Selain kedatangan Dokter Irene, hari ini manor juga kedatangan tamu tetap yaitu Huang Renjun. Dia menyapa dokter Irene ramah, bahkan Renjun membawa pangsit buatan ibunya untuk dokter Irene. Jaemin disisi lain setelah selesai ikut jamuan makan siang, segera mengistirahatkan diri dikamar.
Haechan ingin ikut menemani Jaemin tapi kerah bajunya ditarik Mark. Dia dipaksa Mark mengobrol dengan bibi Sulli dan bibi Sooyoung yang baru datang demi menyapa dokter Irene.
"Bagaimana kesehatan nenek, bibi?" Jeno bertanya penuh perhatian setelah melihat Dokter Irene selesai memeriksanya.
"Itu baik, hanya saja musim dingin tahun ini pastikan bibi tidak melangkahkan kakinya keluar. Dia akan mudah masuk angin" Irene menjawab.
"Bibi Kim dengarkan bibi Irene, aku mempercayakan perawatannya padamu.."
Bibi Kim tersenyum, tuan muda sangat perhatian.
"Tentu saja aku akan merawat Nyonya tua dengan berhati-hati"
Ada empat orang dikamar ini Jeno, matriarch, Irene dan juga bibi Kim. Tetapi, bibi Kim tahu diri jadi dia tidak ikut menimbrung pembicaraan mereka. Ketiganya lalu hanya berbicara dengan santai dan mengangkat topik ringan.
* * *
Renjun, Mark dan yang lainya sedang menunggu Irene keluar dari kamar matriarch di ruang keluarga. Mendudukan dirinya disofa dengan nyaman, Renjun mencoba menganalisis apa yang akan dilakukan Jaemin dan Jeno.
"Kau mampir ke rumah disaat yang tepat, benar-benar tidak ingin melewatkan tontonan gratis?" Sindir Mark pelan. Dia mengambil tempat duduk disebelah Renjun.
Renjun tersenyum.
"Aku hanya penasaran apa yang akan dilakukan peringkat 1 dan peringkat 2" Jawabnya jujur. Dia sangat penasaran tapi narasumbernya si Haechan sama sekali tidak membantu, dia bahkan sendiri terkejut Johnny terlibat.
"Keduanya tidak pernah berintraksi selama kami sekolah dulu tapi seolah-olah mereka sangat memahami satu sama lain. Tidakkah menurutmu mereka cocok?" Renjun tenang memejamkan matanya.
"Itu alasanmu menjodohkan keduanya?"
"Salah satunya, walau sebenarnya aku sangat siap saat Jeno menyebutkan nama lain. Hanya saja Jaemin yang dia sebutkan. Aku benar-benar tekejut setengah mati" Renjun ingat saat dia menemani Jeno membatalkan perjodohan mereka. Keduanya mengemukakan alasan yang sama, yaitu mencintai orang lain-lain. Renjun tidak pernah menyangka nama yang seharusnya disebutkan Jeno tidak jadi dia sebutkan. Dan membiarkan Jaemin berurusan dengan semua masalah yang ada tanpa tahu apa-apa.Tidak...Kata siapa tidak tau apa-apa? Renjun mengingat percakapannya dengan Jaemin terakhir kali.
Na Jaemin sebenarnya sangat tidak sederhana...
Bagaimana bisa orang yang sederhana mampu bergaul akrab dengan putri tunggal keluarga Kim dari putra pertama? Kim Yeri sahabat Jaemin itu adalah gadis yang sombong dan nakal tapi sangat melekat pada Jaemin. Lalu ada Tzuyu, si visualnya kelas A yang terkenal akan sifat pendiam dan pemalunya tetapi juga sangat akrab dengan Jaemin. Belum lagi ada Daehwi, Jihoon dan lainnya.
Renjun mengeryitkan keningnya. Untuk apa dia berpikir keras?
Jaemin sudah memasuki keluarga Lee. Dia tidak sederhana, jelas bisa mengimbangi keluarga Lee. Jika dia yang menjadi pasangan Jeno... Renjun jadi bergidik sendiri membayangkannya.
"Bukankah itu bibi Han?" Mark bersuara menarik perhatian Renjun. Renjun mengikuti arah pandang Mark. Benar saja, di tangga bibi Han tampak panik dan dia cepat berjalan ke arah kamar matriarch.
"Kalian mau?" Haechan datang entah darimana dengan semangkuk popcorn ditangannya.
"Mohon perhatian bioskop 32 teater 2 akan segera dibuka..." Haechan berkata tidak jelas. Baru selesai dia berbicara anggota keluarga Lee yang lainnya dikejutkan oleh rombongan kecil yang terdiri dari Jeno,matriach, Irene,bibi Kim dan bibi Han. Mereka semua berjalan dengan cepat menuju tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Crazy Rich
FanfictionJika kalian ingin bertanya maka bertanyalah pada Na uh sorry maksudku Lee Jaemin seperti apa rasanya menikahi orang kaya raya? ⚠ ini story nomin yang bisa nambah beban hidup ⚠ bagi yang ga kuat cerita berat-berat disarankan menjauh sejauh mungkin �...