Haechan membungkuk membalas sapaan Hyunjin dengan sopan. Dia tau pria ini adalah putra dari pengacara Hwang. Setelah bertukar beberapa patah kata Haechan melepas kepergian Hyunjin. Dia memandang punggung Hyunjin dengan curiga. Haechan tidak suka Hyunjin karena dia ada di pihak persephone.
Melanjutkan langkahnya kakinya lagi dia memasuki kamar yang ditempati Jaemin. Senyum Haechan melihat Jaemin sedang menikmati supnya.
"Jaem..." Sapanya bersemangat. Dia lalu berlari dan duduk disamping Jaemin. Bibi Han melotot pada Haechan karena takut Jaemin tersenggol Haechan. Jaemin hanya bisa mendesah lelah.
"Bibi Han bisakah anda menyajikan teh Chamomile untuk Haechan? Dia tidak menyukai teh oolong" Tanya Jaemin.
Bibi Han paham Jaemin mengusirnya secara halus, jadi dia segera pamit dengan membawa para pelayan yang tadinya melayani Jaemin. Melihat pintu yang tertutup Haechan segera menjadi bersemangat, dia menoleh pada Jaemin.
"Ruang pertemuan sepertinya sedang panas saat ini. Tapi, aku tidak bisa masuk kesana karena bukan keluarga inti Lee" Haechan menggerutu. Dia di usir Mark tadi saat ingin ikut masuk kedalam ruang pertemuan. Geez, awas aja si Mark! Lain kali Haechan akan membalasnya!.
Jaemin menyantap supnya dengan tenang, Haechan memeriksa ekspresi Jaemin mau tak mau dia menjadi curiga "Jaemin... Apakah kebakaran di paviliun manor keluarga Park itu... Ulahmu?" Tanya Haechan.
Suapan Jaemin terhenti, dia melirik Haechan malas.
"Aku bahkan baru tahu saat diriku didalam paviliun" Ucap Jaemin.
"Jadi bukan ulahmu?" Tanya Haechan sekali lagi. Jaemin mengangguk, dia meletakkan kembali sendoknya. Haechan menatap Jaemin dengan pandangan bingung.
"Berarti keluarga Park sengaja ingin membunuhmu? Atau ini hanya kecelakaan?" Tanya Haechan.
"Itu nyonya besar Park dan putrinya" Jawab Jaemin. Melebarkan matanya, Haechan memandang Jaemin terkejut.
"Jaem..." Haechan menyentuh tangan Jaemin.
"Apakah kasus ini akan sampai pada meja hijau?" Tanya Haechan. Dia melihat kasus ini sebagai kasus pembunuhan. Bagaimana bisa matriarch Park dan Siyeon sekeji itu.
Jaemin menepuk-nepuk tangan Haechan "Aku tidak bisa melakukannya..."
"Kenapa? Apakah tidak adanya bukti?" tanya Haechan. Well, keluarga Lee bisa memasukkan seseorang ke penjara dengan mudah.
"Karena aku ingin lebih dari itu"
* * *
"Nona muda dari keluarga Chou tiba"
Pintu besar nan megah itu kembali terbuka, seorang wanita muda yang cantik dan anggun melangkah dengan hati-hati. Dia membungkuk memberi salamnya pada semua orang. Keluarga park hanya bisa terkejut dan linglung melihat putri cantiknya keluarga Chou yang setahu mereka dekat dengan Park Jihoon.
Paman Lim secara pribadi membimbing nona muda Chou ke kursinya. Nona muda Chou berterima kasih dengan lembut dan anggun. Memang etiket wanita muda ini adalah yang terbaik diantara kaum keluarga ningrat.
"Nona muda Chou mengaku dia melihat ada seseorang yang menyirami paviliun dengan bensin begitu nona muda Park Siyeon keluar dari sana"
Mark kembali berbicara, mata semua orang kini kembali melebar. Wanita muda yang berasal dari keluarga Chou ini adalah saksi mata?!! Tidak ada yang tidak terkejut. Siapa yang tidak mengenal betapa pemalu dan pendiamnya Chou Tzuyu?. Dia juga dikenal dengan kepribadian jujur dan apa adanya. Jika dia dijadikan saksi mata maka tidak diragukan lagi!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Crazy Rich
FanfictionJika kalian ingin bertanya maka bertanyalah pada Na uh sorry maksudku Lee Jaemin seperti apa rasanya menikahi orang kaya raya? ⚠ ini story nomin yang bisa nambah beban hidup ⚠ bagi yang ga kuat cerita berat-berat disarankan menjauh sejauh mungkin �...