Jaemin mencium Jisung tepat dibibir kala bayi kesayangannya itu selesai mandi. Dia lalu menggelitiki Jisung hingga wajah bocah itu memerah karena kehabisan nafas akibat tertawa berlebihan. Tawa Jaemin terdengar kala melihat ekspresi kesal Jisung. Dia mencubit hidung Jisung. Jeno hanya menatap datar keduanya.
"Dia akan tidur dikamar kita?" Tanya Jeno.
Jaemin menoleh dan mengangguk antusias
"Kan kamar sebelah sudah ada bed Na" Jeno jadi tidak menyukai ide Jisung diangkat anak oleh Jaemin. Jaemin cemberut.
"Tapi, Jeno-ya Jisung masih terlalu kecil untuk tidur sendiri" Jaemin memeluk Jisung erat.
"Ya Tuhan Na itu hanya beberapa langkah kaki saja Na" Jeno merasa frustasi, Jaemin memanyunkan bibirnya. Jisung menepuk-nepuk tangan Jaemin.
"Biarkan aku tidur sendiri dikamar sebelah Nana... karena sepertinya ada orang yang tidak senang jika aku tidur disini" Jaemin tertawa mendengar ucapan Jisung.
Jeno "..."
Bocah sialan!
* * *
Pagi-pagi sekali Jaemin membawa Jisung menyapa ayah dan ibu mertuanya. Jisung tidak sekolah karena memang sedang libur musim dingin. Seohyun sangat menyukai anak ini, dia bahkan memeluknya dengan riang dan mengenalkannya pada Seungmin. Seungmin pun menyukai Jisung karena anak itu terlihat cerdas dan sangat imut.
"Sepertinya jiwa ke'ibu'an kakak ipar sudah keluar" goda Seungmin ketika melihat Jisung yang menempel erat pada Jaemin. Jaemin tertawa, dia mengelus kepala Jisung sayang. Saat ini hanya ada Seungmin dan Jaemin serta Jisung yang berada di ruang keluarga.
"Aku menyukai Jisung, anak ini sangat ramah, etiketnya tepat, dan terlihat pintar" Seungmin memuji. Jaemin mengulum senyumnya.
"Apakah kakak pernah bercerita bahwa kami pernah memiliki adik laki-laki juga?" Tanya Seungmin. Jaemin mengangkat kepalanya, dia terlihat bingung.
"Hah? Maksudnya? Dia belum pernah bercerita apapun"
Seungmin tersenyum "adik kami meninggal ketika ibu baru saja melahirkannya"
Jaemin hanya bisa mengerjabkan matanya...
"Aku minta maaf" katanya canggung.
"Untuk apa kakak ipar meminta maaf? Itu sudah lama.. Dan wajar jika kakak tidak bercerita, itu adik dari ibuku. Dia jelas membencinya..."
Jaemin "..."
Seungmin mengambil cangkir teh didepannya dan menyesap tehnya.
"... Tuan muda kedua"
Jaemin dan Seungmin menolehkan kepala mereka kala mendengar ada yang memanggil nama Seungmin. Itu wanita muda yang cantik, dia berjalan mendekati Seungmin dengan senyuman menawan dibibirnya.
Jaemin memiringkan kepalanya, dia belum pernah melihat wanita ini.
"Siapa dia adik ipar?" Tanya Jaemin ingin tahu. Seungmin mengalihkan pandangannya kembali ke arah Jaemin.
"Personal asistenku yang baru... Kau kemarilah mendekat, sapalah tuan sejati manor masa depan Lee Jaemin" Seungmin memperkenalkan Jaemin pada asistennya agar dimasa depan dia tahu orang yang tidak boleh disinggungnya dimasa depan adalah orang ini. Personal asisten Seungmin segera membungkuk.
"Menyapa tuan muda... maaf atas kelancangan saya"
"Dan kakak ipar... Dia adalah personal asisten baruku namanya adalah Lami" Jaemin menundukan sekilas kepalanya sebagai balasan hormat. Senyum dingin muncul dibibir Jaemin, ketika dia menegakkan kepalanya lagi senyum dingin itu hilang tanpa bekas. Yang ada senyum ramah nan menawan seperti yang biasa dia tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Crazy Rich
FanfictionJika kalian ingin bertanya maka bertanyalah pada Na uh sorry maksudku Lee Jaemin seperti apa rasanya menikahi orang kaya raya? ⚠ ini story nomin yang bisa nambah beban hidup ⚠ bagi yang ga kuat cerita berat-berat disarankan menjauh sejauh mungkin �...