kaya raya? ⚠ ini story nomin yang bisa nambah beban hidup ⚠ bagi yang ga kuat cerita berat-berat disarankan menjauh sejauh mungkin �...