7

44.4K 6.3K 529
                                    

Acara amal yang ada di dalam kepala Jaemin sepertinya berbeda dengan apa yang ada dihadapannya. Ini adalah pesta nyata untuk pamer bukan acara amal!.

"Keluarga Park mengadakan acara amal ini. Kau harus memberikan dia beberapa kata-kata manis" Renjun berbisik pelan di samping Jaemin, Jaemin hanya menggerutu tak nyaman. Keluarga Park menyumbangkan uang sekitar empat miliar won untuk yayasan yang mereka bangun sendiri lalu mereka mengadakan pesta untuk merayakannya, apakah ini korelasi yang tepat?. Jaemin tidak mengerti tapi dia mau tak harus mengikuti semua petunjuk Renjun. Karena hanya Renjun yang bisa Jaemin andalkan saat ini. Haechan? Dia sedang sibuk mengurus sesuatu. Somi yang ada disisi lain Jaemin hanya dia tidak berkata apa-apa.

"Coba kau lihat arah jam 3" Renjun menatap gelas berisi sampanyenya khidmat. Jaemin melirik sekilas, dia melihat seorang wanita muda yang berbicara ramah pada tamu-tamu yang datang. Jaemin bisa menduga dia pasti bagian keluarga Park.

"Dia adalah Park Siyeon. Kau harus mengucapkan kata-kata manis padanya. Walau bibi ingin kau membuat koneksi tapi keluarga Park bisa kau abaikan. Terlebih dia adalah saingan cintamu" Renjun mengerling pada Jaemin, Jaemin mengerutkan keningnya.

Saingan cinta?

Jaemin melirik Somi, meminta pencerahan.

"Huang-sajang benar... Keluarga Park bisa anda abaikan" Hanya itu yang bisa dikatakan Somi.

"Omo... panjang umur, baru  saja dibicarakan orang sudah berjalan kemari" Renjun dengan senyum manisnya menyambut seorang wanita muda yang berjalan ke arah mereka.

"Ini adalah kehormatan bagi keluarga Park sehingga Huang-ssi dan Lee-ssi sudi untuk menghadiri acara amal kami" Wanita muda yang bernama Park Siyeon itu membungkuk. Jaemin membalas dengan anggukan canggung, dia belum terbiasa dipanggil Lee.

"Anda terlalu sopan Siyeon-ssi" Renjun acuh tak acuh berbicara.

Siyeon menatap Renjun dengan tatapan tenang, seolah-olah dia tidak mendengar nada tidak suka yang dikeluarkan Renjun. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Jaemin.

"Anda adalah orang yang penuh keberuntungan Lee-ssi, seluruh negeri membicarakan anda. Bahkan tamu-tamu keluarga Park sedari tadi tidak ada habis-habisnya membicarakan anda" Ucapan penuh makna dari Siyeon terdengar. Jaemin tersenyum dangkal, ucapan wanita dihadapannya ini membuat iritasi di hati Jaemin.

"Akh, aku meminta maaf jika keberuntunganku membuat kedermawan keluarga Park ditutupi" ucap Jaemin penuh dengan penyesalan. Ujung bibir Renjun berkedut. Park Siyeon memang terlihat memuji Jaemin tetapi sebenarnya dia sangat mengejek Jaemin. Bagaimana satu negeri tidak tahu bahwa dia adalah upik abu yang berubah menjadi Cinderella Man?. Dia ingin membuat Jaemin tidak nyaman karena menjadi bahan pembicaraan dan merasa tidak percaya diri untuk hadir ke acara amal ini. Keberuntungannya bahkan tidak ubahnya aib bagi keluarga aristokrat seperti keluarga Lee. Hanya saja Park Siyeon tidak mengharapkan Jaemin akan langsung mengatakan bahwa dia adalah pencuri perhatian di acara ini.

Ini seperti dia hanya memukul angin tanpa daya.

"Aku tidak bermaksud seperti itu..." Siyeon menjadi sedikit tidak nyaman, tetapi matanya tetap tenang.

"Maafkan aku berpikir demikian... Ah tapi implikasi ucapan anda menandakan demikian" Jaemin tidak ingin membuat wajah apapun untuk Siyeon, membuat wanita itu kehilangan ketenangannya untuk sesaat.

Siyeon membungkuk pada Jaemin "Aku meminta maaf pada Lee-ssi... Aku hanya ingin menyapa anda ramah, aku sungguh-sungguh tidak ingin membuatmu marah" Ucapannya sedikit keras membuat tamu-tamu yang ada disekitar mereka melirik.

Jaemin menaikan satu alisnya, kapan dia menjadi marah? Wanita ini rupanya ingin bermulut fasih. Dia membuat orang-orang berpikir Jaemin menganiaya dirinya. Jaemin baru pertama kali ke acara seperti ini dan dia sudah menimbulkan kesan yang jelek dengan menindas anak perempuan Park bagaimana bisa dia menghadiri acara lainnnya di masa depan?.

Marrying Crazy RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang