6

44.1K 6.6K 990
                                    

Jaemin memejamkan matanya mencoba memaksakan diri untuk segera tidur tapi dia tidak bisa, padahal besok dirinya akan bertemu dengan Huang sialan itu. Apa karena dia terlalu bersemangat ingin memukuli si cantik Renjun ya? Entahlah.

Menurut dari biang gosip si Haechan, Renjun itu sedari kecil sudah sangat dekat dengan Jeno. Hubungan mereka tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Jaemin juga tau itu, di SHS mereka berdua sudah bagaikan amplop dan prangko. Tidak bisa dipisahkan sama sekali. Jaemin sebenarnya ragu hubungan mereka murni tidak bersalah sebatas sahabat saja.

"Aku sudah sangat puas dibanding-bandingkan dengan Renjun" Haechan mengeluh.

"Tapi sekarang akhirnya aku bisa terlihat lebih baik berkat dirimu" Perasaan bangganya menghancurkan mood Jaemin.

Kecuali matriarch, anggota keluarga Lee yang lain  juga sepertinya puas dengan pilihan 'ceroboh' Jeno. Itu bisa dijelaskan betapa mereka tidak berusaha menentang pernikahannya.

Tetapi sesuatu melintas dikepalanya...

Apakah Jeno menikahinya karena ingin melindungi Renjun?. Tetapi, apa pedulinya? Dia sekarang ingin bersenang-senang dengan anggota keluarga Lee. Jika mereka memiliki hubungan lain dibelakang Jaemin tidak akan keberatan. Dia mungkin hanya kasihan pada Kun saja.

"Susah tidur?" Suara bariton Jeno terdengar. Jaemin melirik Jeno tertidur disampingnya. 

"Aku menganggumu?" Tanya Jaemin, dia menggigit bibir bawahnya.

"Aku bahkan belum tertidur sama sekali" Nada sarkastik Jeno terdengar. Jaemin memanyunkan bibirnya. Dengan perasaan tidak tenang Jaemin membalik tubuhnya memunggungi Jeno.

Matanya berkedip menatap keputusasaan ke arah tirai jendela. Sejujurnya, dia benar-benar tidak pernah bisa tenang sejak beberapa saat sebelum dia menikah. Ada saja hal-hal yang mengganggu kepalanya.

Siapa bilang menikahi orang kaya itu enak?

"Kau ingin aku buatkan susu coklat?" tanya Jeno dari belakang punggungnya. Apakah kepala Jeno terbentur sesuatu?.

"Bol-"

"Biasanya Renjun kalau susah tidur, dia akan selalu minum susu coklat" 

Untung saja Jaemin tidak membalik tubuhnya untuk menghadapi Jeno. Kalau tidak dia akan kebingungan melihat sinar kekecewaan muncul di manik coklat milik Jaemin.

"Aku tidak suka susu" Jaemin menutup matanya.

"oh.."

* * *

Jeon Somi, wanita cantik yang dikirim oleh ibu mertuanya adalah wanita yang cakap. Pagi-pagi sekali dia sudah datang dengan sederet jadwal yang harus dikerjakan Jaemin. Sambil menguap Jaemin melihat jadwalnya yang rata-rata adalah untuk menghadiri acara amal dan beberapa pesta. 

"Anda harus membuat kesan yang bagus, itu akan membantu membangun koneksi untuk Jeno-Sajangnim" Somi dengan hati-hati berbicara padanya. 

Membangun koneksi apanya??!!

Mengapa Jaemin harus melakukannya disaat Jeno tidak akan pernah memberikan kompensasi apapun padanya?. 

Jaemin hanya tersenyum masam...

Jika, itu Renjun yang menikah dengan Jeno. Ibu mertuanya pasti tidak dipenuhi rasa cemas. Ini Jaemin yang sama sekali tidak punya interaksi dengan kaum aristokrat ataupun orang-orang kaya  yang berkuasa lainnya. Yang sekira-kira bisa membantu Jeno mengukuhkan posisinya.

"Pagi sayang" Jeno muncul di meja makan dengan setelan kerjanya. Jaemin melirik dari ekor matanya Somi menundukkan kepalanya saat Jeno dengan mesra mencium keningnya.

Marrying Crazy RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang