34

35.1K 5.1K 1.4K
                                    

"Aku menyukaimu Jeno-ya" 

Obsidian itu menatap tak percaya pada remaja di depannya. Dia benar-benar terkejut. Ini benar-benar diluar dari harapannya....

"Kau bukannya..."

"Aku baru menyadarinya kalau aku menyukaimu... Jeno-ya, jadilah kekasihku..."

Remaja laki-laki berparas manis itu memegang tangan Jeno.

Jeno melihat tangannya yang dipegang, sekelumit perasaan rumit muncul dihatinya...

"Maaf... aku tidak bisa" Jeno melepaskan tangannya, remaja laki-laki itu menatapnya percaya.

"Bukankah sedari dulu kau menyukaiku Jeno-ya? Apakah kau sudah tidak menyukaiku lagi?" remaja laki-laki itu bertanya dengan lemah.

"Aku memang menyukaimu sejak lama... Bahkan saat ini pun aku masih menyukaimu... tetapi, aku tau kau tidak akan pernah bisa mencintaiku. Dan aku tau kau ingin kita berkencan agar ayahku tidak bisa menikahi ibumu...." ucap Jeno tenang "Seungmin... Walau pun kau masuk ke dalam keluargaku, aku masih memegang janjiku padamu untuk terus melindungi dirimu..."

* * *

Pada bulan Januari minggu kedua, tepatnya dihari hari senin pagi. Jaemin dan Jeno masih bermalas-malasan di atas bed. Padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat. Jeno terlalu enggan untuk melepaskan Jaemin dari dalam pelukkannya walau si manis itu sudah mengeluarkan seruan protesnya.

"Jen.. Kau harus cepat mandi, cepat pergi ke kantor" Jaemin memukul tangan Jeno yang melingkar kuat di pinggangnya. Jeno, tidak mendengarkan dia malah semakin erat memeluk Jaemin. Sesekali ciuman lembut dia berikan di kening Jaemin. Menghela nafas Jaemin akhirnya pasrah. Kepala Jaemin sebenarnya berputar banyak pertanyaan... Jeno mengapa menjadi lebih lembut padanya akhir-akhir ini?.

Sejak mereka menikah Jeno selalu acuh tak acuh padanya...

"Hanya ada kita berdua dikamar ini... Tidak perlu terlalu melekat padaku" Jaemin mengatakannya tenang sembari memejamkan matanya. 

Jeno hanya tersenyum kecil.

"Mengapa kau menjadi sedikit 'manis' akhir-akhir ini Mr.Lee? Apakah kau bahagia karena aku sudah memenuhi keinginanmu?" Tanya Jaemin.

Jaemin membuka matanya dia melirik Jeno yang memandangnya lembut "Kau masih menyukai Seungmin kan?" tanyanya lagi.

"Sudah kubilang jangan perdulikan perasaanku" Jawab Jeno sebelum melabuhkan ciuman panjang dikening Jaemin.

* * *

Somi sedikit terkejut saat majikannya memperkenalkan Jisung sebagai putra angkatnya. Tapi, begitu Jaemin menjelaskan mengapa dia mengangkat Jisung. Somi menjadi paham, lagipula dia menyukai Jisung. Anak itu benar-benar imut dan sangat pintar. Jisung juga tidak begitu cerewet dan rewel, etiketnya juga bagus. Dia merasa Jisung bukan anak kecil pada umumnya, seperti anak kecil yang berasal dari keluarga kaya.

Karena Jaemin masih di awal kehamilan keduanya dan Jeno yang terlalu paranoid. Jadi, terpaksa semua jadwal kegiatan Jaemin ditunda itu menyebabkan Somi tidak begitu banyak memiliki pekerjaan. Sebagai gantinya, dia juga ikut membantu Jaemin mengurus Jisung.

Seperti saat ini Somi menemani Jisung yang sedang sibuk menggambar dikamarnya. Jaemin? majikannya itu sedang kedatangan tamu... 

Manik mata Somi melirik pintu kamar Jisung... Sebenarnya dia sangat penasaran...

Jarang-jarang Jaemin memiliki tamu yah kecualikan Haechan dan Renjun yang memang rutin datang ke kediaman... Tapi, sekalinya dia menerima tamu itu... Somi menurunkan matanya dan tersenyum saat Jisung memamerkan karyanya.

Marrying Crazy RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang