8

40K 6.2K 639
                                    

Pada bulan Oktober tepat pada tanggal 23 keluarga Lee wajib berkumpul di manor matriach Lee. Menurut informan pribadi Jaemin, siapa lagi kalau bukan Haechan. Sesibuk-sibuknya anggota keluarga Lee meraka wajib hadir untuk hari ini. Itu sudah menjadi aturan tetap keluarga Lee bahkan sejak patriach masih hidup. Matriach tidak akan menerima alasan apapun bagi mereka yang tidak hadir. Jadi, walau tidak ingin datang Jaemin tetap harus datang. 

Karena ini sudah memasuki musim dingin Somi menyiapkan sweater kasmir berwarna merah muda lembut untuk dikenakan Jaemin, sedangkan untuk Jeno bibi Han memilihkan sweater berwarna putih. Jaemin dan Jeno terlihat serasi dan manis saat berjalan bersama, tidak lupa nuansa pengantin baru masih kental terasa membuat keduanya menjadi pusat perhatian keluarga Lee.

"Cucu dan cucu menantu menyapa nenek" Jeno dan Jaemin menyapa matriarch dan segera membungkuk memberikan salam.

"Aigooo sudah dua minggu tidak melihat kalian berdua... Nenek merindukan kalian berdua" matriarch melirik bibi Kim, pelayan pribadinya. Bibi Kim segera mendekat ke arah Jaemin, dan membantunya untuk berdiri.

"Nyonya tua mendengar anda tidak sehat Tuan muda Na" Kata bibi Kim. Jaemin hanya memberikan senyum sopan dan berterima kasih pada bibi Kim. Bibi Kim menuntun Jaemin duduk di samping matriarch. Seluruh keluarga Lee yang datang hanya bisa tersenyum penuh arti. Saat ini matriarch ingin mendeklarasikan bahwa Jaemin di akui sebagai bagian anggota Lee, jadi siapapun yang akan menggertaknya akan berhadapan dengan matriarch. Tetapi, siapun tau perawatan untuk Jaemin saat ini hanya karena 'cicit' yang belum lahir. 

Jeno mengikuti langkah Jaemin yang mendekati matriarch Lee lewat ekor matanya. Dia bangkit saat melihat matriarch mengangguk padanya. Berbeda dengan Jaemin, Jeno malah menghampiri Mark yang duduk sendirian di pojok ruangan. Haechan tidak datang karena dia belum menjadi anggota resmi keluarga Lee.

Matriarch meraih tangan Jaemin.

"Musim dingin akan segera tiba, tolong perhatikan tubuhmu" ucap matriarch. 

"Nenek tidak perlu khawatir, cucu menantu ini pasti akan memperhatikan tubuh diri sendiri. Lagipula ada suami yang sangat perhatian pada cucu menantu ini" ucap Jaemin. Matriarch mendengar perkataannya tertawa, sementara Mark menyeringai menatap sepupunya.

Sepupu, pasanganmu adalah pembohong yang ulung!.

"Hahaha... Anak itu memperhatikanmu? huh... Inilah adalah mengapa anda akan percuma membesarkan seorang anak" Matriach tidak berusaha untuk menyembunyikan rasa irinya.

"Bawakan untuk Tuan muda Na sup rumput laut" Bibi Kim cepat memanggil pelayan untuk  melayani Jaemin.

"Musim dingin tahun ini Jaemin baru saja  bergabung dengan keluarga kita. Tubuhnya membutuhkan pondasi yang bagus, belum lagi mengingat pesta akhir tahun keluarga Lee" Istri dari sepupu Jeno, Kim Jennie berbicara. Ucapannya penuh perhatian, tetapi itu mengingatkan semua orang untuk mengkonfirmasi kehamilan Jaemin.

"Ya... Apa yang di bilang menantu ada benarnya, Jaemin sudah menikahi keluarga Lee. Dia adalah keluarga inti, mempersiapkan pesta pasti melelahkan tidak ada salahnya untuk memberikan vitamin bagi Jaemin"  Bibi Sulli berkata mendukung ide Jennie. 

"Kalau begitu aku harus merepotkan dokter Irene untuk memeriksa kesehatan cucu menantu" Matriarch mengatakan itu pada Jaemin. Dia tidak meminta pendapat Jaemin, dia jelas mengatakan Jaemin harus siap diperiksa.

"Sungguh cucu menantu merasa bersalah merepotkan anggota keluarga" Kata Jaemin dengan sopan. Tidak menunjukkan penolakan sama sekali, matriach tersenyum puas melihatnya.

"Ah... Bibi... mengenai kepulangan Nancy..." Bibi Sulli menggantung ucapannya dan melirik Jeno penuh arti. 

"Dia bilang sangat merindukan kakak sepupunya... Dia meminta kepada keponakan Jeno untuk menjemputnya di bandara. Aigoo ini mengingatkanku akan masa lalu, Nancy amat sangat disayang dan dimanjakan oleh kakak sepupunya. Dia bahkan menolak ayahnya dan aku untuk menjemput" Ketika ucapan bibi Sulli jatuh, seisi ruangan segera menjadi hening. Hanya Jaemin yang tidak peduli, dia sangat asyik dengan sup rumput laut yang disuguhkan bibi Kim.

Marrying Crazy RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang